pelajarancg.blogspot.com, - Latar belakang peristiwa Isra Miraj adalah jamuan kemuliaan dari Allah untuk penghibur hati Rasul-Nya, atas penghinaan dan penolakan di Thaif serta atas wafatnya orang terdekat Nabi yaitu Abu Thalib dan Siti Khadijah.
Sebagaimana kedua tokoh tersebut memiliki peran yang sangat besar dari perjalanan dakwah Rasulullah Muhammad SAW.
Pelajari: SYARAT, RUKUN, DAN SUNNAH SHOLAT IDUL FITRI (SHOLAT IED)
Tahun kesedihan dan terberat yang dialami Nabi Muhamma SAW ini dikenal dengan sebutan amul huzni. Keadaan ini terjadi pada tahun ke-10 nubuwah (kenabian). Saat itu Rasulullah SAW mengalami penghinaan dan penolakan di Thaif serta atas wafatnya orang terdekat Nabi yaitu Abu Thalib dan Siti Khadijah.
Abu Thalib merupakan paman Nabi yang juga berperan sebagai pengasuh dan pelindungnya. Sedangkan Siti Khadijah merupakan istri tercinta Nabi Muhammad SAW.
Selain kedua peristiwa wafatnya orang terdekat Nabi, Beliau juga mengalami penghinaan dan penolakan di Thaif, hal ini disebabkan terdapat tiga orang bersaudara yang merupakan pemimpin kabilah Banu Tsaqif menolak ajakan Nabi Muhammad SAW untuk memeluk Ajaran Islam. Selain penolakan, mereka juga mengirim budak dan pelayan mereka untuk menyerang Nabi Muhammad.
Semua peristiwa inilah menjadikan tahun kesedihan terberat yang dialami Nabi Muhamma SAW dalam menyebarkan Ajaran Allah SWT.
Melihat ketaqwaan dan ketabahan Rasulullah tersebut, meskipun mengalami tahun yang berat, beliau tetap menyebarkan Islam maka diberikanlah jamuan kemuliaan dari Allah untuk penghibur hati Rasul-Nya, yakni perjalanan Agung Isra Miraj.
Perjalanan Isra Miraj menggunakan kendaraan Buraq yang dimulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha kemudian menuju Sidratul Muntaha.
Dalam perjalanan Rasulullah Muhammad SAW diperlihatkan lapis langit dan penduduknya yaitu nabi dan rasul terdahulu serta bagaimana Surga dan Neraka. Peristiwa Isra Miraj telah terakomodasi dalam dua surat yakni QS. Al Isra & QS. An Najm. Perjalanan luar biasa ini memberikan makna yang dalam dan terperinci antara lain:
Setelah perjalanan Isra Miraj tidak lagi merasakan kesedihan namun tergantikan dengan semangat baru untuk berdakwah yang menyelimuti kalbu Rasulullah. Peristiwa kesedihan menjadi pengingat bahwa tidak boleh berputus asa karena Allah yang selalu senantiasa bersama dengan hamba-Nya.
Pelajari: PERBEDAAN NABI DAN RASUL, PELAJARI PENJELASANNYA
Jadi inilah yang melatarbelakangi peristiwa Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW, kemudian diperingati oleh umat Muslim termasuk pelajar beragama Islam di Indonesia sebagai bentuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Semoga mampu terus tingkatkan amalan-amalan baik sebagaimana dicontohkan Baginda Rasulullah SAW, dan kita tetap dapat bersabar dalam menghadapi masa terberat dalam hidup dan bersyukur karena kesabaran bagian dari Iman.
Sebagaimana kedua tokoh tersebut memiliki peran yang sangat besar dari perjalanan dakwah Rasulullah Muhammad SAW.
Pelajari: SYARAT, RUKUN, DAN SUNNAH SHOLAT IDUL FITRI (SHOLAT IED)
PERJALANAN ISRA MIRAJ NABI MUHAMMAD SAW
Nabi Muhammad SAW mengalami tahun kesedihan sebelum melakukan perjalanan bersejarah bagi umat Islam, yakni Peritiwa Isra Miraj.Tahun kesedihan dan terberat yang dialami Nabi Muhamma SAW ini dikenal dengan sebutan amul huzni. Keadaan ini terjadi pada tahun ke-10 nubuwah (kenabian). Saat itu Rasulullah SAW mengalami penghinaan dan penolakan di Thaif serta atas wafatnya orang terdekat Nabi yaitu Abu Thalib dan Siti Khadijah.
Abu Thalib merupakan paman Nabi yang juga berperan sebagai pengasuh dan pelindungnya. Sedangkan Siti Khadijah merupakan istri tercinta Nabi Muhammad SAW.
Selain kedua peristiwa wafatnya orang terdekat Nabi, Beliau juga mengalami penghinaan dan penolakan di Thaif, hal ini disebabkan terdapat tiga orang bersaudara yang merupakan pemimpin kabilah Banu Tsaqif menolak ajakan Nabi Muhammad SAW untuk memeluk Ajaran Islam. Selain penolakan, mereka juga mengirim budak dan pelayan mereka untuk menyerang Nabi Muhammad.
Semua peristiwa inilah menjadikan tahun kesedihan terberat yang dialami Nabi Muhamma SAW dalam menyebarkan Ajaran Allah SWT.
Melihat ketaqwaan dan ketabahan Rasulullah tersebut, meskipun mengalami tahun yang berat, beliau tetap menyebarkan Islam maka diberikanlah jamuan kemuliaan dari Allah untuk penghibur hati Rasul-Nya, yakni perjalanan Agung Isra Miraj.
Perjalanan Isra Miraj menggunakan kendaraan Buraq yang dimulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha kemudian menuju Sidratul Muntaha.
Dalam perjalanan Rasulullah Muhammad SAW diperlihatkan lapis langit dan penduduknya yaitu nabi dan rasul terdahulu serta bagaimana Surga dan Neraka. Peristiwa Isra Miraj telah terakomodasi dalam dua surat yakni QS. Al Isra & QS. An Najm. Perjalanan luar biasa ini memberikan makna yang dalam dan terperinci antara lain:
- Meyakini kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang maha besar
- Rasulullah Muhammad SAW bukanlah pemimpin kalangan tertentu tetapi pembawa risalah untuk berbagai masa dan generasi
- Kewajiban melaksanakan Sholat Fardhu lima kali dalam sehari semalam.
Setelah perjalanan Isra Miraj tidak lagi merasakan kesedihan namun tergantikan dengan semangat baru untuk berdakwah yang menyelimuti kalbu Rasulullah. Peristiwa kesedihan menjadi pengingat bahwa tidak boleh berputus asa karena Allah yang selalu senantiasa bersama dengan hamba-Nya.
Pelajari: PERBEDAAN NABI DAN RASUL, PELAJARI PENJELASANNYA
Jadi inilah yang melatarbelakangi peristiwa Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW, kemudian diperingati oleh umat Muslim termasuk pelajar beragama Islam di Indonesia sebagai bentuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Semoga mampu terus tingkatkan amalan-amalan baik sebagaimana dicontohkan Baginda Rasulullah SAW, dan kita tetap dapat bersabar dalam menghadapi masa terberat dalam hidup dan bersyukur karena kesabaran bagian dari Iman.
Post a Comment for "LATAR BELAKANG PERISTIWA ISRA MIRAJ"