Menurut ahli seperti dalam Eagleton, 2010: 4, Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekan dan diputarbalikan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat bahasa. Pada Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di pelajarancg.blogspot.com, mari pelajari unsur-unsur pembangunnya agar lebih jelas dan lengkap silahkan baca terus terkait pembahasan kesusastraan tersebut.
Pelajari:
Selain itu, teknik penggunaan bahasa yang baik juga membuat tulisan menjadi indah dan mudah dikenang.
Teknik berbahasa ini misalnya penggunaan majas, idiom dan peribahasa.
Sebagai pengingat dalam penggunaan bahasa, penting mengerti definisi menurut ahli seperti dalam Eagleton, 2010: 4, dimana Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekan dan diputarbalikan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat bahasa. Demikianlah artikel pada Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di pelajarancg.blogspot.com semoga bermanfaat!!!
APA UNSUR-UNSUR PEMBANGUN CERITA DALAM KARYA SASTRA ITU?
Berikut yang termasuk unsur-unsur pembangun cerita adalah:- Unsur Ekstrinsik;
- Unsur Intrinsik
Penjelasan Unsur Ekstrinsik?
Unsur Ekstrinsik adalah segala sesuatu yang menginspirasi penulisan karya sastra dan mempengaruhi karya sastra secara keseluruhan. Unsur-unsur ini meliputi:- Latar belakang kehidupan penulis;
- Keyakinan dan pandangan hidup penulis;
- Latar belakang kehidupan penulis;
- Adat istiadat yang berlaku pada saat itu;
- Situasi politik (persoalan sejarah);
- Ekonomi, dsb.
Penjelasan Unsur Intrinsik?
Unsur Intrinsik adalah Segala sesuatu yang terkandung di dalam karya sastra dan mempengaruhi karya sastra tersebut. Unsur-unsur ini meliputi:- Tema. Tema merupakan Pokok persoalan dalam cerita;
- Karakter. Karakter merupakan Tokoh dalam cerita. Karakter dapat berupa manusia, tumbuhan maupun benda.
Karekter dapat dibagi menjadi:
- Karakter utama: tokoh yang membawakan tema dan memegang banyak peranan dalam cerita.
- Karakter pembantu: tokoh yang mendampingi karakter utama.
- Protagonis : karakter/tokoh yang mengangkat tema.
- Antagonis : karakter/tokoh yang memberi konflik pada tema dan biasanya berlawanan dengan karakter protagonis. (catatan pelajarancg, tokoh antagonis belum tentu jahat)
- Karakter statis (Flat/static character) :karakter yang tidak mengalami perubahan kepribadian atau cara pandang dari awal sampai akhir cerita.
- Karakter dinamis (Round/ dynamic character): karakter yang mengalami perubahan kepribadian dan cara pandang. Karakter ini biasanya dibuat semirip mungkin dengan manusia sesungguhnya, terdiri atas sifat dan kepribadian yang kompleks. (catatan pelajarancg, Karakter pembantu biasanya adalah karakter statis karena tidak digambarkan secara detail oleh penulis sehingga perubahan kepribadian dan cara pandangnya tidak pernah terlihat secara jelas.
- Karakterisasi. Karakterisasi adalah cara penulis menggambarkan karakter. Ada banyak cara untuk menggali penggambaran karakter, secara garis
besar karakterisasi ditinjau melalui dua cara yaitu secara naratif dan dramatik.
- Teknik Naratif. Naratif berarti Karakterisasi dari tokoh dituliskan langsung oleh penulis atau narator.
- Teknik Dramatik. Dramatik berarti karakterisasi tokoh terlihat dari antara lain:
- penampilan fisik karakter;
- cara berpakaian; dan
- kata-kata yang diucapkannya, dialognya dengan karakter lain, pendapat karakter lain, dsb.
- Konflik. Ini adalah pergumulan yang dialami oleh karakter dalam cerita. Konflik merupakan inti dari sebuah karya sastra yang pada akhirnya membentuk Plot atau Alur.
Ada empat macam konflik, yang dibagi dalam dua garis besar:
- Konflik internal. Ini adalah Individu-diri sendiri: Konflik ini tidak melibatkan orang lain, koflik ini ditandai dengan gejolak yang
timbul dalam diri sendiri mengenai beberapa hal seperti nilai-nilai. Kekuatan karakter akan terlihat dalam usahanya menghadapi gejolak tersebut
- Konflik eksternal. Ini terbagi menjadi antara lain:
- Individu - Individu: konflik yang dialami seseorang dengan orang lain
- Individu – alam: Konflik yang dialami individu dengan alam. Konflik ini menggambarkan perjuangan individu dalam usahanya untuk mempertahankan diri dalam kebesaran alam.
- Individu- Lingkungan/ masyarakat : Konflik yang dialami individu dengan masyarakat atau lingkungan hidupnya.
- Konflik internal. Ini adalah Individu-diri sendiri: Konflik ini tidak melibatkan orang lain, koflik ini ditandai dengan gejolak yang
timbul dalam diri sendiri mengenai beberapa hal seperti nilai-nilai. Kekuatan karakter akan terlihat dalam usahanya menghadapi gejolak tersebut
- Seting. Setting berarti Keterangan tempat, waktu dan suasana cerita
- Plot. Plot atau Alur berarti Jalan cerita dari awal sampai selesai. Jalan cerita ini terbagi menjadi antara lain:
- Introduction: penjelasan awal mengenai karakter dan seting
- Rising action: bagian cerita yang mulai memunculkan konflik/ permasalahan
- Climax: puncak konflik/ ketegangan
- Falling action: penyelesaian
- Simbol. Simbol Digunakan untuk mewakili sesuatu yang abstrak. Contoh: burung gagak (kematian)
- Sudut pandang. Sudut pandang yang dipilih penulis untuk menyampaikan ceritanya. Contoh:
- Orang pertama: penulis berlaku sebagai karakter utama cerita, ini ditandai dengan penggunaan kata “aku”. Penggunaan teknik ini menyebabkan pembaca tidak mengetahui segala hal yang tidak diungkapkan oleh sang narator. Keuntungan dari teknik ini adalah pembaca merasa menjadi bagian dari cerita.
- Orang kedua: teknik yang banyak menggunakan kata ‘kamu’ atau ‘Anda.’ Teknik ini jarang dipakai karena memaksa pembaca untuk mampu berperan serta dalam cerita.
- Orang ketiga: cerita dikisahkan menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti: mereka dan dia.
Pelajari:
- PENGERTIAN CERITA FIKSI, CONTOH & JENIS CERITA FIKSI
- PELAJARAN SEJARAH: CERITA TENTANG KEMERDEKAAN INDONESIA
- PERBEDAAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK DALAM CERITA
KARYA SASTRA UNTUK TEKNIK PENGGUNAAN BAHASA SASTRA
Teknik penggunaan bahasa dalam menuangkan idenya, penulis biasa memilih kata-kata yang dipakainya sedemikian rupa sehingga segala pesannya sampai kepada pembaca.Selain itu, teknik penggunaan bahasa yang baik juga membuat tulisan menjadi indah dan mudah dikenang.
Teknik berbahasa ini misalnya penggunaan majas, idiom dan peribahasa.
Sebagai pengingat dalam penggunaan bahasa, penting mengerti definisi menurut ahli seperti dalam Eagleton, 2010: 4, dimana Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekan dan diputarbalikan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat bahasa. Demikianlah artikel pada Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di pelajarancg.blogspot.com semoga bermanfaat!!!
Post a Comment for "UNSUR-UNSUR DALAM KARYA SASTRA"