KURIKULUM PELAJARANCG: Karya perbuatan Roh/tindakan Roh dalam kehidupan manusia terlihat dalam tindakan penghapusan dosa, pemulihan, pembenaran, dan pengudusan manusia. Keempat (4) pokok di atas akan secara khusus pelu dipelajari juga dibicarakan dalam usaha untuk mengerti dinamika kehidupan dalam Roh.
Pada dasarnya memang dalam diri manusia sendiri ada kesadaran akan dosa dan ketidaktaatan, tetapi hal itu belum menjadi jaminan bahwa manusia akan mengakui dosa-dosanya. Hanya dengan bantuan Roh, manusia tidak hanya menyadari akan dosa dan ketidaktaatannya, tetapi juga akan memperoleh penghapusan dan pengampunan dosa-dosanya. Tetapi ada syarat lain yang tidak boleh dilupakan adalah unsur kepercayaan dan keyakinan, bahwa hanya di dalam dan oleh Yesus Kristus ada penghapusan dan pengampunan dosa.
Dalam Ef. 4:13 dinyatakan “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan “kepenuhan Kristus”. Dan dalam Ef. 1:23 dinyatakan “jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu “kepenuhan Dia”, yang memenuhi semua dan segala sesuatu”. Dalam hal ini, manusia yang menerima Kristus adalah manusia yang telah dipilih, ditentukan, dan dipanggil Allah sebagai umat pilihan (baca Ef. 1:3-14).
Tetapi pemilihan, penentuan, dan pemanggilan Allah dalam Roh ini tidak dapat diartikan sebagai nasib atau takdir. Sebab dengan mengartikan demikian, kita dapat berpikir dan menganggap bahwa Allah dapat bertindak sewenang-wenang dalam melaksanakan kehendak-Nya untuk memilih atau tidak memilih siapa pun. Sedang pada pihak lain kita akan cenderung untuk berdiam diri/pasif, dan bahkan mungkin bersikap dan berpikir fatalisme. Allah tidak memperlakukan manusia seperti mesin/robot. Manusia adalah pribadi yang memiliki kebebasan diri dan kehendak, oleh karena itu pula memiliki tanggung jawab dan memberi pertanggungjawaban. Ada kebebasan pada manusia untuk menjawab pemilihan dan panggilan Allah serta memper- tanggungjawabkan jawabannya itu. Pemilihan, penentuan, dan pemanggilan Roh bukanlah suatu paksaan atau tekanan yang menyebabkan keterpaksaan dan ketidakleluasaan manusia. Pemilihan dan pemanggilan oleh Allah dapat dikatakan bersifat undangan Allah, tetapi undangan yang membutuhkan jawaban manusia, ya atau tidak secara bebas.
Kehidupan Kristen dalam persekutuan Roh tidak bertentangan dengan moral dasar manusia, tetapi menggenapi dan memperbaharuinya. Secara khusus, dalam kehidupan Kristen usaha-usaha moral (perbuatan-perbuatan moral) manusia dilihat sebagai jawaban terhadap aktivitas utama dari Allah melalu Roh. Pada saat yang sama, cita-cita manusia akan suatu komunitas pribadi yang lengkap dikonkretkan dan dinyatakan melalui fokus utama pada Yesus Kristus dan pada persekutuan sebagai awal dari komunitas baru.
Namun demikian sahabat kurikulum pelajarancg.blogspot.com, hal yang terutama dari semua moralitas dan kewajiban Kristen tidak lain adalah kasih. Kasih merupakan karunia Roh yang terutama dan utama yang membedakan suatu persekutuan Roh. Kasih tidak bertentangan dengan hukum (law) tetapi sebagaimana dikatakan Paulus, kasih merupakan penggenapan hukum. Kasih tidak bertentangan dengan pembenaran dan kebenaran, tetapi membutuhkan pembenaran dan kebenaran sebagai alat.
Kasih tidak hanya dimengerti dalam pengertian individual, tetapi juga mempunyai dimensi sosial. Dan ekspresi nyata dari bentuk kasih adalah damai dan perdamaian. Umat Allah yaitu persekutuan Roh yang hidup dalam kasih dan merupakan umat yang menampakkan ciri hidup adanya perdamaian terutama dalam persekutuan. Peranan penting dari umat Allah sebagai persekutuan Roh adalah menyatakan atau mengonkretkan kemungkinan untuk hidup bersama dalam damai.
Demikianlah ke-4 karya roh kudus bagi umat Kristen yang mesti dipelajari dalam menjalani hidup bersama damai Yesus Kristus. Semoga bermanfaat bagi pembelajaran Agama Kristen khususnya pengunjung blog pelajarancg.blogspot.com!!!
KARYA ROH KUDUS YANG PERLU DIPELAJARI:
1. Penghapusan Dosa dari seseorang yang merasa tidak puas dengan dirinya sendiri
Pertama, penghapusan dosa hanya dapat terjadi bila seseorang merasa tidak puas dengan dirinya sendiri dalam kondisi atau keadaan yang sekarang. Ketidakpuasan ini membuka suatu kemungkinan bagi hidup pertobatan. Dan kemungkinan pertobatan ini dapat dilakukan dengan menjauhi kehidupan sekarang dan memulai sesuatu kehidupan atau cara hidup yang baru. Penghapusan dosa manusia oleh Roh dilakukan dengan cara menghadapkan manusia pada kebenaran Yesus Kristus.Pada dasarnya memang dalam diri manusia sendiri ada kesadaran akan dosa dan ketidaktaatan, tetapi hal itu belum menjadi jaminan bahwa manusia akan mengakui dosa-dosanya. Hanya dengan bantuan Roh, manusia tidak hanya menyadari akan dosa dan ketidaktaatannya, tetapi juga akan memperoleh penghapusan dan pengampunan dosa-dosanya. Tetapi ada syarat lain yang tidak boleh dilupakan adalah unsur kepercayaan dan keyakinan, bahwa hanya di dalam dan oleh Yesus Kristus ada penghapusan dan pengampunan dosa.
2. Penghapusan Dosa dari seseorang yang merasa tidak puas dengan dirinya sendiri
Kedua, sebenarnya dalam diri manusia ada kekuatan-kekuatan positif dan negatif. Kedua kekuatan ini berusaha menarik manusia ke arah yang diinginkan. Oleh karena itu, seseorang tidak dapat membicarakan penghapusan dosa tanpa pada saat yang sama membicarakan tindakan positif dari Roh berupa memilih, memanggil, dan menentukan. Penghapusan dosa, berhubungan dengan pertobatan, dan pertobatan adalah membalikkan pandangan serta langkah secara serempak yang ditampakkan dalam sikap menerima Kristus secara utuh. Menerima Kristus dalam Roh berarti menjadikan Kristus sebagai pola dasar untuk memenuhi kemanusiaan manusia.Dalam Ef. 4:13 dinyatakan “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan “kepenuhan Kristus”. Dan dalam Ef. 1:23 dinyatakan “jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu “kepenuhan Dia”, yang memenuhi semua dan segala sesuatu”. Dalam hal ini, manusia yang menerima Kristus adalah manusia yang telah dipilih, ditentukan, dan dipanggil Allah sebagai umat pilihan (baca Ef. 1:3-14).
Tetapi pemilihan, penentuan, dan pemanggilan Allah dalam Roh ini tidak dapat diartikan sebagai nasib atau takdir. Sebab dengan mengartikan demikian, kita dapat berpikir dan menganggap bahwa Allah dapat bertindak sewenang-wenang dalam melaksanakan kehendak-Nya untuk memilih atau tidak memilih siapa pun. Sedang pada pihak lain kita akan cenderung untuk berdiam diri/pasif, dan bahkan mungkin bersikap dan berpikir fatalisme. Allah tidak memperlakukan manusia seperti mesin/robot. Manusia adalah pribadi yang memiliki kebebasan diri dan kehendak, oleh karena itu pula memiliki tanggung jawab dan memberi pertanggungjawaban. Ada kebebasan pada manusia untuk menjawab pemilihan dan panggilan Allah serta memper- tanggungjawabkan jawabannya itu. Pemilihan, penentuan, dan pemanggilan Roh bukanlah suatu paksaan atau tekanan yang menyebabkan keterpaksaan dan ketidakleluasaan manusia. Pemilihan dan pemanggilan oleh Allah dapat dikatakan bersifat undangan Allah, tetapi undangan yang membutuhkan jawaban manusia, ya atau tidak secara bebas.
3. Peroleh pembenaran
Ketiga, sebagai orang-orang yang telah dipilih, dipanggil dan ditentukan oleh Allah dan menjawab “ya” atas pemilihan dan panggilan tersebut, manusia memperoleh pembenaran. Namun pembenaran ini tidak berarti bahwa manusia secara otomatis berpindah dari keadaan sebagai manusia berdosa kepada manusia yang dibenarkan, atau dari kehidupan dalam dosa kepada kehidupan pembenaran. Manusia harus melalui suatu tahap penyaliban diri. Pembenaran bukanlah suatu bentuk khayalan atau angan- angan yang dilegalisasi. Pembenaran atau dibenarkan berarti dimasukkan ke dalam komunitas baru, diperhitungkan sebagai dan dalam umat Allah, dan diterima dalam suatu keadaan sebagai umat Allah dalam kebenaran Kristus. Pembenaran adalah aspek lain dari mulainya hidup baru dalam Roh.4. Peroleh Pengudusan Roh
Keempat, pengudusan manusia merupakan pendalaman dan perkembangan dari kehidupan yang dimulai dengan pertobatan, pemilihan, dan pembenaran. Pendalaman dan perkembangan ini akan nyata dengan jelas dalam karunia-karunia Ilahi dan buah-buah Roh. Kehidupan dalam Roh adalah kehidupan yang berhubungan dengan moralitas dasar manusia.Kehidupan Kristen dalam persekutuan Roh tidak bertentangan dengan moral dasar manusia, tetapi menggenapi dan memperbaharuinya. Secara khusus, dalam kehidupan Kristen usaha-usaha moral (perbuatan-perbuatan moral) manusia dilihat sebagai jawaban terhadap aktivitas utama dari Allah melalu Roh. Pada saat yang sama, cita-cita manusia akan suatu komunitas pribadi yang lengkap dikonkretkan dan dinyatakan melalui fokus utama pada Yesus Kristus dan pada persekutuan sebagai awal dari komunitas baru.
Pelajari:
Namun demikian sahabat kurikulum pelajarancg.blogspot.com, hal yang terutama dari semua moralitas dan kewajiban Kristen tidak lain adalah kasih. Kasih merupakan karunia Roh yang terutama dan utama yang membedakan suatu persekutuan Roh. Kasih tidak bertentangan dengan hukum (law) tetapi sebagaimana dikatakan Paulus, kasih merupakan penggenapan hukum. Kasih tidak bertentangan dengan pembenaran dan kebenaran, tetapi membutuhkan pembenaran dan kebenaran sebagai alat.
Kasih tidak hanya dimengerti dalam pengertian individual, tetapi juga mempunyai dimensi sosial. Dan ekspresi nyata dari bentuk kasih adalah damai dan perdamaian. Umat Allah yaitu persekutuan Roh yang hidup dalam kasih dan merupakan umat yang menampakkan ciri hidup adanya perdamaian terutama dalam persekutuan. Peranan penting dari umat Allah sebagai persekutuan Roh adalah menyatakan atau mengonkretkan kemungkinan untuk hidup bersama dalam damai.
Demikianlah ke-4 karya roh kudus bagi umat Kristen yang mesti dipelajari dalam menjalani hidup bersama damai Yesus Kristus. Semoga bermanfaat bagi pembelajaran Agama Kristen khususnya pengunjung blog pelajarancg.blogspot.com!!!
Post a Comment for "4 KARYA ROH KUDUS YANG PERLU DIPELAJARI"