Pada bulan April ini merupakan bulan yang istimewa bagi bangsa dan negara Indonesia, karena tanggal 17 April 2019 nanti secara serentak kita akan melaksanakan pesta demokrasi, yakni dengan digelarnya Pemilihan Umum (PEMILU).
Pada bulan April ini juga merupakan bulan yang istimewa bagi pergerakan emansipasi wanita, karena tanggal 21 April merupakan peringatan hari lahirnya pejuang emansipasi wanita Indonesia, yakni R.A. Kartini. Sosok R.A Kartini adalah Pejuang bangsa yang harum dalam bingkai sejarah bangsa Indonesia. Setiap 21 April kita memperingatinya sebagai Hari Kartini. Dengan jasa besarnya, ia telah menginspirasi banyak perempuan di Indonesia berfikir cerdas dalam upaya memperbaiki kualitas diri untuk meraih prestasi. Maka tidak heran, untuk memperingatinya, digelarlah aneka event bertemakan Kartini di berbagai daerah di Indonesia pada setiap bulan April. Seperti yang kita ketahui dan kita rasakan bersama, bahwa perjuangan R.A. Kartini dalam mengangkat derajat kaum wanita Indonesia, agar dapat sederajat dengan kaum pria, sungguh besar. Sehingga perjuangan dan api semangat R.A. Kartini ini membuahkan hasil yang sedemikian besar artinya bagi wanita Indonesia pada saat ini dan waktu yang akan datang.
Kini peranan dan kedudukan wanita Indonesia telah sejajar dengan kaum pria dalam berbagai bidang dan sektor pembangunan. Walaupun kita akui jumlahnya belum dapat seimbang apabila dibandingkan dengan kaum pria. Namun demikian hak antara kaum pria dan wanita di Indonesia telah sama.
Hal ini terbukti, tidak sedikit kaum wanita yang sukses menjadi pemimpin, baik di pemerintahan, politik, maupun pada sektor swasta, tidak sedikit pula yang duduk di kursi parlemen, serta bidang dan sektor lainnya. Tentunya hal ini menjadikan kebanggan bagi bangsa Indonesia yang telah mengakui adanya persamaan gender ini.
Peringatan Hari Kartini telah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia sama dengan peringatan hari besar lainnya. Banyak anak-anak termasuk perempuan Indonesia yang mengetahui adanya Hari Kartini atau kartinian. Pada peringatan Hari Kartini Tahun 2019 semestinya dirancang berbeda. Bila pada peringatan Hari Kartini sebelumnya kartini-kartini muda termasuk perempuan menjadi peserta acara puncak, maka pada tahun ini diharapkan perempuan bukan sekeder mengenakan pakaian juga sanggul namun lebih memaknai lebih dari itu.
Peringatan hari kartini atau umum dikenal dengan acara kartinian, diselenggarakan oleh seluruh bangsa Indonesia baik itu dari lingkungan perusahaan, pemerintah hingga pendidikan. Dilingkungan pendidikan sendiri perayaan hari kartini diperingati oleh pihak sekolah dari berbagai tingkatan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
Walaupun banyak pelajaran yang bisa didapat dalam memperingati hari kartini namun tidak sedikitpula orangtua berpendapat bahwa ini merupakan hari perayaan termahal dibandingkan hari-hari besar atau hari penting nasional lainnya.
Mengapa demikian?, Karena Peringatan hari kartini telah menjadi tradisi umum, setiap siswa mesti mengenakan bertema pakaian adat atau hiasan lain yang 'mengidentikkan' dengan pakaian ibu kita kartini hingga seremoni dan acara unik dengan kegembiraan semata. Sayangnya tidak sedikit juga yang 'melupakan' makna dari mengapa kita memperingati hari kartini padahal ini sangat penting bagi pendidikan anak-anak di sekolah.
Peringatan Hari Kartini Tahun 2019 ini semoga lebih memerhatikan Suara Kartini Indonesia khususnya dari perwakilan suara wanita sebagai generasi muda kartini Indonesia.
Diharapkan momen Peringatan Kartinian 2019 dalam bahasa Inggris Day of Kartini ini dapat menggugah dan meningkatkan kepedulian setiap individu, orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, media, dan perempuan kartini serta pemerintah pusat dan daerah akan pentingnya peran, tugas dan kewajiban masing-masing dalam pemenuhan hak persamaaan gender dalam berbagai bidang.
Dalam arti kata, bahwa perayaan peringatan Hari kartini janganlah terjebak dengan acara seremonial belaka, justru kiranya dapat dijadikan satu kesempatan untuk mengingatkan agar para perempuan Indonesia semakin bermakna dalam setiap pemikiran, gagasan, dan karya nyata.
Untuk lebih mendalami mengenai pelajaran sejarah, tema, ucapan, lagu nasional untuk peringatan hari kartini yang ke-140 Tahun 2019 simak terus pembahasannya.
Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.
Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.
Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.
Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.
Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.
Jadi Dasar pelaksanaan Kegiatan ini antara lain Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 1964 Penetapan Almarhumah R.A Kartini sebagai Pahlawan Nasional dan salah satu maksud dan Tujuan pelaksanaan Hari Kartini Tahun 2019 adalah mengenang kembali perjuangan dan semangat Kartini sebagai sosok pejuang Emansipasi Wanita, untuk memperkuat dan memperluas Pemberdayaan Perempuan Indonesia maupun dunia secara luas dan untuk memperkuat penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dari muka bumi, dengan sasarannya yaitu untuk meningkatkan kualitas Perempuan dengan memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada Perempuan untuk berperan dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan.
Pelajaran berharga dari perayaan hari Kartini adalah menjadi tonggak sejarah kebangkitan kaum perempuan, sehingga bisa berkarya disemua bidang.
Jadi itulah sejarah singkat hari Kartini yang diperingati setiap 21 April,juga sepenggal kisah perjuangan RA Kartini.
Atau kumpulan tema-tema berikut:
Sesuai dengan macam macam tema tersebut, Peringatan Hari Kartini ini semoga memiliki beberapa tujuan, yang antara lain:
pelajarancg berharap, kiranya empat hal tersebut dapat diimplementasikan dalam keluarga juga sekolah, dengan senantiasa mengilhami api semangat dan cita-cita R.A. Kartini, sehingga bangsa dan negara Indonesia ini dapat semakin maju dan sejahtera.
Pelajarancg mengucapkan selamat memperingati hari kartini. Hari Kartini yang kita peringati setiap tahun, hendaknya bukan hanya kita jadikan sebagai seremonial semata dan mengikuti lomba untuk mendapatkan juara namun Hari Kartini harus kita maknai lebih dalam sebagai perjuangan seorang Wanita yang telah mengangkat kesetaraan gender.
Selamat memperingati hari Kartini. Semoga semangat Kartini selalu membara di dada ibu-ibu dan perempuan Nasional Indonesia.
Perempuan haruslah terus Bercahaya tidak boleh Padam dan terus semangat agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya maupun untuk Pemeberdayaan Ekonomi Kreatif yang berkualitas namun wanita tidak boleh keluar dari kodratnya sebagai wanita, Selamat hari kartini.
Selamat hari Kartini, Semoga dengan peringatan Hari Kartini ini akan muncul Kartini-Kartini baru yang melegenda seperti sosok Ibu Kartini dan dapat meningkatkan Harkat dan Martabat Perempuan Indonesia.
pelajarancg mengucapkan selamat merayakan hari Kartini. suara kaum perempuan menjadi penting didengar dan diaktualisasikan dikehidupan sosial dan kemasyarakatan yang tentunya akan membuat suasana menjadi terasa lebih teduh dan sejuk dengan sentuhan ide dan pemikiran kaum perempuan.
Kaum perempuan dapat menjadi kaum yang berbudaya maju, Harmonis dan memiliki rasa empati dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender didalam mengisi pembangunan, serta menjadi teladan bagi kaum perempuan dilingkungan masing-masing, Selamat merayakan hari kartini.
Selamat merayakan hari Kartini. Kita Bhinneka Kita Indonesia!!. Jadi peringatan guna merefleksi kembali sejarah dan perjuangan Ibu Kartini.
Mari tingkatkan peran Wanita Indonesia Setelah Perjuangan Raden Ajeng Kartini untuk Indonesia lebih baik, Selamat hari Kartini Tahun 2019 yang ke-140!
Selamat hari Kartini yang ke 140 Tahun 2019. Melalui peringatan Hari KartiniTahun 2019 ke-140 ini mengingatkan kita bagaimana RA Kartini memperjuangkan harkat wanita. Dengan semangat itu mudah-mudahan bisa lebih memberi arti kehidupan wanita pada umumnya sehingga menjadi wahana bagi para ibu untuk melaksanakan tugas secara mandiri
Jadi itulah tentang pelajaran sejarah, tema,ucapan untuk peringatan hari kartini Sebelum Kurikulum Pelajaran akhiri. pelajarancg.blogspot.com ucapkan selamat memperingati Hari Kartini tanggal 21 April 2019, semoga api semangat R.A. Kartini senantiasa ada di setiap dada wanita Indonesia dalam ikut berperan aktif dalam setiap pembangunan, demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara tercinta.
Pada bulan April ini juga merupakan bulan yang istimewa bagi pergerakan emansipasi wanita, karena tanggal 21 April merupakan peringatan hari lahirnya pejuang emansipasi wanita Indonesia, yakni R.A. Kartini. Sosok R.A Kartini adalah Pejuang bangsa yang harum dalam bingkai sejarah bangsa Indonesia. Setiap 21 April kita memperingatinya sebagai Hari Kartini. Dengan jasa besarnya, ia telah menginspirasi banyak perempuan di Indonesia berfikir cerdas dalam upaya memperbaiki kualitas diri untuk meraih prestasi. Maka tidak heran, untuk memperingatinya, digelarlah aneka event bertemakan Kartini di berbagai daerah di Indonesia pada setiap bulan April. Seperti yang kita ketahui dan kita rasakan bersama, bahwa perjuangan R.A. Kartini dalam mengangkat derajat kaum wanita Indonesia, agar dapat sederajat dengan kaum pria, sungguh besar. Sehingga perjuangan dan api semangat R.A. Kartini ini membuahkan hasil yang sedemikian besar artinya bagi wanita Indonesia pada saat ini dan waktu yang akan datang.
Kini peranan dan kedudukan wanita Indonesia telah sejajar dengan kaum pria dalam berbagai bidang dan sektor pembangunan. Walaupun kita akui jumlahnya belum dapat seimbang apabila dibandingkan dengan kaum pria. Namun demikian hak antara kaum pria dan wanita di Indonesia telah sama.
Hal ini terbukti, tidak sedikit kaum wanita yang sukses menjadi pemimpin, baik di pemerintahan, politik, maupun pada sektor swasta, tidak sedikit pula yang duduk di kursi parlemen, serta bidang dan sektor lainnya. Tentunya hal ini menjadikan kebanggan bagi bangsa Indonesia yang telah mengakui adanya persamaan gender ini.
Peringatan Hari Kartini telah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia sama dengan peringatan hari besar lainnya. Banyak anak-anak termasuk perempuan Indonesia yang mengetahui adanya Hari Kartini atau kartinian. Pada peringatan Hari Kartini Tahun 2019 semestinya dirancang berbeda. Bila pada peringatan Hari Kartini sebelumnya kartini-kartini muda termasuk perempuan menjadi peserta acara puncak, maka pada tahun ini diharapkan perempuan bukan sekeder mengenakan pakaian juga sanggul namun lebih memaknai lebih dari itu.
Peringatan hari kartini atau umum dikenal dengan acara kartinian, diselenggarakan oleh seluruh bangsa Indonesia baik itu dari lingkungan perusahaan, pemerintah hingga pendidikan. Dilingkungan pendidikan sendiri perayaan hari kartini diperingati oleh pihak sekolah dari berbagai tingkatan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
Walaupun banyak pelajaran yang bisa didapat dalam memperingati hari kartini namun tidak sedikitpula orangtua berpendapat bahwa ini merupakan hari perayaan termahal dibandingkan hari-hari besar atau hari penting nasional lainnya.
Mengapa demikian?, Karena Peringatan hari kartini telah menjadi tradisi umum, setiap siswa mesti mengenakan bertema pakaian adat atau hiasan lain yang 'mengidentikkan' dengan pakaian ibu kita kartini hingga seremoni dan acara unik dengan kegembiraan semata. Sayangnya tidak sedikit juga yang 'melupakan' makna dari mengapa kita memperingati hari kartini padahal ini sangat penting bagi pendidikan anak-anak di sekolah.
Peringatan Hari Kartini Tahun 2019 ini semoga lebih memerhatikan Suara Kartini Indonesia khususnya dari perwakilan suara wanita sebagai generasi muda kartini Indonesia.
Diharapkan momen Peringatan Kartinian 2019 dalam bahasa Inggris Day of Kartini ini dapat menggugah dan meningkatkan kepedulian setiap individu, orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, media, dan perempuan kartini serta pemerintah pusat dan daerah akan pentingnya peran, tugas dan kewajiban masing-masing dalam pemenuhan hak persamaaan gender dalam berbagai bidang.
Dalam arti kata, bahwa perayaan peringatan Hari kartini janganlah terjebak dengan acara seremonial belaka, justru kiranya dapat dijadikan satu kesempatan untuk mengingatkan agar para perempuan Indonesia semakin bermakna dalam setiap pemikiran, gagasan, dan karya nyata.
Untuk lebih mendalami mengenai pelajaran sejarah, tema, ucapan, lagu nasional untuk peringatan hari kartini yang ke-140 Tahun 2019 simak terus pembahasannya.
SEJARAH PERINGATAN HARI KARTINI
Raden Ajeng Kartini. Beliau lahir pada tanggal 21 April 1879. Ayahnya bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan bupati Jepara saat itu. Sementara, ibunya bernama M.A. Ngasirah yang juga merupakan keturunan dari tokoh agama di Jepara yang disegani saat itu, Kyai Haji Madirono.Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.
Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.
Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.
Kartini bersama suaminya, R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat (1903).
Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.
Sekolah Kartini (Kartinischool), 1918.
Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, R.M. Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.
Peringatan Hari Kartini Jatuh Pada Tanggal 21 April
Tanggal 21 April sebagai tanggal Lahir Kartini diperingati oleh negara Indoensia sebagai "Hari Kartini". Berdasarkan sejarah singkat, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.Jadi Dasar pelaksanaan Kegiatan ini antara lain Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 1964 Penetapan Almarhumah R.A Kartini sebagai Pahlawan Nasional dan salah satu maksud dan Tujuan pelaksanaan Hari Kartini Tahun 2019 adalah mengenang kembali perjuangan dan semangat Kartini sebagai sosok pejuang Emansipasi Wanita, untuk memperkuat dan memperluas Pemberdayaan Perempuan Indonesia maupun dunia secara luas dan untuk memperkuat penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dari muka bumi, dengan sasarannya yaitu untuk meningkatkan kualitas Perempuan dengan memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada Perempuan untuk berperan dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan.
Pelajaran berharga dari perayaan hari Kartini adalah menjadi tonggak sejarah kebangkitan kaum perempuan, sehingga bisa berkarya disemua bidang.
Jadi itulah sejarah singkat hari Kartini yang diperingati setiap 21 April,juga sepenggal kisah perjuangan RA Kartini.
TEMA PERINGATAN HARI KARTINI
Contoh tema yang bagus di sekolah untuk acara kegiatan peringatan hari kartini yang ke-140 Tahun 2019: "Dengan semangat kartini kita tumbuhkan emansipasi dengan semangat Indonesia;"Atau kumpulan tema-tema berikut:
- Dengan Semangat Kartini, Kita Tingkatkan Keluarga Sehat, Ekonomi Kuat.
- Kita Perkuat Kesetiakawanan Sosial untuk Mewujudkan Kesejahteraan.
- Revolusi Mental Melalui Sekolah Perempuan untuk Mempercepat Pembangunan Perdesaan yang Adil dan Sejahtera.
- Kita Tingkatkan Kualitas Hidup Perempuan Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera.
- Melalui Peringatan Hari Kartini Kita Teladani Semangat Perjuangan RA Kartini Sebagai Inspirasi Kaum Wanita dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Keluarga Beragama dan Bernegara.
- Wanita Tangguh melalui Bisnis Berbasis Online.
- Womenity.
- Kita Tingkatkan Kualitas Hidup Perempuan Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera.
- Semangat Kartini Untuk Mewujudkan siswa yang Inspiratif.
- Meningkatkan Kualitas Pemberdayaan Perempuan Dengan Semangat Kartini.
- Dengan Semangat Kartini, Kita Tunjukkan Bakat ke Ibu Pertiwi.
- Kartini Muda gapai cita-citamu.
- Kartini Masa Kini, Mimpi Kartini di Era Modern
Sesuai dengan macam macam tema tersebut, Peringatan Hari Kartini ini semoga memiliki beberapa tujuan, yang antara lain:
- Meningkatkan keluarga sehat sebagai dasar bagi produktivitas kerja dan kapasitas belajar di sekolah.
- Keluarga yang sehat secara fisik dan mental akan lebih enerjik dan kuat, lebih produktif, dan mendapatkan penghasilan yang tinggi.
- Meningkatkan keluarga sehat ekonomi kuat yang harus lebih mendapat perhatian, karena merupakan asset, potensi dan sumber daya manusia yang turut menentukan keberhasilan bangsa.
- Mendorong peran serta perempuan dalam kepedulian sosial kepada sesama.
- Memotivasi anak-anak dan remaja untuk semangat, tekun belajar untuk mencapai cita-citanya karena sebagai generasi muda, mereka adalah penerus bangsa dan pengisi pembangunan Indonesia.
pelajarancg berharap, kiranya empat hal tersebut dapat diimplementasikan dalam keluarga juga sekolah, dengan senantiasa mengilhami api semangat dan cita-cita R.A. Kartini, sehingga bangsa dan negara Indonesia ini dapat semakin maju dan sejahtera.
UCAPAN PERINGATAN HARI KARTINI
Contoh kumpulan ucapan-ucapan untuk peringatan hari karini Anda dapat menggunakan kata ucapan selamat dibawah.Pelajarancg mengucapkan selamat memperingati hari kartini. Hari Kartini yang kita peringati setiap tahun, hendaknya bukan hanya kita jadikan sebagai seremonial semata dan mengikuti lomba untuk mendapatkan juara namun Hari Kartini harus kita maknai lebih dalam sebagai perjuangan seorang Wanita yang telah mengangkat kesetaraan gender.
Selamat memperingati hari Kartini. Semoga semangat Kartini selalu membara di dada ibu-ibu dan perempuan Nasional Indonesia.
Perempuan haruslah terus Bercahaya tidak boleh Padam dan terus semangat agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya maupun untuk Pemeberdayaan Ekonomi Kreatif yang berkualitas namun wanita tidak boleh keluar dari kodratnya sebagai wanita, Selamat hari kartini.
Selamat hari Kartini, Semoga dengan peringatan Hari Kartini ini akan muncul Kartini-Kartini baru yang melegenda seperti sosok Ibu Kartini dan dapat meningkatkan Harkat dan Martabat Perempuan Indonesia.
pelajarancg mengucapkan selamat merayakan hari Kartini. suara kaum perempuan menjadi penting didengar dan diaktualisasikan dikehidupan sosial dan kemasyarakatan yang tentunya akan membuat suasana menjadi terasa lebih teduh dan sejuk dengan sentuhan ide dan pemikiran kaum perempuan.
Kaum perempuan dapat menjadi kaum yang berbudaya maju, Harmonis dan memiliki rasa empati dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender didalam mengisi pembangunan, serta menjadi teladan bagi kaum perempuan dilingkungan masing-masing, Selamat merayakan hari kartini.
Selamat merayakan hari Kartini. Kita Bhinneka Kita Indonesia!!. Jadi peringatan guna merefleksi kembali sejarah dan perjuangan Ibu Kartini.
Mari tingkatkan peran Wanita Indonesia Setelah Perjuangan Raden Ajeng Kartini untuk Indonesia lebih baik, Selamat hari Kartini Tahun 2019 yang ke-140!
Selamat hari Kartini yang ke 140 Tahun 2019. Melalui peringatan Hari KartiniTahun 2019 ke-140 ini mengingatkan kita bagaimana RA Kartini memperjuangkan harkat wanita. Dengan semangat itu mudah-mudahan bisa lebih memberi arti kehidupan wanita pada umumnya sehingga menjadi wahana bagi para ibu untuk melaksanakan tugas secara mandiri
LAGU PELAJARAN SEJARAH, TEMA, UCAPAN SELAMAT PERINGATAN HARI KARTINI
Lagu Nasional yang cocok digunakan dalam sebagai lagu pelajaran sejarah bertema peringatan adalah lagu wajib "Ibu Kita Kartini" berikut ini liriknya.Lirik Lagu Wajib Nasional - Ibu Kita Kartini
Ciptaan : W.R. Supratman
Ibu kita Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Ibu kita Kartini
Putri jauhari
Putri yang berjasa
Se Indonesia
Ibu kita Kartini
Putri yang suci
Putri yang merdeka
Cita-citanya
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendeka kaum ibu
Se-Indonesia
Ibu kita Kartini
Penyuluh budi
Penyuluh bangsanya
Karena cintanya
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Jadi itulah tentang pelajaran sejarah, tema,ucapan untuk peringatan hari kartini Sebelum Kurikulum Pelajaran akhiri. pelajarancg.blogspot.com ucapkan selamat memperingati Hari Kartini tanggal 21 April 2019, semoga api semangat R.A. Kartini senantiasa ada di setiap dada wanita Indonesia dalam ikut berperan aktif dalam setiap pembangunan, demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara tercinta.
Post a Comment for "PELAJARAN SEJARAH, TEMA, UCAPAN UNTUK PERINGATAN HARI KARTINI"