PELAJARI PERBEDAAN ANTARA PUISI DAN SYAIR

Materi Bahasa Indonesia Karya Sastra Puisi dengan Syair. pelajarancg.blogspot.com, Karya sastra diciptakan untuk memberikan informasi, hiburan, dan inspirasi kepada orang-orang. Mereka telah ada sejak lama.


Sebagian besar diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi dan yang lainnya ditemukan tertulis di monolit, runestones, dan stelae. Ada banyak bentuk karya sastra ini. Salah satunya adalah Syair, proses pembuatan puisi.

Pelajari: PERBEDAAN ANTARA PROSA DAN PUISI
https://pelajarancg.blogspot.com/

Puisi

Puisi adalah susunan kata-kata yang mengandung makna dan unsur musik. Ini adalah tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penulis untuk mengatur suasana hati; bisa bahagia atau sedih, sederhana atau rumit. Hanya dalam beberapa kata, puisi bisa banyak bicara. Itu bisa menginspirasi dan membuat kagum dan bisa menjadi pelarian selamat datang ke sesuatu yang benar-benar indah.


Puisi bisa berima atau tidak berima. Ini menggunakan simbol dan memiliki garis dan bait yang memiliki kalimat, fragmen kalimat atau keduanya. Ini menggunakan metafora dan aliterasi, terutama dalam Syair untuk anak-anak.


Ada beberapa jenis Puisi antara lain: Soneta, yaitu puisi tentang cinta dan merupakan jenis puisi dan Ode klasik, yang merupakan puisi liris dengan tiga bagian utama: strophe, antistrof, dan epode.


Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Ode banyak ditulis sebagai pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi contohnya Teratai (karya Sanusi Pane), Diponegoro (karya Chairil Anwar), dan Ode buat Proklamator (karya Leon Agusta).


Puisi juga bisa epik, naratif, dramatis, atau liris. Puisi epik adalah puisi yang berpusat pada tokoh mitos atau heroik, puisi naratif bercerita, puisi dramatis ditulis dalam sajak, dan puisi liris menggambarkan perasaan dan pikiran penyair.

Pelajari: PENGERTIAN PUISI DAN CIRI-CIRI, JENIS, UNSUR SAMPAI CONTOH PUISI

Syair

Syair sudah ada jauh sebelum orang menjadi melek huruf. Syair kuno dihafal dan diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya secara lisan. Weda India, Gathas Zoroaster, dan Odyssey adalah contoh Syair kuno.


Syair didefinisikan sebagai bentuk seni sastra yang dibangkitkan dalam bahasa. Ini dapat ditulis sendiri atau dikombinasikan dengan seni lain seperti dalam Syair drama, himne puitis, Puisi liris dan syair prosa.


Syair dibedakan dari bentuk tulisan lain dengan penggunaan pengulangan, sajak, prosa, dan estetika. Ini menggunakan kata-kata dan pidato dalam retorika, drama, lagu dan komedi.


Ini menyarankan arti alternatif dalam kata-katanya untuk menghasilkan respons emosional atau sensual. Syair menggunakan ritme, aliterasi dan onomatopoeia, yang memberikan efek musik. Ini menggunakan simbolisme, metafora, majas simile, metonymy, ironi dan ambiguitas untuk menyarankan interpretasi yang berbeda.


Unsur syair terdiri atas unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik syair terdiri atas baris-baris yang bersama-sama membangun bait-bait. Selanjutnya bait-bait itu membangun keseluruhan makna. Struktur fisik puisi memiliki kekhasan tersendiri dengan ciri-ciri yang melekat padanya. Sedangkan struktur batin puisi atau disebut unsur intrinsik meliputi tema, nada, suasana, dan pesan atau amanat.
  • Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Tema merupakan landasan utama dalam mengekspresikan gagasan atau pikiran melalui kata-kata.
  • Nada, yaitu sikap tertentu penyair terhadap pembaca. Apakah penyair bersikap menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau berikap lugas apa adanya, hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca.
  • Suasana adalah keadaan jiawa pembaca setelah membaca puisi. Suasana merupakan efek psikologis yang muncul setelah pembaca selesai membaca keseluruhan syair.


    Jika berbicara tentang penyair kita akan berbicara tentang nada, sebaliknya jika berbicara tentang pembaca, kita akan berbicara tentang suasana hati pembaca.


    Nada dan suasana saling berhubungan. Nada penyair menimbulkan suasana terhadap pembacanya. Nada duka yang diciptkan penyair dapat menimbulkan suasana iba pembaca.
  • Pesan atau amanat, yaitu tujuan yang hendak dimaksud penyair dalam menciptakan syairya. Pesan penyair dapat ditelaah setelah memahami tema, sada, dan suasana syair dengan membaca kesepuruhan syair. Amanat tersirat dibalik kata-kata yag disusun dan berada di balik tema yang diungkapkan.



Secara umum Syair memiliki banyak unsur, diantaranya adalah: Prosodi, ilmu yang mempelajari meteran atau metrik, irama dan intonasi Syair; Irama, pengaturan waktu yang diatur oleh aksen, suku kata; metrik, sistem metrik yang digunakan oleh penyair; Rima, aliterasi, dan resonansi, yaitu cara-cara yang menghasilkan pola berulang dari bunyi yang bisa identik (sajak keras) atau serupa (rima lembut).

Pelajari: PERBEDAAN ANTARA PROSA DAN PUISI

Ringkasan

1. Perbedaan utama terdapat pada bahasa. Puisi menggunakan bahasa Indonesia sedangkan syair bahasa Melayu lama. Namun, keduanya memiliki persamaan yakni bahasa yang digunakan bersifat kiasan, konotatif, dan mengandung unsur metafora.


2. Puisi adalah penggunaan kata dan bahasa untuk membangkitkan perasaan dan pikiran penulis, sedangkan syair adalah susunan kata-kata ini.


3. Puisi adalah proses penciptaan karya sastra dengan menggunakan metafora, simbol dan ambiguitas, sedangkan syair merupakan hasil akhir dari proses tersebut.


4. puisi adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya, sedangkan syair adalah salah satu jenis puisi lama.


5. puisi: jaman sekarang dan syair: puisi lama.

Post a Comment for "PELAJARI PERBEDAAN ANTARA PUISI DAN SYAIR"