PENGERTIAN PANTUN : CIRI-CIRI, JENIS, UNSUR DAN CONTOH

pengertian-pantun


Pengertian pantun – pantun menjadi salah satu karya sastra yang masih terjaga hingga sekarang. pantun merupakan salah satu jenis karya sastra puisi lama. Meski keberadaan tidak sepopuler puisi baru, namun pantun memberikan bait-bait kata yang indah dan kecintaan bagi orang yang membaca serta mempelajari. Pesan-pesan atau makna yang terkandung dalam pantun juga dapat menggugah perasaan.


Pada artikel ini, kamu akan kami di kurikulum pelajarancg.blogspot.com ajak untuk mengetahui lebih dalam seputar materi pantun, mulai dari pengertian, ciri, struktur, jenis, sampai contoh lengkapnya. pelajari sampai habis, ya!


Pengertian Pantun

Pengertian pantun – Pantun merupakan karya sastra yang tergolong sebagai puisi lama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b).


Asal mula dari pantun sebenarnya jenis puisi lama yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia utamanya masyarakat melayu yang pada mulanya lebih dikenal sebagai sastra lisan. pantun berasal dari tradisi Melayu. Di asalnya, Pantun berasal dari akar kata “tun” dimana banyak suku bangsa nusantara yang memilikinya. Seperti dalam bahasa Pampanga, tuntun memiliki arti teratur. Namun ada pula yang mengartikan pantun dalam Bahasa Minangkabau dari kata 'patuntun' yang berarti 'penuntun.'

Pelajari juga: MEMPELAJARI PERSAMAAN DAN PERBEDAAN STRUKTUR PANTUN, GURINDAM DAN SYAIR

Sebagaimana dipelajari juga dalam Buku Paket Pelajaran Bahasa Indonesia, pantun diketahui sudah ada sejak zaman dahulu dan berkembang di daerah Minangkabau, Sumatera. Dikutip dari buku Ayo, Berbalas Pantun! karya Wendi W.R.D, dahulu pantun disusun menggunakan Bahasa Melayu. Namun, setelah Bahasa Indonesia disahkan, bahasa pantun pun berubah menjadi bahasa Indonesia.

Baca hari ini: Download Buku Siswa Kelas 8 SMP MTs Kurikulum Merdeka : Download Modul

Manfaat Pantun

Dalam kehidupan sehari-hari ternyata sebuah pantun dapat bermanfaat bagi manusia. Salah satunya berfungsi dalam kegiatan kesenian dan kebudayaan masyarakat, manfaat tersebut diantaranya adalah:
  • Pantun dijadikan sebagai hiburan. Ia sering fungsikan dalam majelis-majelis tertentu. Contohnya: pesta dan keramaian, dipertandingkan atau dalam upacara-upacara adat.
  • Pantun digunakan dalam adat perkawinan.
  • Pantun juga difungsikan atau difungsikan Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir.
  • Pantun melatih seseorang berpikir tentang makna kata sebelum berujar.
  • Pantun juga melatih orang berpikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.



Unsur-Unsur Pantun

Berikut ini unsur yang terkandung dalam suatu pantun.


1. Unsur Intrinsik

Dalam sebuah pantun terdapat unsur-unsur intristik yang menyusunnya. Pahami unsur intristik pantun sebelum mengetahui ciri-cirinya. Berikut unsur intrinsik dalam pantun:
  • Tema: merupakan ide pokok yang ingin pembuat pantun maupun pemantun sampaikan melalui pantunnya kepada para pembaca serta pembelajar.
  • Perasaan: sesuatu yang ingin pemantun utarakan/ungkapan yang berupa ciri khasnya, cara pandang, karakter dan lain sebagainya.
  • Nada: suatu intonasi atau juga penekanan dalam isi pemantun yang dapat berupa mengejek, menasehati, bergurau, bergembira, mengkritik, berbelas kasihan serta sebagainya.
  • Amanat: merupakan suatu pesan atau nasehat yang ingin pemantun sampaikan kepada tiap-tiap pendengar maupun pembelajar.



2. Unsur ekstrinsik

Merupakan unsur yang berasal dari luar struktur pantun, unsur ekstrinsik juga bisa disebut dengan latar belakang, sebuah keadaan yang menjadi penyebab munculnya pantun. Unsur ini menjadi bagian yang sangat penting, karena menentukan isi pantun, menjadi penguat yang diperlukan unsur intrinsik yang merupakan struktur pantun tersebut.


Unsur ekstrinsik dalam suatu pantun bisa berupa adat, norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Bisa juga biografi atau latar belakang yang digunakan si pembuat pantun maupun pemantun. Unsur ekstrinsik bisa digunakan untuk mengarahkan gaya bahasa dan makna yang bisa didapat di dalam isi pantun yang dibuat tersebut.


Ciri-ciri Pantun

Adapun sebuah tulisan dapat dikategorikan sebagai pantun apabila memiliki ciri-ciri berikut ini.


1. Terdiri dari 4 Baris Setiap Bait

Ciri-ciri pantun yang pertama adalah terdiri dari 4 baris tiap bait. Barisan kata-kata pada pantun juga dikenal dengan sebuah larik.


Contoh:


Belilah selendang kain sutra,
kain sutra berwarna ungu.
Mari berdendang bersuka ria,
hiburkan hati tinggalkan pilu.


Bait pantun tersebut terdiri dari 4 baris tiap bait.


2. Mempunyai Pola

Ciri-ciri syair berikutnya adalah pola, terdapat dua pola rima yang biasanya ada dalam pantun, yakni pola a-a-a-a dan a-b-a-b.

Contoh:

Rintik hujan di pagi hari,
basahi bumi dan dedaunan.
Wahai kasih datanglah kemari,
Agar rinduku terobatkan.


Rima pantun tersebut berpola a-b-a-b yang memiliki sampiran dan isi.

3. Mempunyai Sampiran dan Isi

Ciri pantun yang mudah dikenali pada pantun adalah dua bagian yakni sampiran dan isi, dua baris pertama dalam pantun disebut dengan sampiran dan dua baris selanjutnya disebut dengan isi. Sampiran tak berhubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud dari dibuatnya pantun, fungsinya hanya untuk mengantarkan rima sajak.


Contoh:

Rintik hujan di pagi hari, (Sampiran)
basahi bumi dan dedaunan. (Sampiran)
Wahai kasih datanglah kemari, (isi)
Agar rinduku terobatkan. (isi)



4. Tidak Ada Nama Penulis

Tak seperti puisi, dalam pantun tidak ada nama si penulis atau nama pembuatnya, hal ini menunjukkan perbedaan pantun sebagai karya sastra, utamanya sebagai tanda penyebaran pantun secara lisan.


Jenis-Jenis Pantun

Menurut jenisnya, pantun dibagi menjadi tiga kategori. Adapun jenis-jenis pantun tersebut yakni sebagai berikut: Pantun Agama, Pantun Peribahasa, dan Pantun Kiasan.


1. Pantun Agama

Tujuan dari pantun agama adalah nasihat, memberi pesan moral yang mendidik membahas mengenai manusia dengan sang pencipta-Nya. Berbeda dari pantun nasihat, pantun agar lebih spesifik isinya karena terselip pada nilai-nilai dan prinsip agama tertentu, berikut contoh dari pantun agama.

Banyak bulan perkara bulan
Tidak semutiara bulan puasa
Banyak Tuhan perkara Tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa


2. Pantun Peribahasa

Pantun peribahasa adalah pantun yang didalamnya terdapat kalimat peribahasa, pada umumnya memiliki susunan tetap. Contoh pantun peribahasa adalah sebagai berikut ini.


Kehulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian


3. Pantun Kiasan

Sesuai dengan namanya, pantun kiasan berisi kata-kata atau kalimat yang kiasan pula, artinya pesan yang ada pada pantun ini disampaikan secara tersirat kepada pembaca atau pendengarnya, berikut contoh dari pantun kiasan.


Air melurut ke tepian mandi
Kembang berseri bunga senduduk
Elok diturut resmi padi
Semakin berisi semakin tunduk

Pelajari juga: PENGERTIAN PUISI : CIRI-CIRI, JENIS, UNSUR DAN CONTOH

Kumpulan Contoh Pantun

Supaya lebih jelas dalam memahami pengertian pantun, berikut rangkuman contoh pantun yang kami di kurikulum pelajarancg.blogspot.com ambil dari berbagai sumber.


1. Contoh Pantun Agama (Nasehat)

Buah apel buah stroberi
Dibawa ke pasar memakai keranjang
Perbaiki dahulu diri sendiri
Jangan mengejek dan menghujat orang


Banyak sawah di Desa Sodong
Banyak juga kebun di Desa Kolaka
Janganlah kamu suka berbohong
Karena dusta membuat celaka


Pulang ke rumah jangan kesasar
Melihat kapal sedang menyeberang
Jangan suka berkata kasar
Karena menyakiti hati orang

Pantun nasihat adalah puisi lama yang berisi imbauan atau anjuran sebagai perintah, petuah, atau pelajaran hidup yang bisa diambil sisi positifnya. Pantun nasehat umumnya terdiri dari empat baris yang di mana dua baris pertama berupa sampiran dan dua baris berikutnya berupa isi dari pantun nasehat itu sendiri.


2. Pantun Peribahasa


Kehulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian



3. Contoh Pantun Kiasan


Kayu jati dibuat papan,
Burung puyuh jauh menghilang.
Padi kutanam dengan harapan,
Tumbuh pula rumput ilalang.


Air melurut ke tepian mandi
Kembang berseri bunga senduduk
Elok diturut resmi padi
Semakin berisi semakin tunduk


Pelajari juga: PANTUN JENAKA DAN CONTOHNYA


Penutup

Itulah penjelasan seputar pengertian pantun, mulai dari ciri-ciri, unsur, jenis, hingga contohnya. Pada dasarnya semua orang dapat menulis maupun membuat pantun dengan mudah, yang terpenting bagaimana si pemantun dapat menyampaikan pesan melalui pantun sehingga karya sastra tersebut dapat menjadi hiburan sekaligus edukasi bagi pembacanya. Selamat mencoba

Penulis : Admin blog Kurikulum pelajarancg.blogspot.com

Sumber : berbagai sumber

Materi: pengertian, puisi lama

Post a Comment for "PENGERTIAN PANTUN : CIRI-CIRI, JENIS, UNSUR DAN CONTOH"