Makhluk hidup untuk bisa bertahan hidup akibat perubahan lingkungan dapat melakukan adaptasi dan lingkungan. (Gambar. pelajarancg/ipa) |
Pelajarancg.blogspot.com: Faktor abiotik sangat menentukan dalam sebaran dan kepadatan organisme dalam suatu daerah. Hal ini berkaitan erat dengan masalah adaptasi dan suksesi organisme terhadap faktor-faktor lingkungannya. Adaptasi adalah suatu kemampuan makhluk hidup menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungannya; bisa melalui Adaptasi Morfologis, Adaptasi Fisiologis dan Adaptasi Perilaku dari organisme yang berada dalam lingkungan yang ditempatinya.
1. Adaptasi Morfologis
Suatu jenis adaptasi menyangkut perubahan bentuk struktur tubuhnya disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Misalnya: pada bentuk tubuh manusia, orang eskimo yang hidup di daerah arktik yang dingin mempunyai bentuk tubuh yang pendek dan kekar. Bentuk demikian mempunyai nisbah luas permukaan tubuh terhadap volume tubuh yang kecil. Dengan nilai nisbah yang kecil itu, panas badan yang hilang dari tubuh dapat dikurangi. Sebaliknya orang suku Masai yang hidupnya di daerah yang panas di afrika mempuyai tubuh yang tinggi langsing. Nisbah luas permukaan tubuh terhadap volume tubuh besar. Panas badan dapat dengan mudah dilepaskan dari tubuh. Rubah kutub yang merubah ketebalan rambutnya tiga kali dalam musim dingin dan dua kali dalam musism panas. Pada golongan tumbuhan yang hidupnya di rawa pantai, ia memiliki buah/biji yang sudah berakar sebelum jatuh ke lumpur pantai agar dapat terus tumbuh di lingkungan tersebut, seperti golongan Rhizophora (tumbuhan bakau). Contoh lain adalah:- adaptasi pada morfologi paruh burung yang disesuaikan dengan jenis makanannya (Gambar 1.1),
- Bentuk kaki burung sesuai dengan cara hidupnya.,
- tipe mulut serangga sesuai dengan cara hidupnya,
- bentuk gigi pada omnivore, herbivora, dan karnivora sesuai dengan jenis makannya.
(Gambar 1.1 adaptasi pada morfologi paruh burung yang disesuaikan dengan jenis makanannya) |
2. Adaptasi Fisiologis
Suatu jenis adaptasi menyangkut perubahan kerja pada organ tubuh disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Misalnya, Tubuh manusia jika terdedah oleh udara dingin maka pembuluh darah di wajah akan mengerut dan akan terasa dingin, usaha ini dilakukan untuk mengurangi hilangnya panas. Beberapa serangga menghindari pembekuan di musim dingin dengan menambah gliseron (anti beku) dalam darah mereka. Adaptasi fisiologi juga tergambar pada ikan air tawar dan ikan air laut yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuhnya (Gambar 2.1). Pada tumbuhan adaptasi fisiologi ditunjukkan oleh luas permukaan daun-daunnya sehubungan dengan lingkungan hidupnya, seperti: tumbuhan serofit (hidup di gurun/daerah kering, seperti kaktus) memiliki daun-daunnya serupa duri atau sempit saja, sedangkan tumbuhan hidrofit (hidup di air, seperti eceng gondok) memiliki daun-daunnya berukuran lebar-lebar dan batangnya berongga untuk mengimbangi kadar air tubuhnya dengan masalah penguapan yang terjadi. daerah kering, seperti kaktus) memiliki daun-daunnya serupa duri atau sempit saja, sedangkan tumbuhan hidrofit (hidup di air, seperti eceng gondok) memiliki daun-daunnya berukuran lebar-lebar dan batangnya berongga untuk mengimbangi kadar air tubuhnya dengan masalah penguapan yang terjadi.(Gambar 2.1 Salah satu contoh adaptasi fisiologis pada ikan) |
3. Adaptasi Perilaku
Pernahkah anda memperhatikan respon kaki seribu ketika disentuh?, ya, kaki seribu yang disentuh dengan seketika menggulung tubuhnya (Gambar 3.1). Contoh ini adalah bentuk adaptasi prilaku yang merupakan penyesuaian diri makhluk hidup terhadap faktor lingkungan yang ditunjukkan oleh perilakunya. Contoh lainnya adalah Kerbau yang berkubang jika kepanasan, Lumba-lumba memiliki kebiasaan meloncat-loncat di atas permukaan air untuk menghirup udara, karena bernapas menggunakan paru-paru. Pada tumbuhan yang melakukan adaptasi perilaku adalah pohon jati dan pohon kedondong. Keduanya akan menggugurkan daunnya saat musim kemarau untuk meminimalkan laju transpirasi (penguapan). Keladi meneteskan air untuk mengurangi kelebihan air.(Gambar 3.1 Contoh adaptasi perilaku hewan Kaki seribu yang menggulung, dan Kerbau yang sedang berkubang) |
Pelajari:
Pelajari artikel baru lainnya di Kurikulum Pelajarancg terkait bahan ajar, soal, pembahasan maupun topik mata pelajaran IPA terkini. Kunjungi blog pendidikan Pelajarancg.blogspot.com, Dengan demikian Anda akan menemukan sumber belajar terkini dari berbagai materi pelajaran juga bahan ajar
Referensi materi Pelajarancg.blogspot.com: Ramlawati, Dkk. (2017). Sumber Belajar Penunjang PLGPG Mata Pelajaran IPA Bab VI Ekologi. Kemdikbud Dirjen Guru dan Tenaga Pendidik
Post a Comment for "ADAPTASI MAHLUK HIDUP"