HARI RAYA IDUL FITRI, TEKANKAN KEMENANGAN UNTUK KEBAIKAN DAN KEMASLAHATAN

Hari raya Idul Fitri dirayakan setiap tanggal 1 Syawal dengan sebutan lain ‘Hari Raya Kemenangan’, dimana pada waktu tersebut kaum muslimin meraih kemenangan dalam perang Badar.

Pelajari: ARTI KATA ZAKAT DAN DOA ZAKAT FITRAH

Perang yang terjadi pada Ramadhan itu dengan jumlah pasukan di sisi umat Muslim yang jauh lebih sedikit dibanding kaum kafir, nyatanya diganjar Allah SWT dengan perayaan yang luar biasa indah dan barokah, yakni Idul Fitri.

https://pelajarancg.blogspot.com/


pelajarancg.blogspot.com - Sejarah singkat perayaan Idul Fitri yaitu karena Islam meraih kemenangan perang Badar, Allah mengganti hari raya masyarakat Arab menjadi hari raya yang lebih baik yaitu Idul fitri dan Idul adha.


Idul Fitri pertama adalah pada saat umat Islam meraih kemenangan dalam perang Badar. Tapi tidak hanya itu. Sebenarnya jauh sebelum ajaran Islam turun, masyarakat Arab sudah memiliki dua hari raya, yakni Nairuz dan Mahrajan, yang berasal dari zaman Persia Kuno. Biasanya, mereka merayakan kedua hari raya itu dengan menggelar pesta pora.


Dengan turunnya kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadhan pada tahun ke 2 Hijriah itulah, kemudian hadis Nabi turun, “Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.”


Sejak saat itu umat muslim merayakan kemenangan Ramadhan di hari raya Idul Fitri.


Idul fitri berasal dari dua kata “id” dan “al-fitri”. Id secara bahasa berasal dari kata aada – ya’uudu, yang artinya kembali. Hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama. Ada juga yang mengatakan, kata id merupakan turunan kata Al-Adah, yang artinya kebiasaan. Hal ini karena masyarakat telah menjadikan kegiatan ini menyatu dengan kebiasaan dan adat mereka.


Jika melihat sisi historis dari perayaan Idul Fitri ini, maka pikiran kita akan teringat kemenangan dalam perang Badar. Perang badar adalah pertempuran besar pertama antara umat islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 maret 264 Masehi atau 17 ramadhan 2 Hijriah. Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan quraisy dari mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.


Sebelum pertempuran ini, kaum muslim dan penduduk Mekkah telah terlibat dalam beberapa kali konflik bersenjata skala kecil antara akhir 623 sampai dengan awal 624, dan konflik bersenjata tersebut semakin lama semakin sering terjadi. Meskipun demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran skala besar pertama yang terjadi antara kedua kekuatan itu. Muhammad saat itu sedang memimpin pasukan kecil dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap kafir Quraisy yang baru saja pulang dari syam, ketika ia dikejutkan oleh keberadaan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Pasukan Muhammad yang sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan Mekkah sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin Hisyam.

Pelajari: UCAPAN SELAMAT HARI RAYA IDULFITRI 2022 DAN PANTUN HARI LEBARAN

Bagi kaum Muslim awal, pertempuran ini sangatlah berarti karena merupakan bukti pertama bahwa mereka sesungguhnya berpeluang untuk mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Mekkah saat itu merupakan salah satu kota terkaya dan terkuat di Arabia zaman jahiliyah. Kemenangan kaum Muslim juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan baru telah bangkit di Arabia, serta memperkokoh otoritas Muhammad sebagai pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah yang sebelumnya sering bertikai. Berbagai suku Arab mulai memeluk agama Islam dan membangun persekutuan dengan kaum Muslim di Madinah; dengan demikian, ekspansi agama Islam pun dimulai.


Dengan menekankan kemenangan atas kemaslahatan inilah kemudian hari raya dilaksanakan secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama. Dari kemenangan ini, dan dengan turunnya kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadhan pada tahun ke 2 Hijriah itulah, kemudian hadis Nabi turun, “Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.”


Sejak saat itu umat muslim merayakan kemenangan Ramadhan di hari raya Idul Fitri. Sebagaimana kita ketahui, di kedua hari raya umat Muslim seperti Idul Fitri dan Idul Adha, setiap Muslim justru ditekankan untuk berbuat kebaikan dan kemaslahatan. Menjelang perayaan Idul Fitri saja, umat Islam diwajibkan menunaikan zakat untuk dibagikan kepada para mustahik (orang-orang penerima zakat).


Segala kebaikan yang tercurah dari jiwa-jiwa umat Muslim selama Ramadhan, sejatinya sangat terasa pada hari raya Idul Fitri bagi semua elemen. Sehingga bisa dikatakan, perayaan Idul Fitri untuk kebaikan dan kemaslahatan yang dapat melingkupi kebahagiaan bagi seluruh umat Muslim dari berbagai kalangan.


Selamat Hari raya 1 Syawal untuk kaum muslimin pengunjung pelajarancg.blogspot.com mari raih kemenangan dan "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).

Post a Comment for "HARI RAYA IDUL FITRI, TEKANKAN KEMENANGAN UNTUK KEBAIKAN DAN KEMASLAHATAN"