PERUBAHAN DALAM JARING-JARING MAKANAN

Alam tentu berubah. Semua makhluk hidup di alam akan berubah juga. Perubahan pada satu bagian dari jaring-jaring makanan mampu mengubah bagian yang lain. Pada musim hujan, tumbuhan tumbuh subur, tanaman padipun tumbuh subur. Meningkatnya jumlah tanaman padi pada ekosistem sawah akan meningkatkan jumlah hewan atau konsumen yang memakan padi, misalnya tikus sawah. Peningkatan jumlah tikus sawah, akan meningkatkan jumlah salah satu hewan pemangsanya, yaitu ular sawah. Ular sawah adalah mangsa dari hewan yang lain, misal burung elang. Oleh karena itu, jumlah populasi burung elang pada ekosistem sawah tersebut akan meningkat dan demikian seterusnya.

Gambar: Jaring Jaring Makanan


Rantai makanan sebagai bagian jaring-jaring makanan pada suatu ekosistem tidak akan terputus selama bagian dari rantai makanan tersebut tetap berperan. Rantai makanan di sawah akan terus terbentuk selama makhluk hidup penyusunnya ada. sobat pelajarancg.blogspot.com, Lalu apa yang menyebabkan jaring-jaring makanan terputus?. jika salah satu dari penyusun rantai makanan tersebut tidak ada karena berbagai faktor, penyusun rantai makanan lain akan terganggu. Contoh jaring jaring makanan di sawah; jika tidak ada padi, tikus akan kelaparan, ular sawah pun demikian, sehingga burung elang kesulitan mendapatkan makanan. Peran dan fungsi rantai makanan dalam ekosistem itu akan terganggu dan merugikan apabila ular sawah yang seharusnya memangsa tikus sawah ternyata memangsa hewan lain, misal anak ayam yang dipelihara manusia.

Gambar: Rantai Makanan


Jika salah satu rantai makanan terganggu, jaring-jaring makanan akan terganggu juga. Perubahan-perubahan yang bersifat alami dan menjadi bagian dari daur kehidupan didalam fungsi ekosistem, tidak akan memberikan gangguan yang berarti. Hal itu disebabkan perubahan-perubahan tersebut berlangsun lambat. Perubahan yang tiba-tiba, bahkan yang memberikan dampak kerusakan cukup besar, akan mengganggu jaring-jaring makanan. Diantara perubahan-perubahan tersebut, pencemaran lingkungan dan pemanasan global memberikan dampak yang besar terhadap perubahan pada jaring-jaring makanan.


Apa Perbedaan Antara Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan?

Gambar: Perbedaan jaring-jaring makanan dengan rantai makanan



Ketergantungan antarmakluk hidup dan lingkungannya menjadi bagian dari kehidupan didalam ekosistem. Tumbuhan mendapatkan energi dari matahari. Hewan mendapatkan energi dari tumbuhan atau hewan lain yang memakan tumbuhan. Tumbuhan berhijau daun mampu membuat makanan sendiri. Mereka mendapatkan energi dari makanan yang mereka makan. Makhluk hidup yang memakan makanan tanpa bisa membuat sendiri disebut konsumen. Beberapa jenis konsumen memakan tumbuhan. Konsumen ini dinamakan herbivor. Konsumen adalah yang memakan hewan sebagai sumber energinya dinamakan karnivor. Ada juga konsumen yang memakan baik tumbuhan maupun hewan, yang dinamakan omnivor.


Energi mengalir dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lain di dalam rantai makanan. Rantai makanan adalah hubungan yang khas antara sekelompok produsen dan konsumen. Konsumen memakan produsen. Produsen melepas energi pada konsumen. Konsumen itu lalu menjadi mangsa yang lain. Mangsa adalah semua hewan yang diburu untuk dimakan oleh hewan lain. Dengan demikian, mangsa akan melepas energinya kepada pemangsa. Pemangsa atau predator adalah konsumen yang berburu makanan. Jadi, energi dialirkan produsen kepada konsumen di dalam rantai makanan.


Di dalam sebuah ekosistem, terdapat hubungan antara beberapa rantai makanan yang terjadi. Satu jenis hewan dapat terlibat dalam beberapa rantai makanan, demikian juga dengan produsen. Kumpulan dari beberapa rantai makanan di dalam sebuah ekosistem disebut dengan jaring-jaring makanan . Ini mencakup pengertian bahwa jaring-jaring makanan adalah jumlah hewan yang terlibat makin banyak dan energi yang mengalir juga makin kompleks. Apabila persoalan dari faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi jaring-jaring makanan?. Tentu pada diagram jaring jaring makanan, dimungkinkan terjadi persaingan antarmakhluk hidup, baik pada rantai makanan, maupun jaring-jaring makanan. Setiap komponen yang ada dalam jaring-jaring makanan saling memengaruhi satu dengan lainnya.


Dari artikel diatas dapat simpulkan bahwa terdapat penyebab dan akibat perubahan terhadap keberlangsungan hidup komponen ekosistem didalam sebuah jaring-jaring makanan. Banyak perubahan yang memungkinkan terjadi pada makhluk hidup yang ada pada jaring-jaring makanan. Ini juga menjelaskan bagaimana perubahan tersebut terhadap keberlangsungan jaring-jaring makanan.


Perubahan di alam seringkali memang tidak terelakkan. Kemampuan setiap komponen dalam fungsi ekosistem untuk beradaptasi sangat diperlukan agar dapat bertahan hidup. Manusia sebagai makhluk hidup yang paling beradab memegang peranan penting terhadap perubahan ekosistem tersebut. Manusia hampir selalu dapat berinteraksi dengan semua komponen ekosistem semenjak dulu. Kemampuan berinteraksi ini dibuktikan dengan adanya berbagai ragam seni yang melibatkan alam sebagai sumber inspirasi. Salah satunya adalah seni tari.


Gambar: burung merak inspirasi tari



Apabila kamu pernah melihat Tari Merak adalah salah satu contoh tari yang menceritakan tentang gerak-gerik dan perilaku burung merak jantan yang memainkan bulunya untuk memikat merak betina. Keindahan bulu-bulu dan gerak laku binatang ini menjadi sumber inspirasi dalam Tari Merak yang berasal dari Jawa Barat.

Post a Comment for "PERUBAHAN DALAM JARING-JARING MAKANAN"