Sejarah dan Logo Peringatan Hari Guru Nasional 2023

Sejarah dan Logo Peringatan Hari Guru Nasional 2023
Logo Peringatan Hari Guru Nasional 2023 (Foto: Kemendikbudristek)


Kurikulum, Jakarta: Hari Guru Nasional 2023 (HGN) tepat jatuh pada hari ini Sabtu, (25/11/2023). HGN sendiri selalu diperingati setiap tahun bertepatan hari dibentuknya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia, PGRI.


Perlu diketahui, tema Hari Guru Nasional 2023 ini adalah "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar". Pemerintah menetapkan 25 November sebagai Hari Guru Nasional melalui Keppres No 78 Tahun 1994.


Dirangkum Kurikulum pelajarancg.blogspot.com berbagai sumber, lahirnya PGRI setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.


Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan guru-guru bangsa Indonesia. Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).


Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.


Sejalan dengan keadaan itu maka disamping PGHB berkembang pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan yang lainnya.


Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.


Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka.” Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.


Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.


Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.


Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tangan bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :
  1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia;
  2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan;
  3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).


Untuk menghormati semangat perjuangan organisasi ini terhadap dunia pendidikan juga pengajaran Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia sebagai Hari Guru Nasional.


Meski pun bukan hari libur nasional, Hari Guru Nasional dirayakan secara luas di Indonesia. Perayaannya biasanya ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.


Mulai dari tingkat kecamatan hingga pusat, disertai dengan penyampaian pidato bertema pendidikan dan pengajaran oleh pejabat terkait. Hari ini disebut penting sebagai wujud kepedulian pemerintah akan pentingnya membela hak dan nasib guru sebagai pejuang pendidikan di Indonesia.


Peringatan HGN juga sebagai momentum menumbuhkan semangat belajar dan mengajar bagi seluruh insan pendidikan. Sedangkan logo HGN 2023 dibentuk dari tiga elemen.


Yaitu, terdiri dari figur pak guru, ibu guru, serta siswa dan siswi, simbol-simbol dan bentuk hati. figur pak guru, ibu guru, serta siswa dan siswi, tampak dinamis dan ceria dalam menjalankan Pembelajaran menggambarkan semangat HGN yang selaras dengan visi dan misi pemerintah.


simbol-simbol wi-fi, laptop, telepon seluler, serta aplikasi telekonferensi, menggambarkan pemanfaatan teknologi yang memiliki relevansi kuat dengan kondisi aktual saat ini sebagai alat penunjang kegiatan belajar mengajar.


Sementara bentuk hati, menggambarkan seluruh komponen pendidikan mulai dari guru, murid, hingga orang tua, yang bersinergi menciptakan semangat belajar yang merdeka dan penuh cinta guna memberikan hasil yang terbaik untuk dunia pendidikan di Indonesia.

Pelajari juga SEJARAH HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Kata Kunci:
  • HGN
  • Sejarah
  • Logo

Post a Comment for "Sejarah dan Logo Peringatan Hari Guru Nasional 2023"