Pentingnya gizi dalam kehidupan bangsa Indonesia, sudah dirintis oleh almarhum Prof. Poorwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, sejak awal kemerdekaan tahun 1950. Saat itu beliau diangkat oleh Menteri Kesehatan, almarhum dokter J Leimena, untuk mengepalai Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Waktu itu lebih dikenal sebagai Instituut voor Volksvoeding (IVV) yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan yang dikenal sebagai Lembaga Eijckman.
Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh LMR pada pertengahan tahun 1960-an, dan dilanjutkan oleh Direktorat Gizi pada tahun 1970-an hingga sekarang. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan tanggal 26 Januari 1951. Sejak saat itu pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Di kemudian hari disepakati bahwa hari gizi nasional ditetapkan menjadi tanggal 25 Januari.
Pelajari juga: HARI GIZI NASIONAL, KENALI SEJARAH DAN ASAL MULANYA
Tahun ini merupakan HGN yang ke 63 dan tema Nasional ditentukan Kementerian Kesehatan (Kemkes) adalah “Protein Hewani Cegah Stunting”. Tema tersebut sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi tantangan akibat stunting yang selanjutnya akan berpengaruh kepada tumbuh kembang anak juga pembelajarannya, sehubungan hal tersebut, Kemkes mengharapkan peringatan Hari Gizi Nasional dapat dilakukan di Propinsin Kabupaten dan kota dan untuk pelaksanaan HGN dimaksud dengan melibatkan organisasi profesi dibidang gizi dan kesehatan, serta pemangku kepentingan lainnya. selain itu Kemkes menghimbau agar peringatan HGN ini diikuti dengan bakti sosial yang memiliki kaitan dengan upaya meningkatkan kesehatan dan gizi.
Demikian Pentingnya gizi tumbuh kembang juga pembelajaran anak-anak, admin blog Kurikulum pelajarancg.blogspot.com mengucapkan Selamat Hari Gizi Nasional dan ayo mulai kenali Stunting, Penyebab Hingga Cara Pencegahannya!
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun. Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa Anda kenali, misalnya:
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
- Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat
- Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
- Pubertas yang lambat
- Saat menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya
- Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya
Post a Comment for "MENGENAL SEJARAH HARI GIZI NASIONAL"