PELAJARAN SEJARAH: PERISTIWA BANDUNG LAUTAN API (24 MARET)

Pelajarancg.blogspot.com: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah atau disingkat Jasmerah adalah semboyan yang terkenal yang diucapkan oleh Soekarno, dalam pidatonya yang terakhir pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966. Tentu saja kata mutiara ucapan ini berlaku bagi generasi muda jaman sekarang, terutama pelajar sebagai penerus bangsa. Salah satu mata Pelajarancg yang diajarkan siswa disekolah adalah tentang sejarah peristiwa perjuangan Nasional. Sebagai pengingat pelajaran mengenai hari penting di 24 Maret, yaitu peristiwa Bandung Lautan Api, mari ketahui latar belakang dan mengapa tanggal ini diperingati sebagai hari bersejarah di Indonesia. Mari pelajari hari peristiwa Bandung Lautan Api yang jatuh pada tanggal 24 Maret setiap tahun tersebut di kurikulum pelajarancg.blogspot.com ini:




1. PERISTIWA BANDUNG LAUTAN API

Dalam catatan sejarah Nasional, menyatakan bahwa peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.


Bandung Lautan Api terjadi karena latar belakang datangnya pasukan dari negara Inggris mulai memasuki kota Bandung pada pertengahan bulan Oktober 1945. Di kota kembang pasukan Inggris dan NICA melakukan teror terhadap rakyat sehingga mengakibatkan terjadinya pertempuran.


Pertempuran perjuangan Nasional diawali sejak Memasuki bulan November 1945, pasukan NICA yang semakin membabi buta di Bandung. Setelah masuknya tentara Inggris yang berasal dari satuan NICA memanfaatkannya untuk mengembalikan kekuasaannya yang sempat hilang atas kota Bandung. Hal ini menyebabkan semangat juang rakyat dan pemuda pemudi yang tergabung dalam TKR dan kelompok perjuangan lainnya semakin berkobar untuk melakukan perlawanan.


Perlawanan dimulai dari pertempuran skala besar dan kecil terus berlangsung di Bandung. Selain peristiwa itu, terdapat pula bencana lain yaitu dengan jebolnya bendungan Sungai Cikapundung yang mengakibatkan dampak bencana banjir besar di kota Bandung. Bencana ini terjadi pada malam hari tanggal 25 November 1945. Sejak itulah kota Bandung dibagi menjadi 2 daerah, yakni:
  1. Daerah Pasukan Sekutu di Bandung Utara, dan;
  2. Daerah Pasukan Republik Indonesia di Bandung Selatan.

Bencana banjir besar dari Jebolnya tanggul sungai itu memiliki latar belakang dari aksi teror yang dilakukan oleh NICA sehingga menimbulkan amarah rakyat dan Para pahlawanan Bandung lautan api sebagai bentuk pembalasan kota Bandung.


Sesuai dengan kebijakan politik diplomasi pihak Indonesia mengosongkan daerah Bandung Utara tetapi karena pihak Sekutu menuntut pengosongan sejauh 11 kilometer dari Bandung Selatan, akibatnya berdampak meletusnya pertempuran dan aksi bumi hangus di segala penjuru kota.


Kota Bandung terbakar hebat, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Pada tanggal 23 dan 24 Maret 1946 para penduduk meninggalkan kota Bandung yang telah berubah menjadi lautan api.


Jadi inilah yang menjadi awal alasan mengapa tanggal 24 Maret diperingati sebagai hari peristiwa Bandung lautan api dalam sejarah Indonesia.


2. TOKOH-TOKOH DALAM PERISTIWA 24 MARET (BANDUNG LAUTAN API)

Meskipun banyak pahlawan Nasional terlibat dalam peristiwa 24 Maret ini, namun beberapa nama-nama tokoh terkenal yang pelajarancg.blogspot.com di kurikulum sejarah dalam rangkuman pertempuran Bandung Lautan Api yang turut terlibat dalam keputusan untuk mengadakan pembumi hangusan dan kronologi membakar rumah tersebut, ialah:

1. Kolonel Abdul Haris Nasution

Kolonel Abdul Haris Nasution adalah Komandan Divisi III yang bertanggung jawab akan nasib rakyat serta anak buahnya. Ia sangat terlibat pada musyawarah yang dilakukan untuk pengambilan keputusan yang mengarah kepada peristiwa Bandung Lautan Api.


2. Muhammad Toha

M. Toha adalah tokoh dalam pertempuran Bandung Lautan Api yang berasal dari BRI (singkatan dari: Barisan Rakyat Indonesia). Peran penting tokoh ini adalah memiliki tugas untuk menghancurkan gudang senjata dan amunisi milik pasukan sekutu. Walaupun berhasil meledakkannya dengan menggunakan dinamit, Mohammad Toha harus mengorbankan nyawanya bersama seorang pejuang lainnya yaitu Moh. Ramdan. Namun pengorbanannya tidak sia-sia karena sekutu mengalami kerugian besar dengan kehilangan pasokan senjatanya. Muhammad Toha gugur pada 24 Maret 1946.


3. Mayor Rukana

Mayor Rukana adalah tokoh dalam pertempuran Bandung Lautan Api yang merupakan komandan Polisi Militer Bandung. Latar belakang gagasan untuk membakar Bandung Selatan menjadi lautan api adalah salau satu gagasan yang diusulkan oleh Mayor Rukana. Kata-kata Lautan Api juga bermula dari ucapan beliau yang awalnya ingin membuat Bandung sebagai lautan air, namun dikarenakan semangat membara, ia justru mengatakan lautan Api bukan air.

4. Atje Bastaman

Atje Bastaman Adalah tokoh dalam pertempuran Bandung Lautan Api yang dikenal sebagai saksi peristiwa tersebut dan seorang wartawan muda Harian Suara Merdeka. Kemudia Atje menulis petempuran ini dalam artikelnya yang berjudul "Bandoeng `Djadi` Laoetan Api." Namun karena keterbatasan ruang cetak akhirnya judulnya dipangkas menjadi Bandoeng Laoetan Api (dibaca: Bandung Lautan Api).


5. Sutan Sjahrir

Sutan Sjahrir Adalah tokoh dalam pertempuran Bandung Lautan Api pada saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat. Sejarah mencatat, ketika Kolonel Nasution mengajukan keberatan untuk gagasan mengosongkan Bandung, Sjahrir justru memutuskan untuk menuruti ultimatum tentara sekutu. Latar belakang dari dasar pertimbangannya adalah beliau menganggap bahwa Tentara Republik Indonesia (atau disingkat dengan TRI) belum memiliki sarana yang memadai untuk menjadi tandingan Tentara sekutu yang membawa banyak persenjataan. Dari dasar pemikiran ini, Beliau beranggapan akan sangat beresiko menimbulkan korban jiwa lagi di pihak Indonesia jika TRI melawan NICA setelah perlawanan kepada sekutu. Kekhawatiran Sutan Sjahrir atas tindakan pembakaran ini, akan menimbulkan kerugian rakyat juga karena memerlukan biaya untuk membangunnya kembali.

https://pelajarancg.blogspot.com/

Pelajari:


4. KESIMPULAN PELAJARAN SEJARAH PERISTIWA BANDUNG LAUTAN API (24 MARET) PELAJARANCG.BLOGSPOT.COM

Dari cerita pertempuran dalam tulisan pelajarancg.blogspot.com dapat disimpulkan bahwa semangat patriotisme rakyat Bandung untuk mempertahankan tanah airnya dari penyerobotan penjajah asing sungguh terlihat melalui kerelaan mereka untuk mengorbankan rumahnya sendiri. Dampak Bandung Lautan Api berhasil mencegah sekutu menduduki Bandung dan mengobarkan semangat juang di daerah-daerah lainnya sehingga peristiwa Bandung Lautan Api dikenang oleh seniman dan penyair Ismail Marzuki yang turut mengalaminya dalam lagu Halo-Halo Bandung yang menjadi salah satu lagu Nasional sampai sekarang.


Akhir kata Untuk memperingati peristiwa kepahlawanan ini dalam tulisan pelajarancg.blogspot.com sampaikan ucapan pesan dalam Memperingati peristiwa Bandung Lautan Api! Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah sebagaimana kutipan Bung Karno dalam pidatonya yang terakhir pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia tanggal 17 Agustus:!!!