MEMPELAJARI PIDATO PERSUASIF

Taukah sobat Pelajarancg bahwa Pekerjaan-pekerjaan seperti politisi, lurah, camat dan lainnya memerlukan keterampilan untuk mengungkapkan gagasan dalam bentuk pidato. Mereka dituntut untuk dapat mengajak atau mempengaruhi orang, terutama untuk mendukung program-program mereka. Mereka tidak sekedar menyampaikan informasi tetapi lebih dari itu, meminta dukungan dan juga berharap orang lain bertindak sesuai dengan harapannya atau pesan tertentu.


Selain program, umumnya juga mereka menyampaikan pesan-pesan. Misalnya, pesan-pesan terkait lingkungan bersih di Sekolah harus dapat disampaikan dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami serta berserta contoh nyata penerapannya. Pesan dapat disampaikan dengan cerita yang menarik sehingga orang lain tidak merasa seperti disuruh melakukan sesuatu tetapi dengan senang hati melakukannya.


Kejelasan pidato persuasif ditentukan oleh struktur teks pidato persuasif dan juga penggunaan bahasa. Teks pidato persuasif termasuk ke dalam teks eksposisi. Teks eksposisi dimulai dengan suatu pendahuluan pernyataan posisi yang memberikan pendapat atau sudut pandang pengarang. Bagian berikutnya memiliki serangkaian argumen logis yang meyakinkan Audiens dan simpulan dari pandangan pengarang.

https://pelajarancg.blogspot.com/


Lebih jelas terkait materi Bahasa Indonesia kelas XI SMP/MTS, Mari mempelajari;
  1. Struktur Teks Pidato Persuasif
  2. Ciri Kebahasaan Pidato Persuasif
  3. Cara Menulis Teks Pidato Persuasif
  4. Menyunting Teks Persuasif
  5. Cara Berpidato
  6. Rangkuman


A. Struktur Teks Pidato Persuasif

Struktur teks pidato persuasif terdiri atas 3 bagian, yaitu pembukaan, isi pidato, dan yang terakhir penutup. Ketiga struktur tersebut merupakan komponen penting yang harus ada dalam sebuah teks pidato terutama pidato persuasif. Jika salah satu struktur tidak ada, maka teks pidato tersebut tidak akan menjadi teks pidato yang sempurna.


1. Pembukaan

Pembukaan teks pidato terdiri atas 3 bagian, yaitu salam pembuka, ucapan penghormatan, dan juga ucapan syukur.


Salam pembuka

Assalamu’alaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi kita semua Warga belajar dan guru Sekolah SMP Kurikulum Pelajarancg.blogspot.com


Ucapan Penghormatan

Ucapan penghormatan dalam sebuah pidato biasanya dilakukan dengan menyebutkan orang yang dianggap lebih tinggi jabatannya terlebih dahulu dan kemudian seterusnya sampai berada pada jabatan paling bawah.


Contoh:


Yang saya hormati Ibu Kepala Sekolah SMP Kurikulum Pelajarancg.blogspot.com
Yang saya hormati Ibu dan Bapak Guru.
Yang saya hormati para tamu undangan.
Yang berbahagia teman-teman seangkatan saya kelas IX SMP.
Juga adik-adik kelas yang saya banggakan.



Tetapi jika misalkan banyak jabatan dalam sekolah atau madrasah seperti bagian administrasi dan yang lainnya itu tidak perlu disebutkan. Cukup menyebutkan yang penting saja.


Ucapan Syukur

Ucapan syukur ini biasanya dibacakan karena rasa syukur sang orator (pembaca pidato) terhadap Tuhan karena dirinya dan juga para tamu bisa diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat berkumpul dan menghadiri acara pidato tersebut.


Contoh:


Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena sampai pada detik ini kita masih diberi kesehatan untuk dapat menghadiri dan berkumpul di acara yang berbahagia ini.


2. Isi Pidato

Isi pidato adalah bagian yang penting karena dalam isi ini mengandung inti dari sesuatu yang akan disampaikan dan dibicarakan. Pada bagian isi ini sang orator akan menjelaskan secara detail dan juga jelas mengenai apa yang disampaikannya kepada para pendengar.


3. Penutup Pidato

Penutup pidato adalah akhir dari sebuah pidato. Pidato yang baik biasanya berisi hal-hal berikut:
  • kesimpulan secara ringkas dari materi yang dijelaskan.
  • permintaan maaf kepada pendengar jika ada salah dalam berkata dan juga menyinggung pembaca, dan
  • salam penutup.



B. Ciri Kebahasaan Pidato Persuasif

Kaidah kebahasaan teks persuasif dapat juga disebut sebagai karakteristik atau ciri bahasa dari teks persuasif yaitu:
  1. bersifat mengajak dan memengaruhi.
  2. dicirikan dengan adanya kata-kata persuasi atau bujukan seperti ayo, mari,
  3. dan imbuhan -lah.
  4. diakhiri dengan tanda baca seru (!).
  5. memuat sejumlah pendapat dan fakta.
  6. banyak menggunakan kata ganti kita, sebagai tanda bahwa tidak ada pembeda antara penulis dengan pembaca. Sehingga daya bujuk terhadap pembaca akan lebih kuat.
  7. menggunakan kalimat yang bersifat membangun.



C. Cara Menulis Teks Pidato Persuasif

Pada dasarnya, penyusunan karangan persuasi tidak jauh berbeda dengan karangan argumentasi. Nursisto (1999:76) mengemukakan bahwa menulis karangan persuasi sama persis dengan argumentasi, bedanya hanya pada penutup yaitu berupa imbauan dan ajakan.


Lebih lanjut lagi, menurutnya agar sebuah hasil karangan argumentasi menjadi baik, runtut, dan tidak menyimpang dari tujuan penyusunan karangan, perlu ditempuh langkah-langkah yaitu:


1. Menentukan tema/topik

Sesuai dengan karakteristik teks persuasi yakni sebagai teks yang berisi bujukan atau ajakan, maka langkah pertama yang harus dilakukan dalam penulisannya adalah menyiapkan sejumlah bujukan ataupun ajakan. Hal inilah yang juga berfungsi sebagai tema utamanya.


Contoh tema/topik:
  • Sungaiku bersih
  • Mari, belajar dengan baik.
  • Ayo, kita pergi berwisata.
  • Sayangilah orang tuamu.



Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan, cakupannya lebih besar dan menyangkut pada permasalahan yang diangkat. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan, dan lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.


Tentukan topik, banyak topik yang bisa dibahas dalam paragraf persuasi seperti masalah narkoba, rokok dan kebiasaan sehari hari. Topik merupakan lingkup pembicaraan dalam suatu paragraf.


2. Menentukan tujuan

Tentukan tujuan, tujuan utama setiap paragraf persuasi jelas yaitu meyakinkan pembaca dan pendengar. Oleh karena itu buat tujuan yang jelas dan masuk akal untuk bisa dipercayai oleh pembaca dan pendengar. Dalam menyampaikan tujuan berusahalah jelas dan singkat agar mudah ditangkap oleh para pendengar maupun pembaca.


Contoh tujuan persuasif:
  • Budaya bersih dalam kehidupan sehari-hari.



3. Mengumpulkan bahan

Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan seperti mengumpulkan ide dan inovasi. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai dengan tujuan penulisannya.


Mengumpulkan data, data yang tepat dan akurat membantu pembaca dan pendengar untuk percaya pada Anda. Oleh karena itu cari data semaksimal mungkin dan jangan sampai merekayasa data karena itu sangat tidak baik.


4. Menyusun kerangka

Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.


Contoh kerangka pidato persuasif:
  • Pembukaan (berisi salam pembuka)
  • Isi Pidato (berisi tentang pokok-pokok materi pidato) seperti; budaya bersih, kebersihan lingkungan.
  • Penutup (berisi simpulan dan salam penutup).



5. Mengembangkan kerangka

Proses pengembangan karangan tergantung pada materi yang hendak ditulis. Pengembangan karangan juga jangan menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat.


Dari tahapan cara menulis teks pidato persuasif di atas Anda dapat menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato secara lisan maupun tulis. Di bawah ini adalah contoh dari teks pidato persuasif.


Perhatikan teks pidato persuasif berikut ini ya sobat Pelejarancg.


BUDAYA BERSIH


Assalamualaikum Warohmatulloh Wabarokatuh,


Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah SMP Kurikulum Pelajarancg.blogspot.com, yang saya hormati Bapak Ibu Guru, dan teman-teman semua yang saya cintai. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul pada siang hari ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup. Maka dari itu, perkenankanlah saya menyampaikan sedikit ulasan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan PKBM kita dan menjadikan budaya bersih dalam kehidupan sehari-hari.


Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting guna menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Lingkungan yang sehat akan meminimalisir penyebaran penyakit dan akan memberikan kenyamanan saat berada di lingkungan tersebut.


Oleh karena itu, lingkungan juga merupakan faktor pendorong keberhasilan proses belajar-mengajar di kelas. Warga belajar dan tutor akan melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efektif karena didukung oleh keadaan lingkungan yang nyaman.


Maka dari itu, marilah kita sebagai warga belajar siswa kelas 11 dapat menjaga kebersihan lingkungan Sekolah SMP Kurikulum Pelajarancg.blogspot.com, dimulai dari diri sendiri, seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak meninggalkan barang-barang di laci karena dapat menjadi sarang nyamuk. Dengan demikian, menjaga kebersihan lingkungan menjadi sangat penting guna menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.


Saya rasa cukup sekian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga siswa kelas 11 SMP Kurikulum Pelajarancg.blogspot.com, kita semua dapat menjadi partisipan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan budaya bersih. Terima kasih atas perhatian yang hadirin berikan, apabila ada salah kata ataupun hal-hal kurang berkenan. Saya mohon maaf.


Wasalamualaikum.

D. Menyunting Teks Persuasif

Pidato atau teks persuasif yang telah sobat susun, memerlukan penyuntingan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyuntingan teks pidato persuasif adalah dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu terdapat pokok pikiran yang tertuang menjadi kalimat utama, harus terdapat beberapa kalimat penjelas, harus memperhatikan kepaduan dan keserasian paragraf (kohesi dan koherensi), harus memperhatikan pilihan kata yang digunakan, ejaan dan tanda baca dengan baik, didahului argumen atau alasan dan bukti untuk meyakinkan pembaca, serta harus ada unsur himbauan atau ajakan.


1. Kohesi dan Koherensi

Kesatuan atau kohesi ini berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Kriteria kesatuan atau kohesi ini menyangkut keeratan hubungan makna antar gagasan dalam sebuah paragraf. Sebagai satu kesatuan gagasan sebuah paragraf hendaknya hanya mengandung satu gagasan utama, yang diikuti oleh beberapa gagasan pengembang atau penjelas. Oleh karena itu, rangkaian kalimat yang terjalin dalam sebuah paragraf hanya mempersoalkan satu gagasan utama.


Kesatuan paragraf juga harus memperhatikan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu, untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu pikiran.


Jadi kesatuan dan kepaduan kalimat yang digunakan dalam menulis karangan persuasi mencerminkan cara berpikir seseorang. Ide atau gagasan harus disusun secara teratur, membedakan mana yang merupakan gagasan-gagasan pokok, dan mana yang merupakan gagasan-gagasan tambahan. Dengan demikian, karangan persuasi yang dihasilkan dengan memperhatikan kohesi dan koherensi akan mudah dipahami oleh pembacanya.


2. Pilihan Kata atau Diksi

Diksi atau pilihan kata memiliki tiga pengertian. Pertama, diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat atau mengungkapkan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Kedua, pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat, dan nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi komunikasi. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu.


3. Ejaan dan Tanda Baca

Ejaan tidak saja berkisar pada persoalan cara melambangkan bunyi-bunyi ujaran serta penempatkan tanda-tanda baca dan sebagainya, tetapi juga meliputi hal-hal seperti memotong suatu kata dan menggabungkan kata-kata baik dengan imbuhan maupun antara kata dengan kata. Penggunaan ejaan dan tanda baca yang salah akan mengubah makna yang terkandung dalam sebuah tulisan.


4. Argumen atau Alasan dan Bukti

Syarat yang harus dipenuhi agar pembicara (dalam hal ini penulis) dapat berhasil dalam persuasi adalah kesanggupan untuk menyodorkan bukti-bukti (eviden) mengenai suatu kebenaran. Baik argumentasi maupun persuasi sama-sama menggunakan logika. Perbedaannya terletak dalam kadar argumennya.


Paragraf persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan argumentasi. Persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, bukti atau contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan, himbauan, atau saran kepada pembaca.


5. Imbauan atau Ajakan

Himbauan atau ajakan dalam paragraf persuasif harus diwujudakan secara konkret untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki. Imbauan atau ajakan merupakan pembentuk utama paragraf persuasi. Imbauan dan ajakan akan membuka jalan agar keinginan, sikap, kepercayaan, keputusan, atau tindakan yang telah ditentukan penulis dapat diterima oleh pembaca.


E. Cara Berpidato

1. Memahami materi yang akan disampaikan

Sebelum membawakan sebuah pidato di depan para audiens/penonton, maka sobat harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu materi yang akan disampaikan. Hal ini berguna untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan saat sobat menyampaikan pidato di depan banyak orang. Agar sobat pelajarancg dapat memahami materi yang akan dibawakan saat berpidato maka ketahui terlebih dahulu tema apa yang akan disampaikan.


2. Membacanya dengan Tenang

Saat membacakan pidato di depan para penonton, jangan tunjukan kegugupanmu pada para pendengar. Bacalah dengan tenang dan terkontrol agar semuanya berjalan dengan lancar agar para pendengar dapat menangkap apa yang Anda sampaikan.


3. Pakai Ekspresi yang Tepat

Ekspresi tubuh dan wajah juga diperlukan saat membaca pidato guna mendalami apa yang disampaikan. Ekspresi tubuh dan mimik wajah harus sesuai dengan tema yang dibawakan. Jika pidato tersebut bertema tentang perjuangan, maka mimik wajah dan gerak tubuh juga harus menggambarkan semangat juang agar pidatomu lebih menarik. Ekspresi yang menggambarkan pidato dapat menarik perhatian para pendengar.


4. Sampaikan dengan Suara yang Lantang

Suara yang dikeluarkan saat membaca pidato haruslah lantang. Hal ini dapat menarik perhatian para penonton agar terfokus pada apa yang kamu sampaikan dan dengan mudah menyerapnya. Suara yang lantang juga diperlukan agar semua penonton dapat mendengar apa yang kamu sampaikan. Apalagi ketika sesorang berpidato dalam hal membujuk untuk melakukan sesuatu misalnya berpidato dalam urusan politik, maka suara yang lantang sangatlah diperlukan agar para penonton yakin dan terbujuk untuk melakukan apa yang Anda ucapkan.


5. Perhatikan Ejaan dan Tanda Baca

Memperhatikan ejaan dan tanda baca merupakan hal yang sangat penting saat berpidato. Dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca, maka apa yang Anda sampaikan akan mudah diterima oleh para penonton. Jika pidato tanpa memperhatikan ejaan dan tanda baca, maka bisa jadi apa yang Anda sampaikan akan ambigu dan tidak jelas.


6. Sampaikan Tanpa Terburu-buru

Masih berhubungan dengan cara menyampaikan pidato secara tenang, sampaikanlah pidato secara terperinci tanpa terburu-buru. Kuasai dirimu untuk membacanya secara perlahan tapi pasti menuju sasaran yang diinginkan. Dengan membaca pidato secara tenang tanpa terburu-buru maka pidato akan lebih mudah diterima.


7. Menyapa Audiens

Sebelum memulai pidato pada pokok pembicaraan, ada baiknya Anda menyapa para audiens terlebih dahulu dengan sapaan yang ramah. Seperti misalnya mengucapkan selamat pagi atau salam sejahtera dan yang lain sebagainya. Menyapa audiens ini merupakan hal yang penting untuk menarik perhatian sejak awal.


8. Awali dengan Senyuman

Fungsinya hampir sama dengan menyapa para audiens yaitu untuk menarik perhatian para audiens sejak awal dan menambah kesan yang menyenangkan. Dengan menebar senyuman di awal sebelum memulai pidato akan memperbesar kemungkinan para pendengar untuk menyukai caramu dalam melakukan tahapan-tahapan pidato.


9. Perhatikan Durasi

Membaca pidato memang harus dengan kondisi tenang dan membacanya secara terperinci tanpa buru-buru. Akan tetapi, durasi waktu harus tetap diperhatikan dalam membaca pidato. Jangan sampai kamu mengabaikannya sehingga terkesan mengorupsi waktu yang telah ditetapkan.


10. Berdiri Tegak dan Berwibawa

Tampilkan yang terbaik di depan audiens salah satunya adalah posisi tubuh. Posisi tubuh saat melakukan pidato haruslah tegak agar terkesan berwibawa. Tidak bungkuk atau tidak menampilkan posisi lainnya yang tak enak dipandang.


Di atas adalah beberapa cara berpidato dengan baik agar apa yang sobat sampaikan mudah diterima oleh para audiens.


Bagaimana? Setelah membaca pemaparan cara berpidato yang benar, apakah sobat Pelajarancg, siap memulai berpidato di depan para audiens?


Semoga beberapa cara berpidato dengan baik sebagaimana telah dipaparkan di atas dapat Sobat terapkan dalam berpidato.


Semoga dengan pebahasan ini sobat pelajarancg dapat menulis dan menganalisis teks pidato persuasif dan dapat berpidato dengan baik sesuai rangkuman di bawah ini.


F. Rangkuman

  1. Struktur teks pidato persuasif terdiri atas 3 bagian, yaitu pembukaan, isi pidato, dan yang terakhir penutup.
  2. Kaidah kebahasaan teks persuasif dapat juga disebut sebagai karakteristik atau ciri bahasa dari teks persuasif yaitu bersifat mengajak dan memengaruhi, dicirikan dengan adanya kata-kata persuasi atau bujukan.
  3. Nursisto (1999:76) mengemukakan bahwa menulis karangan persuasi sama persis dengan argumentasi, bedanya hanya pada penutup yaitu berupa imbauan dan ajakan.
  4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyuntingan teks pidato persuasif adalah dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu terdapat pokok pikiran yang tertuang menjadi kalimat utama, harus terdapat beberapa kalimat penjelas, harus memperhatikan kepaduan dan keserasian paragraf (kohesi dan koherensi), harus memperhatikan pilihan kata yang digunakan, ejaan dan tanda baca dengan baik, didahului argumen atau alasan dan bukti untuk meyakinkan pembaca, serta harus ada unsur himbauan atau ajakan.
  5. Cara Berpidato diperlukan langkah-langkah, seperti Memahami materi yang akan disampaikan, Membacanya dengan Tenang, Pakai Ekspresi yang Tepat, Sampaikan dengan Suara yang Lantang, Perhatikan Ejaan dan Tanda Baca, Sampaikan Tanpa Terburu-buru, Menyapa Audiens, Awali dengan Senyuman, Perhatikan Durasi, dan Berdiri Tegak dan Berwibawa


Pelajari: MEMPELAJARI TEKS PIDATO PERSUASIF

Pelajari artikel baru lainnya di Kurikulum Pelajarancg terkait Modul Bahasa Indonesia maupun bahan ajar pendidikan terkini. Kunjungi Pelajarancg.blogspot.com, Dengan demikian Anda akan menemukan informasi terkini dari berbagai daftar materi pendidikan saat ini.

Daftar Pustaka:

Dra. Nunung Nurazizah, M.Pd. (2020), "Materi Bahasa Indonesia Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 13", Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kemendikbud.

Post a Comment for "MEMPELAJARI PIDATO PERSUASIF"