MENGONSTRUKSI INFORMASI DALAM TEKS PROSEDUR.
A. Pengertian
Mengorganisasikan informasi dalam teks prosedur adalah kegiatan menelaah teks prosedur untuk menemukan bagian-bagian yang termasuk ke dalam pernyataan umum dan tahapan-tahapan melakukan suatu kegiatan atau suatu pekerjaan.Pernyataan umum atau penjelasan umum atau bisa disebut sebagai pembuka dalam teks prosedur ialah tulisan yang berisi tujuan atau hasil akhir yang akan dicapai jika seseorang mengikuti langkah-langkah yang ada pada teks tersebut. Sementara itu, tahapan-tahapan ialah prosedur yang harus/wajib diikuti agar mencapai tujuan yang diinginkan dengan tepat.
B. Contoh Mengorganisasikan Informasi dalam Teks Prosedur
1. Contoh Teks Prosedur
Cara Menghidupkan KomputerKomputer merupakan salah satu perangkat elektronik yang sering digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Sebelum digunakan, komputer ini harus dioperasikan terlebih dahulu. Dalam pengoperasian komputer harus mengikuti setiap prosedur bagaimana cara menghidupkan komputer dengan benar. Untuk menghidupkan komputer dengan benar maka ikutilah langkah-langkah berikut:
- Buka penutup layar monitor, CPU, keyboard dan printer.
- Pastikan saklar yang menyediakan arus listrik terhubungkan dengan kabel power ke stabilizer atau CPU komputer
- Tekan tombol power pada CPU dan tombol power monitor.
- Komputer akan booting, tunggu proses ini sampai selesai.
- Setelah selesai proses booting, komputer siap digunakan.
2. Contoh Mengorganisasikan Informasi dalam Teks Prosedur
Telaah teks prosedur yang berjudul Cara Menghidupkan Komputer tersebut adalah sebagai berikut.Kutipan Teks | Nama Bagian Teks |
Komputer merupakan salah satu perangkat elektronik yang sering digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Sebelum digunakan, komputer ini harus dioperasikan terlebih dahulu. Dalam pengoperasian komputer harus mengikuti setiap prosedur bagaimana cara menghidupkan komputer dengan benar. Untuk menghidupkan komputer dengan benar maka ikutilah langkah-langkah berikut: | pernyataan umum |
|
tahapan-tahapan |
B. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan
Teks Prosedur Contoh Teks ProsedurKiat Berwawancara Kerja
Bagi perusahaan, wawancara merupakan kesempatan untuk menggali kualifkasi calon pegawai secara lebih mendalam, melihat kecocokannya dengan posisi yang ditawarkan, kebutuhan dan sifat perusahaan. Wawancara pun menjadi ajang tanya jawab antara pewawancara dengan calon.
Agar mudah dipahami oleh mitra bicara, kita harus berbicara dengan jelas. Jaga agar kita tidak berbicara terlalu cepat atau lambat, atur juga suara agar jelas terdengar. Suara yang terlalu pelan membuat kita terlihat kurang percaya diri, sementara suara yang terlalu keras membuat kita terlihat agresif. Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi suatu keharusan.
Selain itu, perhatikan betul apa yang disampaikan pewawancara agar kita dapat memerikan jawaban yang relevan. Tak ada salahnya menanyakan kembali atau mencoba mengulangi pertanyaan yang diajukan untuk memastikan bahwa pemahaman kita sudah benar. Namun, jangan melakukannya terlalu sering karena justru akan membuat pewawancara mempertanyakan daya tangkap kita.
Bahasa tubuh pun ikut memegang peranan. Gerakan nonverbal seperti mengangguk atau sikap tubuh yang agak condong ke depan menunjukkan bahwa kita tertarik pada apa yang disampaikan si pewawancaraa. Pastikan pula kita menjaga kontak mata dengan pewawancara, karena kontak mata penting dalam proses komunikasi, termasuk dalam wawancara kerja.
Singkatnya, akan lebih baik jika kita mampu menampilkan sikap yang antusias secara verbal maupun nonverbal. Oleh karena itu, hindari bahasa tubuh yang dapat diartikan negatif, seperti menggoyangkan kaki, mengetuk-ngetuk jari, atau menghindari kontak mata. Cara berbicara yang percaya diri namun tidak terkesan sombong dapat menarik minat pewawancara.
Pada saat berbicara, hindari uraian yang panjang lebar dan berteletele. Cobalah mengemas kalimat secara singkat dan terfokus, namun tetap menarik. Kita diharapkan mampu menunjukkan bahwa kita adalah orang yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Ceritakanlah kemampuan atau pengalaman yang relevan dengan posisi tersebut. Hindari mengkritik atasan atau rekan kerja sebelumnya karena ini menunjukkan sikap yang tidak profesional.
Selama wawancara berlangsung, jadilah diri sendiri. Ungkapan ini mungkin terdengar klise, namun jauh lebih baik menjadi diri sendiri dan berbicara dengan jujur, daripada mencoba mengatakan sesuatu yang menurut kita akan membuat pewawancara merasa terkesan. Jangan melebih-lebihkan kualifkasi kita, apalagi mengelabui dengan memberikan data yang tidak benar. Cepat atau lambat, pewawancara akan menemukan bahwa data tersebut hanyalah karangan. Tunjukkan bahwa kita mampu mengenali diri kita sendiri dengan tepat.
Pewawancara biasanya memberikan kesempatan kepada kita untuk mengajukan pertanyaan di akhir wawancara. Gunakanlah kesempatan ini secara elegan dengan cara menunjukkan rasa ingin tahu kita tentang lingkup dan deskripsi tugas posisi yang dilamar, kesempatan pengembangan diri, dan sebagainya. Ini wajar, karena bersikap pasif dan menyerahkan segala sesuatu kepada pihak perusahaan tidak akan menambah nilai kita di mata pewawancara.
Calon yang mau bertanya dalam porsi yang tepat menunjukkan kesungguhan minatnya pada posisi yang ditawarkan dan juga pada perusahaan. Di sesi ini biasanya muncul pula pembicaraan mengenai gaji dan tunjangan. Pewawancara sangat menghargai kandidat yang mampu menentukan nominal gaji yang ia harapkan, karena dianggap dapat melakukan penilaian atas kemampuannya dan tugas-tugas yang akan dilakukan. Tentu saja angkanya harus logis sambil tetap membuka kesempatan untuk negosiasi.
Dengan persiapan matang dan unjuk diri yang baik saat wawancara, kita telah meninggalkan kesan yang layak untuk dipertimbangan oleh perusahaan
(Sumber: “Unjuk Diri yang Baik dalam Wawancara Kerja” dalam Kompas dengan pengubahan).
C. Struktur Teks Prosedur
Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah-langkah, dan penegasan ulang.- Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks. Pada contoh teks berjudul “Kiat Berwawancara Kerja”, pendahuluan yang dimaksud berupa pengertian wawancara dan manfaat bagi suatu perusahaan (paragraf 1).
- Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait dengan topik yang ditentukan (paragraf 2-9)
- Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjukpetunjuk itu dijalankan dengan baik (paragraf 10)
D. Unsur Kebahasaan Teks Prosedur
Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja imperatif dibentuk oleh akhiran –kan, -i, dan partikel –lah.Bentuk dasar | Imbuhan/Partikel | Bentukan Kata |
perhati | -kan | perhatikan |
pasti | -kan | pastikan |
tunjuk | -kan | tunjukkan |
cerita | -kan | ceritakan |
hindar | -i | hindari |
jadi | -lah | jadilah |
Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topikyang dibahasnya. Apabila teks tersebut berkenaan dengan masalah komunikasi, akan digunakan istilah-istilah komunikasi pula, misalnya tanya jawab, kontak mata, pewawancara, verbal, nonverbal, bahasa tubuh, dan negosiasi.
Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan, seperti selain itu, pun, kemudian, selanjutnya, oleh karena itu, lalu, setelah itu, dan di samping itu.
Banyak menggunakan pernyataan persuasif. Berikut adalah contoh kalimatnya.
- Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi keharusan.
- Singkatnya, akan lebih baik bila kita mampu menampilkan sikap yang antusias, verbal, maupun nonverbal
Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.
Pelajari juga MENYUSUN DAN MENGEMBANGKAN TEKS PROSEDUR
Post a Comment for "MENGONSTRUKSI INFORMASI DALAM TEKS PROSEDUR"