PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN

Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pendidikan
Pesan Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.


Pelajarancg.blogspot.com - Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Pendidikanlah yang menentukan dan menuntun masa depan dan arah hidup seseorang. Walaupun tidak semua orang berpendapat seperti itu, namun pendidikan tetaplah menjadi kebutuhan manusia nomor satu. Bakat dan keahlian seseorang akan terbentuk dan terasah melalui pendidikan. Pendidikan juga umumnya dijadikan tolak ukur kualitas setiap orang.

Pelajari Juga: MERDEKA BELAJAR DIGAGAS BERDASARKAN FILOSOFI KI HADJAR DEWANTARA

1. Definisi Pendidikan

Dalam bahasa Inggris pendidikan didefinisikan education. Sedangkan dalam bahasa latin didefinisikan educatum yang berasal dari kata E dan Duco, E didefinisikan perkembangan dari luar dari dalam ataupun perkembangan dari sedikit menuju banyak, sedangkan Duco didefinisikan sedang berkembang. Dari sinilah, pendidikan bisa juga disebut sebagai upaya guna mengembangkan kemampuan diri. Menurut Wikipedia, pendidikan ialah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, penelitian serta pelatihan. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.


Berikut definisi pendidikan menurut para ahli Pendidikan:
  • Ki Hajar Dewantara, ia mengemukakan bahwa definisi pendidikan ialah tuntunan tumbuh dan berkembangnya anak. Definisinya, pendidikan merupakan upaya untuk menuntun kekuatan kodrat pada diri setiap anak agar mereka mampu tumbuh dan berkembang sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat yang bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup mereka.
  • Ahmad D. Rimba, pendidikan ialah bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik kepada peserta didik dengan tujuan membentuk kepribadian yang utama secara jasmani dan rohani.
  • Martinus Jan Langeveld, pendidikan ialah upaya untuk membantu peserta didik agar mereka mampu mengerjakan tugas kehidupan secara mandiri dan bertanggung jawab secara oral dan susila. Dalam hal ini, pendidikan juga didefinisikan sebagai upaya untuk membangun anak agar lebih dewasa.
  • Carter V. Good, pendidikan ialah sebuah upaya untuk mengembangkan kecakapan individu, baik secara sikap maupun prilaku dalam bermasyarakat. Dengan kata lain, pendidikan adalah proses sosial di mana lingkungan yang teroganisir seperti sekolah dan rumah, mampu mempengaruhi seseorang untuk mengembangkan kecakapan sikap dan prilaku dalam diri sendiri dan bermasyarakat.
  • H. H. Horne, pendidikan ialah sebuah alat di mana komunitas sosial mampu melanjutkan keberadaan dalam mempengaruhi diri sendiri dan mempertahankan idealisme. Stella Van Petten Henderson, pendidikan ialah sebuah kombinasi antara pertumbuhan dan pengembangan diri serta warisan sosial.
  • Gunning dan Kohnstamm, pendidikan ialah sebuah proses pembentukan dan pembangunan hati nurani, di mana seseorang mampu membentuk serta menentukan diri secara etis berdasarkan hati nurani.



Pendidikan juga bisa dijalani melalui 2 hal berbeda yakni pendidikan formal dan non formal.


Pendidikan formal ialah pendidikan yang bisa didapat dengan mengikuti kegiatan atau program pendidikan yang terstruktur serta terencana oleh badan pemerintahan misalnya melalui sekolah ataupun universitas. Sedangkan Pendidikan non formal ialah pendidikan yang bisa didapat melalui aktivitas kehidupan sehari-hari yang tak terikat oleh lembaga bentukan pemerintahan, misalnya belajar melalui pengalaman, belajar sendiri melalui buku bacaan serta belajar melalui pengalaman orang lain.


2. Tujuan Pendidikan

Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab.


3. Fungsi Pendidikan

Menurut pendapat Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifest) yakni sebagai berikut:
  • Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
  • Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
  • Melestarikan kebudayaan.
  • Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.



Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.

  • Mengurangi pengendalian orang tua terhadap anak-anaknya. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas serta wewenangnya dalam mendidik anak kepada pihak sekolah.
  • Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah mempunyai potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah serta masyarakat tentang sesuatu hal, seperti pendidikan seks serta sikap terbuka.
  • Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan bisa mensosialisasikan kepada anak-anak didiknya guna menerima perbedaan prestise, privilise, serta status yang ada dalam masyarakat. Sekolah pun diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi ataupun paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
  • Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah bisa pula memperlambat masa dewasa seseorang sebab siswa masih tergantung secara ekonomi kepada orang tuanya.



Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:

  • Transmisi (pemindahan) kebudayaan masyarakat. Pendidikan selalu disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakatnya. Misalnya, pendidikan yang mengacu kepada pembangunan yang berwawasan lingkungan (lingkungan sosial maupun fisik). Contohnya, pendidikan dasar 9 tahun yang dibekali kurikulum muatan lokal yang disesuaikan dengan ciri khas daerahnya. Seperti di Bali, sebagai daerah wisata, sejak dini siswa di sekolah sudah dibekali dengan keterampilan berbahasa asing dan membuat barang-barang kerajinan tangan yang mendukung wisata daerahnya.
  • Memilih dan mengajarkan peran sosial. Pada masyarakat Indonesia yang majemuk, faktor integrasi sosial sangat penting. Fungsi pendidikan sangat penting untuk menjamin adanya integrasi sosial. Cara-cara yang dilakukan adalah sebagai berikut.
    1. Sekolah mengajarkan bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antarsuku bangsa atau golongan berbeda.
    2. Sekolah mengajarkan pengalaman yang sama kepada anak didik melalui buku-buku pelajaran atau buku-buku bacaan. Dengan pengalaman itu, akan berkembang nilai-nilai yang sama dalam diri anak didik.
  • Sekolah mengajarkan corak kepribadian. Misalnya, melalui pelajaran sejarah, geografi, sosiologi, lagu-lagu nasional, dan juga melalui pelaksanaan upacara bendera setiap hari Senin atau hari-hari besar. Dari pelajarancg tersebut, diharapkan akan mempertebal rasa nasionalisme.
  • Sumber inovasi sosial. Melalui pendidikan, para peserta didik diperkenalkan dengan iptek sehingga mampu menjawab tantangan hidup zamannya. Iptek berfungsi untuk mempermudah hidup manusia. Melalui inovasi hasil penemuan yang sudah ada dan revisi terhadap kekurangan-kekurangannya, siswa diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik bagi masyarakat. Sebagai contoh, menemukan alat perontok padi, menggunakan energi kincir angin untuk mengolah hasil pertanian, menciptakan lampu lalu lintas secara sentral untuk mengatasi kemacetan, dan membuat alat peraga untuk media pembelajaran.


---

Pelajari artikel baru lainnya di Kurikulum Pelajarancg terkait materi ajar, perbukuan, modul, dan pembahasan maupun topik pendidikan terkini. Kunjungi Pelajarancg.blogspot.com - dengan demikian Kamu akan menemukan informasi terkini dari berbagai pembelajaran terbaru saat ini.

Post a Comment for "PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN"