MENGAPA KALENDER IMLEK / YINLI DISEBUT JUGA SEBAGAI KALENDER KONGZILI?

Pelajarancg: Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti Kelas 11 SMA. pelajarancg.blogspot.com, - Kalender Imlek / Yinli disebut juga sebagai Kalender Kongzili karena Kalender tersebut mengacu pada tahun kelahiran Nabi Kongzi yaitu 551 SM. Nabi Kongzi merupakan salah satu Nabi yang dimuliakan dalam agama Khonghucu dan sekaligus dinobatkan sebagai bapak-moyang orang Tionghoa.

Pelajari: KUMPULAN KATA MUTIARA UCAPAN IMLEK

Kalender Khonghucu menggunakan sistem Lunisolar/Bulan Matahari/Yinyang Li dimana penetapan awal tahun barunya pada akhir musim dingin (Jitong) dan pertengahan musim dingin (Zhongdong).


Sistem Lunisolar atau Bulan Matahari adalah sistem penanggalan yang merupakan perpaduan atau gabungan antara sistem Lunar/Bulan dan sistem Solar/Matahari. Adapun selisih yang ada pada sistem Lunar/Bulan (11,25 hari dalam setahun) ada penyesuaian tambahan satu bulan pada tahun tertentu (runyue). Sistem ini dipakai pada kalender Khonghucu yang secara umum lebih dikenal dengan kalender Imlek/Yinli.


Sesungguhnya sebutan kalender Yinli untuk kalender Khonghucu itu kurang tepat, karena sistem yang dipakai adalah perpaduan antara sistem Lunar dan sistem Solar. Sebutan yang lebih tepat sebenarnya adalah kalender Yinyang Li.


Dalam catatan sejaran Imlek disebutkan, Pada zaman dinasti Han, masa pemerintahan raja Han Wudi, tahun kelahiran Nabi Kongzi yakni tahun 551 SM telah ditetapkan sebagai tahun pertama sistem kalender ini, maka kemudian orang menyebutnya sebagai kalender Kongzi Li. Di Indonesia masyarakat pada umumnya menyebut angka tahun dari kalender ini pada saat mengucapkan selamat Tahun Baru, contohnya ”Selamat Tahun Baru Imlek 2574 Kongzi Li”.


Yuk pelajari fakta mengapa dan bagaimana sejarah dalam penentuan tahun perala kalender Imlek/Yinli atau disebut juga sebagai kalender Kongzi li pada pembahasan artikel pelajarancg.blogspot.com

https://pelajarancg.blogspot.com/


Sejarah Penentuan Tahun Pertama Kalender Kongzi Li

Sistem Lunisolar/Bulan-Matahari atau Yinyang Li ditemukan oleh Kaisar Huangdi (2696-2598 SM.) pendiri dinasti Xia. Dinasti Xia menetapkan awal tahun barunya jatuh pada awal musim semi (Mengchun). Setelah dinasti Xia berakhir dan digantikan oleh dinasti Shang (1766-1122 SM.) penentuan tahun barunya satu bulan lebih awal bertepatan dengan bulan ketiga di musim dingin (Jidong). Selanjutnya, setelah dinasti Shang runtuh dan digantikan oleh dinasti Zhou (1122-255 SM.) penentuan tahun barunya bertambah awal satu bulan dari dinasti Shang, tepat pada bulan kedua musim dingin (Zhongdong) bertepatan dengan sembahyang Dongzhi.


Dinasti Xia nampaknya lebih tepat dalam menetapkan awal tahun baru, yakni pada awal musim semi, karena awal musim semi ini dianggap sebagai awal yang baik untuk memulai pekerjaan seperti bercocok tanam. Sedangkan pada masa dinasti Shang dan Dinasti Zhou yang menetapkan awal tahun barunya pada akhir musim dingin (Jitong) dan pertengahan musim dingin (Zhongdong), rakyat masih harus menunggu satu atau dua bulan kemudian sampai melewati musim dingin untuk dapat memulai pekerjaannya.


Nabi Kongzi hidup pada zaman dinasti Zhou, yakni zaman Chun Qiu, tahun 551-479 SM. Beliau menganjurkan agar dinasti Zhou kembali menggunakan sistem kalender dinasti Xia yang menetapkan tahun barunya pada awal musim semi, karena sangat cocok dijadikan pedoman bagi para petani untuk bercocok tanam. Namun demikian, nasihat beliau ini baru dapat dilaksanakan pada masa dinasti Han (140-86 SM.) oleh kaisar Han Wudi pada tahun 104 SM. Sejak zaman dinasti Han sampai sekarang, sistem kalender Xia ini masih tetap digunakan oleh masyarakat di negara-negara Asia Timur seperti di Taiwan, Vietnam, Singapura, Indonesia, dsb.


Meskipun sistem kalender yang dipergunakan diberbagai negara di dunia saat ini lebih banyak yang menggunakan sistem kalender Masehi, namun masyarakat Tionghoa pada umumnya masih menggunakan sistem kalender Yinli atau Kongzi Li, terutama dalam menentukan tanggal atau waktu beribadah dan bersembahyang. Dengan demikian jelaslah bahwa sistem penanggalan Yinli / Kongzi Li ini sangat erat kaitannya dengan berbagai macam upacara keagamaan Khonghucu.

Pelajari: TAHUN BARU IMLEK: PELAJARAN UNTUK MEMBANTU ANAK MENGHARGAI KEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN BAHASA

Bagaimana kita bisa menentukan tahun kalender Yinli / Kongzi Li?

Perhitungan awal sistem kalender ini dimulai pada tahun 551 SM, maka kalender ini lebih awal/lebih tua 551 tahun dibandingkan dengan kalender Masehi (Gregorian). Jika kalender Masehi menunjukkan tahun 2023, maka kalender Yinli/KongziLi menunjukkan angka tahun 2574 (2023 + 551 = 2574).


Mengapa Imlek di Indonesia identik dengan hujan di tahun kalender KongziLi?

Kalender Imlek dalam penghitungan sistem penanggalannya merupakan perpaduan atau gabungan antara sistem Lunar/Bulan dan sistem Solar/Matahari. Adapun selisih yang ada pada sistem Lunar/Bulan (11,25 hari dalam setahun) ada penyesuaian tambahan satu bulan pada tahun tertentu (runyue).


Oleh karena itu, tanggal hari Imlek di awal tahun kalender Kongzi Li maju dan mundur dengan kisaran antara 20 Januari-19 Februari. Titik tengah antara tanggal ini adalah 5 Februari atau 4 Februari bila kabisat, itulah awal permulaan musim semi di wilayah utara khatulistiwa (Indonesia).

Pelajari: 15 KATA/UCAPAN TAHUN BARU CINA YANG MESTI KAMU KETAHUI JELANG IMLEK

Dengan rentang waktu awal tahun kalender Kongzi Li untuk Imlek berada di antara 20 Februari–19 Februari, tentunya Indonesia sedang berada pada musim hujan. Jadi, itulah alasannya mengapa saat sambut Imlek mayoritas di musim hujan.


Akhirnya penulis Kurikulum Pelajarancg mengucapkan Gong He Xin Xi, Wan Shi Ru Yi, Huang Yi Shang Di, Wei Tian You De. Selamat Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili. Semoga segala harapan tercapai. Yakin Tian senantiasa merahmati kepada mereka yang berkebajikan karena Hanya Kebajikan Tian berkenan. Shanzai.

Post a Comment for "MENGAPA KALENDER IMLEK / YINLI DISEBUT JUGA SEBAGAI KALENDER KONGZILI?"