Pelajarancg: mengucapkan Selamat Hari Ibu. Ibuku Pahlawanku. pelajarancg.blogspot.com - Puisi terbaik tentang keibuan yang dipilih hari ini dari karya anak siswa sekolah oleh penulis Kurikulum pelajarancg.
Mencari puisi singkat untuk Hari Ibu? yuk pelajari materi karya sastra ini untuk tema materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Sementara sajak-sajak menyentuh dan syair yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna tentu mengisi banyak kartu ucapan Hari Ibu, sepuluh puisi ini mewakili beberapa ungkapan terbaik tentang ibu dan keibuan yang pernah ditulis tokoh dunia juga pelajar Nasional.
1) Ibuku Karya Syubbana
Ibu...
kaulah pahlawanku...
kaulah cahaya hidupku ...
tanpa mu tak ada lah aku...
kau telah melahirkanku ...
kau juga yang membesarkanku...
cinta dan kasih sayangmu hanya untukku
Ibu...
dengan apa aku membalasmu...
yang slalu melakukan apa saja demi anakmu...
terima kasih ibu...
jika bukan kau...
yang menemaniku...
lantas siapa lagi selain dirimu...
Puisi tersebut jika dipelajari sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada 'ibuku'. 'ibuku' sebenarnya mudah untuk jadian drama sekolah sebagai penghormatan untuk semua ibu, termasuk Ibu guru yang artinya dalam puisi itu, terutama bait kedua, adalah pengingat bahwa sosok perempuan yang melahirkan Syubbana sangat berjasa baginya sehingga ia menjadikan Ibunya sebagai panutan dalam kehidupan Syubbana. Menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi para ibu khususnya menurut Syubbana hidup dengan cinta dan kasih sayang yang sangat nyata bahwa anak yang telah mereka lahirkan dan asuh dengan penuh kasih akan selalu menemani hidupnya sampai dewasa.
2) Sajak Cinta Untuk Ayah Ibu Karya Tri Wahyuni, Kelas XI-IPS-3 Lendah
Aku berjalan menyusuri setapak di tepi sungai
Berhenti agak lama di tengah jalan gelap
Dan aku menoleh menatap dua insan di kejauhan sana
Dengan senyum mengembang yang tak asing di mataku
Dua orang yang sangat aku beri bakti
Dua orang yang sangat aku hargai
Yang aku cinta dan aku sayangi
Terlihat setengah lelah namun mereka tak pernah sekalipun lengah
Kakiku perlahan berjalan menghampiri mereka
Dengan pikiran melintas di benakku
Atas apa yang mereka lalukan terhadapku
Membuat airmata di pelupuk mataku tak dapat aku bendung
Bagaimana tidak?
Seorang yang aku panggil ibu itu
Merelakan perutnya sakit untuk kujadikan rumah selama 9 bulan
Ibu mempertaruhkan semua nyawa dibawah sadar hanya untuk mengantarkan aku melihat dunia ini
Ibu dengan tulus menuntunku dari kejamnya kerikil agar aku berjalan tanpa tertatih
Ibu yang medidikku merawatku penuh kelembutan dan kasih sayang
Ibu yang membawa surgaku pada telapak kaki sucinya
Ibu yang sampai sekarang aku tak mampu menjabarkan jasanya padaku
Lalu di sebelah malaikatku itu
Tengoklah ada sesosok pejantan perkasa
Yang susah payah membentakku dengan sangat keras demi masa depan yang dia jamin tidak suram
Yang menjadikan dirinya laksana super hero di keluarga kecil kami
Yang dengan ikhlas memeras peras keringatnya demi rupiah per rupiah
Yang membanting tulangnya agar putra-putri kecilnya dapat mencicipi nikmatnya hidup
Beliau tauladan kami
Yang dengan bijaknya menyelesaikan segala problematika
Beliau ayah kami, yang kami bakti
Detik demi detik
Hari demi hari
Bahkan tahun demi tahun
Apa yang dapat aku lakukan untuk sekiranya membalas mereka?
Bahkan aku sering ganti membentak saat kalian menasehati
Bahkan aku pula yang membanting pintu menutup pintu jika permintaanku tak kalian turuti
Bahkan aku yang sering membohongi kalian dengan alasan kesenanganku sendiri
Bahkan aku pula yang sering mempermalukan kalian dengan kenakalanku
Tapi apakah mereka memendam dendam terhadapku?
Tidak! Tidak sama sekali!
Mereka tetap dengan halusnya meluluhkan putra-putrinya
Mereka tetap menebar cinta kasihnya kepadaku
Bahkan masih tetap menyebut nama ku. Ya benar nama anak durhakanya di setiap doa-doa nya sampai aku menjadi seperti ini
Ya Tuhan
Betapa bodohnya aku
Ya Tuhan
Maafkan aku
Tak sadarkah aku, merekalah yang menghidup-hidupkan aku?
Tak sadarkah pula aku bahwa kelak aku tak akan mampu melihat mereka terbujur kaku?
Lalu saat mereka masih mampu memperlihatkan nafasnya padaku aku malah membuat mereka terisak sakit.
Langkah langkahku terhenti di hadapan mereka
Kupandangi ayah dan ibuku kembali
Inci demi inci
Badan yang dulu tegap kini mulai membungkuk
Usia telah memakan mereka
Rambut yang dulu hitam-legam kini memutih seolah hitam tak mau lagi merawatnya
Dan kulit yang dahulu kencang berseri, kini mulai luntur berkeriput
Aku tak mampu lagi
Aku menunduk menatap tanah
Berserak sudah air dipelupuk mata yang sudah sampai tanah
Mereka menatapku
Aku tak mungkin bisa berlama membalas menatapnya
Aku memeluknya
Aku mencium kening mereka
Tuhan
Panjangkan umur mereka
Izinkan anak yang durhaka ini membuatnya lebih menangis
Menangis karena suatu saat kau menghendakiku untuk berhasil
Lalu aku membisik di tengah pelukan mereka
Terimakasih ayah
Terimakasih ibu
Telah merawatku telah mencintaiku
Aku sayang ayah, aku sayang ibu
Sampai akhir hayat ku
Terimakasih
Please remember that your parents are your hero
Your parents are your paradise
Make them proud with your achievements
Don’t give up to comfort many obstacle
Because you must be the star
Love mother is never end
Because your Mother is everything
Love your Dad with more integrity
So, respect your Dad with more respectably
We love you mom and dad
Pelajari: 10 KATA-KATA BIJAK ISLAMI TENTANG IBU UNTUK DIBAGIKAN PADA HARI IBU
Mencari puisi singkat untuk Hari Ibu? yuk pelajari materi karya sastra ini untuk tema materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Sementara sajak-sajak menyentuh dan syair yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna tentu mengisi banyak kartu ucapan Hari Ibu, sepuluh puisi ini mewakili beberapa ungkapan terbaik tentang ibu dan keibuan yang pernah ditulis tokoh dunia juga pelajar Nasional.
1) Ibuku Karya Syubbana
Ibu...
kaulah pahlawanku...
kaulah cahaya hidupku ...
tanpa mu tak ada lah aku...
kau telah melahirkanku ...
kau juga yang membesarkanku...
cinta dan kasih sayangmu hanya untukku
Ibu...
dengan apa aku membalasmu...
yang slalu melakukan apa saja demi anakmu...
terima kasih ibu...
jika bukan kau...
yang menemaniku...
lantas siapa lagi selain dirimu...
Puisi tersebut jika dipelajari sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada 'ibuku'. 'ibuku' sebenarnya mudah untuk jadian drama sekolah sebagai penghormatan untuk semua ibu, termasuk Ibu guru yang artinya dalam puisi itu, terutama bait kedua, adalah pengingat bahwa sosok perempuan yang melahirkan Syubbana sangat berjasa baginya sehingga ia menjadikan Ibunya sebagai panutan dalam kehidupan Syubbana. Menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi para ibu khususnya menurut Syubbana hidup dengan cinta dan kasih sayang yang sangat nyata bahwa anak yang telah mereka lahirkan dan asuh dengan penuh kasih akan selalu menemani hidupnya sampai dewasa.
2) Sajak Cinta Untuk Ayah Ibu Karya Tri Wahyuni, Kelas XI-IPS-3 Lendah
Aku berjalan menyusuri setapak di tepi sungai
Berhenti agak lama di tengah jalan gelap
Dan aku menoleh menatap dua insan di kejauhan sana
Dengan senyum mengembang yang tak asing di mataku
Dua orang yang sangat aku beri bakti
Dua orang yang sangat aku hargai
Yang aku cinta dan aku sayangi
Terlihat setengah lelah namun mereka tak pernah sekalipun lengah
Kakiku perlahan berjalan menghampiri mereka
Dengan pikiran melintas di benakku
Atas apa yang mereka lalukan terhadapku
Membuat airmata di pelupuk mataku tak dapat aku bendung
Bagaimana tidak?
Seorang yang aku panggil ibu itu
Merelakan perutnya sakit untuk kujadikan rumah selama 9 bulan
Ibu mempertaruhkan semua nyawa dibawah sadar hanya untuk mengantarkan aku melihat dunia ini
Ibu dengan tulus menuntunku dari kejamnya kerikil agar aku berjalan tanpa tertatih
Ibu yang medidikku merawatku penuh kelembutan dan kasih sayang
Ibu yang membawa surgaku pada telapak kaki sucinya
Ibu yang sampai sekarang aku tak mampu menjabarkan jasanya padaku
Lalu di sebelah malaikatku itu
Tengoklah ada sesosok pejantan perkasa
Yang susah payah membentakku dengan sangat keras demi masa depan yang dia jamin tidak suram
Yang menjadikan dirinya laksana super hero di keluarga kecil kami
Yang dengan ikhlas memeras peras keringatnya demi rupiah per rupiah
Yang membanting tulangnya agar putra-putri kecilnya dapat mencicipi nikmatnya hidup
Beliau tauladan kami
Yang dengan bijaknya menyelesaikan segala problematika
Beliau ayah kami, yang kami bakti
Detik demi detik
Hari demi hari
Bahkan tahun demi tahun
Apa yang dapat aku lakukan untuk sekiranya membalas mereka?
Bahkan aku sering ganti membentak saat kalian menasehati
Bahkan aku pula yang membanting pintu menutup pintu jika permintaanku tak kalian turuti
Bahkan aku yang sering membohongi kalian dengan alasan kesenanganku sendiri
Bahkan aku pula yang sering mempermalukan kalian dengan kenakalanku
Tapi apakah mereka memendam dendam terhadapku?
Tidak! Tidak sama sekali!
Mereka tetap dengan halusnya meluluhkan putra-putrinya
Mereka tetap menebar cinta kasihnya kepadaku
Bahkan masih tetap menyebut nama ku. Ya benar nama anak durhakanya di setiap doa-doa nya sampai aku menjadi seperti ini
Ya Tuhan
Betapa bodohnya aku
Ya Tuhan
Maafkan aku
Tak sadarkah aku, merekalah yang menghidup-hidupkan aku?
Tak sadarkah pula aku bahwa kelak aku tak akan mampu melihat mereka terbujur kaku?
Lalu saat mereka masih mampu memperlihatkan nafasnya padaku aku malah membuat mereka terisak sakit.
Langkah langkahku terhenti di hadapan mereka
Kupandangi ayah dan ibuku kembali
Inci demi inci
Badan yang dulu tegap kini mulai membungkuk
Usia telah memakan mereka
Rambut yang dulu hitam-legam kini memutih seolah hitam tak mau lagi merawatnya
Dan kulit yang dahulu kencang berseri, kini mulai luntur berkeriput
Aku tak mampu lagi
Aku menunduk menatap tanah
Berserak sudah air dipelupuk mata yang sudah sampai tanah
Mereka menatapku
Aku tak mungkin bisa berlama membalas menatapnya
Aku memeluknya
Aku mencium kening mereka
Tuhan
Panjangkan umur mereka
Izinkan anak yang durhaka ini membuatnya lebih menangis
Menangis karena suatu saat kau menghendakiku untuk berhasil
Lalu aku membisik di tengah pelukan mereka
Terimakasih ayah
Terimakasih ibu
Telah merawatku telah mencintaiku
Aku sayang ayah, aku sayang ibu
Sampai akhir hayat ku
Terimakasih
Please remember that your parents are your hero
Your parents are your paradise
Make them proud with your achievements
Don’t give up to comfort many obstacle
Because you must be the star
Love mother is never end
Because your Mother is everything
Love your Dad with more integrity
So, respect your Dad with more respectably
We love you mom and dad
Pelajari: 10 KATA-KATA BIJAK ISLAMI TENTANG IBU UNTUK DIBAGIKAN PADA HARI IBU
Post a Comment for "2 PUISI TERBAIK TENTANG IBU"