Matapelajaran - Dalam kata sambutan yang ditandatangani Januari 2019 oleh Kementerian Kesehatan RI dr. Kirana Pritasari, MQIH. Berisi bahwa Pembangunan kesehatan dengan investasi utama pembangunan sumber daya manusia Indonesia akan memberikan manfaat jangka panjang dan berkelanjutan. Salah satu komponen terpenting dalam pembangunan kesehatan adalah terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat terutama pada periode 1000 HPK. Periode kehamilan hingga anak berusia 2 tahun merupakan kesempatan emas dalam mencetak generasi berkualitas bebas stunting dan masalah gizi lainnya. Intervensi pada periode ini tidak boleh diabaikan, karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang.
Stunting dan masalah gizi lainnya merupakan ancaman besar bagi negara, karena akan berdampak pada menurunnya kualitas sumberdaya manusia ke depannya. Upaya bersama berbagai pemangku kepentingan perlu terus dilakukan sesuai peran dan fungsinya masing-masing dengan mengutamakan komitmen, kampanye, konvergensi program, akses pangan bergizi dan monitoring program. Selanjutnya upaya tersebut perlu bersinergi dengan sistem pangan global, melalui penerapan pola gizi seimbang untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi, kesehatan, pembangunan pertanian dan lingkungan secara terpadu. Tema Hari Gizi Nasional adalah “Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi” dan pada peringatan tahun 2019 ini mengangkat sub tema “Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif” Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi semua pihak. Harapan saya, kiranya peringatan Hari Gizi Nasional ke-59 tahun 2019 dapat meningkatkan komitmen dan mempererat kolaborasi seluruh elemen bangsa untuk bekerja bersama membangun gizi dalam upaya mencegah stunting demi bangsa Indonesia yang sehat dan berkualitas.
Tema Hari Gizi Nasional adalah “Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi” dan pada peringatan tahun 2019 ini mengangkat sub tema “Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif” Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi semua pihak. Harapan saya, kiranya peringatan Hari Gizi Nasional ke-59 tahun 2019 dapat meningkatkan komitmen dan mempererat kolaborasi seluruh elemen bangsa untuk bekerja bersama membangun gizi dalam upaya mencegah stunting demi bangsa Indonesia yang sehat dan berkualitas.
Kekurangan gizi yang terjadi pada masa janin dan anak usia dini akan berdampak pada perkembangan otak dan rendahnya kemampuan kognitif yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dan keberhasilan pendidikan. Selain itu kurang gizi yang dialami pada awal kehidupan juga berdampak pada peningkatan risiko gangguan metabolik yang berujung pada kejadian penyakit tidak menular pada usia dewasa, seperti Diabetes type Il, Stroke, Penyakit Jantung dan lainnya. Dalam jangka panjang, hal ini akan berdampak pada menurunnya produktivitas yang selanjutnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kemiskinan dan kesenjangan di masyarakat. Karena itu peranan gizi terutama 1000 HPK sangat penting dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Saat ini Indonesia masih dihadapkan pada tantangan berbagai permasalahan gizi, yaitu masih tingginya prevalensi stunting, underweight, wasting dan anemia pada ibu hamil serta semakin meningkatnya obesitas pada dewasa (Riskesdas, 2018). Berbagai masalah gizi tersebut akan mempengaruhi kualitas hidup generasi mendatang dan menjadi beban negara akibat besarnya nilai ekonomi yang harus dikeluarkan sebagai dampak masalah kesehatan yang ditimbulkan. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang menghambat peluang Indonesia untuk menjadi negara maju.
Berbagai permasalahan gizi saat ini baik gizi kurang termasuk stunting dan gizi lebih, terjadi hampir di seluruh strata ekonomi masyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa yang mendasari terjadinya masalah gizi tersebut bukan hanya kemiskinan, namun juga kurangnya pengetahuan masyarakat akan pola hidup sehat dan pemenuhan gizi yang optimal. Oleh karena itu upaya intervensi gizi sensitif dari semua sektor terkait perlu ditingkatkan sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dan Inpres 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan penguatan manajemen pelaksanaan intervensi gizi spesifik di Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Sehat melalui percepatan penurunan stunting dan berbagai masalah gizi lainnya. Gerakan ini mengedepankan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat, melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi.
Sejalan dengan upaya tersebut, Hari Gizi Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 Januari merupakan bagian penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi melalui gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan.
Sub Tema : “Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif”
Slogan : ”Gizi Seimbang, Prestasi Gemilang”
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan
2. Meningkatkan komitmen dan kerja sama antara pemerintah baik sektor kesehatan maupun non kesehatan ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, serta swasta dalam pembangunan pangan dan gizi untuk mencegah stunting.
3. Meningkatkan peran media massa dalam kampanye gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan sebagai salah satu upaya penanggulangan stunting.
Silakan mendownlod PANDUAN KEGIATAN PERINGATAN HGN - HARI GIZI NASIONAL KE 59 TAHUN 2019 dalam format pdf di situs resmi resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disini.
Stunting dan masalah gizi lainnya merupakan ancaman besar bagi negara, karena akan berdampak pada menurunnya kualitas sumberdaya manusia ke depannya. Upaya bersama berbagai pemangku kepentingan perlu terus dilakukan sesuai peran dan fungsinya masing-masing dengan mengutamakan komitmen, kampanye, konvergensi program, akses pangan bergizi dan monitoring program. Selanjutnya upaya tersebut perlu bersinergi dengan sistem pangan global, melalui penerapan pola gizi seimbang untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi, kesehatan, pembangunan pertanian dan lingkungan secara terpadu. Tema Hari Gizi Nasional adalah “Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi” dan pada peringatan tahun 2019 ini mengangkat sub tema “Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif” Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi semua pihak. Harapan saya, kiranya peringatan Hari Gizi Nasional ke-59 tahun 2019 dapat meningkatkan komitmen dan mempererat kolaborasi seluruh elemen bangsa untuk bekerja bersama membangun gizi dalam upaya mencegah stunting demi bangsa Indonesia yang sehat dan berkualitas.
Gambar Logo: PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL (HGN) KE 59 TAHUN 2019 |
Tema Hari Gizi Nasional adalah “Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi” dan pada peringatan tahun 2019 ini mengangkat sub tema “Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif” Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi semua pihak. Harapan saya, kiranya peringatan Hari Gizi Nasional ke-59 tahun 2019 dapat meningkatkan komitmen dan mempererat kolaborasi seluruh elemen bangsa untuk bekerja bersama membangun gizi dalam upaya mencegah stunting demi bangsa Indonesia yang sehat dan berkualitas.
I. PENDAHULUAN
Arah pembangunan kesehatan saat ini dititik beratkan pada upaya promotif preventif yang dinilai dapat memberikan dampak kesehatan yang lebih luas dan lebih efisien dari sisi ekonomi. Sebagai investasi utama pengembangan sumberdaya manusia, pembangunan kesehatan yang berkelanjutan mutlak diperlukan, dimana salah satu komponen utamanya adaIah melalui perbaikan gizi masyarakat, terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan.Kekurangan gizi yang terjadi pada masa janin dan anak usia dini akan berdampak pada perkembangan otak dan rendahnya kemampuan kognitif yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dan keberhasilan pendidikan. Selain itu kurang gizi yang dialami pada awal kehidupan juga berdampak pada peningkatan risiko gangguan metabolik yang berujung pada kejadian penyakit tidak menular pada usia dewasa, seperti Diabetes type Il, Stroke, Penyakit Jantung dan lainnya. Dalam jangka panjang, hal ini akan berdampak pada menurunnya produktivitas yang selanjutnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kemiskinan dan kesenjangan di masyarakat. Karena itu peranan gizi terutama 1000 HPK sangat penting dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Saat ini Indonesia masih dihadapkan pada tantangan berbagai permasalahan gizi, yaitu masih tingginya prevalensi stunting, underweight, wasting dan anemia pada ibu hamil serta semakin meningkatnya obesitas pada dewasa (Riskesdas, 2018). Berbagai masalah gizi tersebut akan mempengaruhi kualitas hidup generasi mendatang dan menjadi beban negara akibat besarnya nilai ekonomi yang harus dikeluarkan sebagai dampak masalah kesehatan yang ditimbulkan. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang menghambat peluang Indonesia untuk menjadi negara maju.
Berbagai permasalahan gizi saat ini baik gizi kurang termasuk stunting dan gizi lebih, terjadi hampir di seluruh strata ekonomi masyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa yang mendasari terjadinya masalah gizi tersebut bukan hanya kemiskinan, namun juga kurangnya pengetahuan masyarakat akan pola hidup sehat dan pemenuhan gizi yang optimal. Oleh karena itu upaya intervensi gizi sensitif dari semua sektor terkait perlu ditingkatkan sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dan Inpres 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan penguatan manajemen pelaksanaan intervensi gizi spesifik di Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Sehat melalui percepatan penurunan stunting dan berbagai masalah gizi lainnya. Gerakan ini mengedepankan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat, melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi.
Sejalan dengan upaya tersebut, Hari Gizi Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 Januari merupakan bagian penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi melalui gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan.
II. TEMA DAN SLOGAN
Tema : “Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi”Sub Tema : “Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif”
Slogan : ”Gizi Seimbang, Prestasi Gemilang”
III. TUJUAN
Tujuan peringatan Hari Gizi Nasional ke 59 tahun 2019 adalah :1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan
2. Meningkatkan komitmen dan kerja sama antara pemerintah baik sektor kesehatan maupun non kesehatan ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, serta swasta dalam pembangunan pangan dan gizi untuk mencegah stunting.
3. Meningkatkan peran media massa dalam kampanye gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan sebagai salah satu upaya penanggulangan stunting.
IV. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu penyelenggaraan kegiatan peringatan HGN ke-59 tahun 2019 dimulai dari tanggal 14 Januari hingga pertengahan tahun 2019 di seluruh Indonesia.V. PENYELENGGARA
Penyelenggara kegiatan adalah Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, lintas sektor terkait, institusi pendidikan, akademisi, organisasi profesi, organisasi sosial kemasyarakatan, dunia usaha serta media.VI. BIAYA
Biaya kegiatan yang dilakukan baik di pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota; dapat berasal dari pemerintah, mitra pembangunan, ataupun dana kemitraan sesuai dengan peraturan yang berlaku.VII. KEGIATAN
1. Rencana Kegiatan di Pusat
No | KEGIATAN | WAKTU | PENANGGUNG JAWAB |
1 | Workshop dalam rangka Peringatan HGN ke- 59 Tahun 2019 | 25 Januari 2019 | Dit. Gizi Masyarakat |
2 | Bazar Buah, Sayur dan Ikan Nusantara | 25 Januari 2019 | Dit. Gizi Masyarakat |
3 | Jalan Sehat dan Pekan Konseling Gizi Nasional di Car Free Day bersama DPP dan DPD Persagi | 27 Januari 2018 | Dit. Gizi Masyarakat, Promkes, PERSAGI, Rokomyanmas |
4 | Bakti Sosial Gizi di Banten/Lampung bersama DPP dan DPD Persagi | Minggu ke 4 Januari 2019 | PERSAGI, Dit. Gizi Masyarakat, Dinkes setempat |
5 | Lomba Isi Piringku dan Penyuluhan Gizi Seimbang bagi Siswa SD dengan tema: “Bekal Sehat, Bergizi Seimbang” |
24 Januari 2019 | Dit. Gizi Masyarakat, Dit. Promkes, KKP, Rokomyanmas |
6 | Lomba Fotografi Kesehatan dengan tema : “Gizi Seimbang, Prestasi Gemilang” |
14 - 22 Januari 2019 | Dit. Gizi Masyarakat, Rokomyanmas, Komunitas Fotografi Kesehatan |
7 | Lomba Vlog singkat dengan tema : “Isi Piringku Bergizi Seimbang” |
14 - 22 Januari 2019 | Rokomyanmas, Dit. Gizi Masyarakat, Dit. Promkes |
8 | Media Brief dan Talkshow di Radio/TV | Januari 2019 | Rokomyanmas, Dit. Gizi Masyarakat |
2. Rencana kegiatan di Daerah
NO | KEGIATAN |
1 | Seminar |
2 | Pekan Konseling Gizi Nasional bersama DPP dan DPD PERSAGI seluruh Indonesia |
3 | Demo Masak, Lomba Masak, Penyuluhan Gizi Seimbang dan Isi Piringku untuk Siswa SD dengan tema : “Bekal Sehat, Bergizi Seimbang” |
4 | Media Briefing dan Talk Show |
5 | Lomba: - Inovasi Menu Lokal “Isi Piringku” - Lomba Vlog dan Fotografi Kesehatan “Gizi Seimbang Prestasi Gemilang” |
6 | Bazaar Buah, Sayur dan Ikan Nusantara |
7 | Olah Raga Bersama, Pemeriksaan Kesehatan, Konseling Gizi dan Dietetik |
8 | Pameran Gizi dan Kesehatan |
VIII. Penutup
Panduan ini merupakan acuan umum, sedangkan pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kemampuan daerah. Hal-hal yang belum diatur dalam panduan ini dapat dilaksanakan oleh penyelenggara di Pusat dan Daerah.Artikel Lainnya
Silakan mendownlod PANDUAN KEGIATAN PERINGATAN HGN - HARI GIZI NASIONAL KE 59 TAHUN 2019 dalam format pdf di situs resmi resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disini.
Post a Comment for "PANDUAN KEGIATAN PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL (HGN) KE 59 TAHUN 2019"