PELAJARI PERBEDAAN PUISI DAN SAJAK

Apa yang membedakan antara Puisi dengan Sajak dalam kesusastraan Indonesia?. Pelajarancg.blogspot.com, Puisi merupakan bentuk ekspresi seorang pengarang dengan susunan bahasa yang padat dan indah. Pertanyaan dari soal puisi dan sajak tentu kamu pelajari di sekolah terutama ketika Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi karya seni sastra. Umumnya soal-soal tersebut terkait dengan pengertian dari kedua sastra itu juga pertanyaan soal Apa yang membedakan dengan persamaan antara Sajak dan Puisi dalam kesusastraan Indonesia?, oleh sebab itu dalam pambahasan hari ini, mari ketahui penjelasan keduanya pada tulisan materi karya seni di pelajarancg.blogspot.com:

https://pelajarancg.blogspot.com/

Pelajari: PERBEDAAN ANTARA SYAIR DAN PUISI

PUISI

Pengertian Secara etimologi

Secara istilah atau etimologi, puisi berasal dari kata poezie (Belanda). Dalam bahasa Belanda dikenal pula istilah gedicht yang berarti sajak. Dalam bahasa Indonesia (Melayu) hanya dikenal istilah sajak yang berarti poezie maupun gedicht. Istilah puisi cenderung digunakan untuk berpasangan dengan istilah prosa, seperti istilah poetry dalam bahasa Inggris yang dianggap sebagai salah satu nama jenis sastra.


Pengertian Menurut Pendapat Para Ahli

Definisi atau pengertian puisi menurut Suryaman (2005:20), adalah karya emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan panca indera, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur baur dengan memperhatikan pembaca.


Lebih lanjut dalam Pradopo (2002:7), memaknai puisi sebagai ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama.


Sementara itu, definisi atau pengertian puisi menurut Waluyo (1995:25), adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan unsur batinnya.


Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian puisi adalah sebuah karya sastra yang indah, merupakan bentuk luapan perasaan atau karya imajinatif seorang penyair yang dikemas dalam bahasa yang padat dan indah, sehingga membangkitkan perasaan, panca indera, dan merangsang imajinasi lewat penataan bunyi, irama, dan makna sehingga memberi kesan keindahan kepada pembaca.


SAJAK

Pengertian Secara etimologi

Secara istilah atau etimologi, Sajak berasal dari kata Arab “saj” yang bermaksud karangan puisi. Sajak adalah persamaan bunyi. Persamaan yang terdapat pada kalimat atau perkataan, di awal, di tengah, dan di akhir perkataan. Walaupun sajak bukan menjadi syarat khusus bagi sesuatu puisi lama, tetapi pengaruhnya sangat mengikat kepada bentuk dan pilihan kata dalam puisi itu.


Sajak merupakan puisi Melayu moden yang berbentuk karangan berangkap, berbentuk bebas dan tidak terikat pada jumlah baris, perkataan sebaris, suku kata sebaris, rangkap, rima dan sebagainya.


Pengertian Menurut Pendapat Para Ahli

Definisi atau pengertian puisi menurut HB Jassin, adalah suara hati penyairnya, sajak lahir daripada jiwa dan perasaan tetapi sajak yang baik bukanlah hanya permainan kata semata-mata. Sajak yang baik membawa gagasan serta pemikiran yang dapat menjadi renungan masyarakat.


Lebih lanjut dalam Abdul Hadi WM, memaknai puisi sebagai tulisan untuk mencari kebenaran. Hadi berpendapar bahwa dalam sajak terdapat tanggapan terhadap hidup secara batiniah. Oleh itu bagi Abdul Hadi WM, di dalam sajak harus ada gagasan dan keyakinan penyair terhadap kehidupan, atau lebih tepat lagi, nilai kemanusiaan.


Sementara itu, definisi atau pengertian Sajak menurut Atmazaki, adalah bentuk karya sastra yang segala-galanya dipesat dan dipadatkan, serta kesatuan bahasa di dalam sajak tidak terlihat oleh logik sintaktik.


Adapun Sajak dibagi kepada jenis tertentu berdasarkan beberapa aspek, seperti berikut ini:
  1. Dari aspek aliran, sajak dikatakan romantisme, realisme, eksistensialisme, dan lain-lain.
  2. Dari aspek bentuk (luaran), sajak dikatakan kuatren, terzina, soneta, dll.
  3. Dari aspek kebolehfahaman, sajak dikatakan polos (diaphan), taksa (ambiguous), prismatik, atau kabur; dan
  4. Dari aspek ciri kandungan, sajak dikatakan abstrak atau konkrit. Sajak merupakan bahan yang sesuai untuk disampaikan kepada para siswa pelajarancg sebagai bahan sastra di dalam pengajaran dan pembelajaran.



Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Sajak adalah bentuk karya sastra yang segala-galanya dipesat dan dipadatkan, serta kesatuan bahasa di dalam sajak tidak terlihat oleh logik sintaktik namun bukan menjadi syarat khusus bagi sesuatu puisi lama, tetapi pengaruhnya sangat mengikat kepada bentuk dan pilihan kata dalam puisi itu sehingga memberi kesan keindahan sama pembaca.


APA PERSAMAAN ANTARA SAJAK DAN PUISI DALAM KESUSASTRAAN INDONESIA?

Yang menyamakan antara puisi dengan sajak dalam kesusastraan Indonesia, diantaranya adalah:
  • Persamaan sajak pada puisi disebut Rima. Dimana Rima adalah suatu pengulangan bunyi yang sifatnya berselang-selang yang bisa dijumpai dalam larik-larik sajak.
  • Sajak dan puisi, keduanya sama-sama jenis sastra.
  • Kedua bentuk karya sastra ini mengungkapkan perasaan dan pikiran penyair.
  • Walaupun sajak bukan menjadi syarat khusus bagi sesuatu puisi lama, tetapi pengaruhnya sangat mengikat kepada bentuk dan pilihan kata dalam puisi itu.



APA YANG MEMBEDAKAN ANTARA SAJAK DAN PUISI DALAM KESUSASTRAAN INDONESIA?

Yang membedakan antara sajak dengan puisi dalam kesusastraan Indonesia, diantaranya adalah:
  • Sajak adalah puisi, namun puisi belum tentu sajak.
  • Sajak adalah sebuah puisi yang berdiri sendiri atau sifatnya individual.
  • Makna dari sajak pun lebih luas ketimbang puisi. Yang membuatnya demikian adalah karena sajak lebih berkaitan dengan bunyi pada kalimat di dalamnya.
  • Puisi merupakan kata-kata yang menyebut sastra dibentuk berupa barisan dan bait, sedangkan Sajak merupakan persesuaian bunyi pada suku kata dalam syair, pantun, dan sebagainya, terutama pada akhir suku kata. Contoh ABAB atau AAAA



Perbedaan Berdasarkan Arti:

  • Puisi. Istilah puisi berasal dari bahasa Belanda, yaitu dari kata “poezie”. Akan tetapi jika dilihat dari segi etimologinya, kata puisi berasal dari kata “poesis” (bahasa Yunani) yang berarti penciptaan. Atau dalam bahasa Inggris berasal dari kata “poetry“. Puisi dapat diartikan sebagai bentuk karya sastra yang disusun atas kata yang indah, bermakna, dan terikat oleh beberapa aturan. Sebagai kata “poetry“, puisi cenderung dipasangkan dengan prosa.


    Puisi mengandung arti yang lebih umum, bahkan puisi dapat muncul dalam suatu cerpen, karangan, atau novel. Misalnya sering ada istilah “kalimatnya puitis sekali”. Hal ini menunjukkan bahwa puisi bukan selalu merupakan karya sastra yang berdiri sendiri. Puisi diartikan sebagai susunan kata indah yang bermakna dan terikat dengan aturan serta unsur bunyi.
  • Sajak. Sajak berasal dari kata Arab “saj” yang bermaksud karangan puisi, dan dalam bahasa Belanda juga ada yang berarti sajak yaitu kata “gedicht”. Dalam bahasa Inggris, sajak dikenal dari kata “poem”. Sajak merupakan puisi yang berdiri sendiri atau bersifat individu. Sajak memiliki arti yang lebih luas daripada puisi. Hal ini karena sajak lebih berkaitan dengan bunyi pada kalimat di dalamnya. Dalam sajak, antar kata saling berasosiasi karena persamaan bunyi. Pesan yang disampaikan juga tidak berinterpretasi dan bertafsir-tafsir.



Perbedaan Berdasarkan Pengungkapan Kata:

Berdasarkan pengungkapan kata-katanya, puisi mengungkapkan makna secara implisit, secara samar, dan hanya sekedar tersirat. Kata-kata yang digunakan secara dominan menggunakan majas atau cenderung memiliki arti konotatif. Penggunaan arti konotatif dalam puisi ini mengundang pembaca untuk berimajinasi sesuai interpretasi mereka masing-masing. Puisi sering memberikan ilusi kepada pembaca tentang keindahan, membawa pembaca dalam angan-angan, menciptakan suatu gagasan sesuai suasana ketika membaca puisi.


Perbedaan Berdasarkan Keterikatan Aturan:

  • Puisi. Puisi (terutama puisi lama) terikat pada aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata dan rima. Bahkan puisi (lama) cenderung terlihat sangat kaku karena keterikatannya terhadap aturan yang ada.
  • Sajak. Sajak merupakan karya sastra yang tidak terlalu terikat dengan aturan-aturan seperti pada puisi (lama). Karya sastra sajak juga mementingkan keselarasan bunyi sehingga sajak lebih dikenal sebagai persamaan bunyi.



CONTOH SOAL JELASKAN PENGERTIAN PERSAJAKAN DALAM PUISI DAN BERIKAN CONTOHNYA?

Persajakan atau biasa dikenal dengan Rima adalah Bentuk perulangan bunyi pada suatu rangkaian puisi, Rima sendiri terdiri dari dua bagian yaitu: rima kata dan rima baris.


Rima kata terdiri dari dua bagian yaitu: rima yang terdapat dalam suku kata, dan rima yang mengulang kata tersebut sepenuhnya.


Rima suku kata ini sangat sederhana karena hanya mengulang bunyi pada suku katanya saja. Contoh yang paling mudah terdapat pada kata ulang dwilingga salin suara.


Contohnya:
  • Sayur-mayur,
  • Lauk-pauk,
  • Beras-petas,
  • Gilang-gemilang,
  • Teram-temeram,
  • Dan lain-lain.



Sedangkan rima kata sendiri terdiri dari perulangan penuh kata tersebut. Contohnya terdapat pada kata ulang berimbuhan, seperti contoh:
  • Sesayup-sayup,
  • Mendesir-desir,
  • Terapung-apung,
  • Berayun-ayun,
  • Dan lain sebagainya.



Cara menggunakan rima ini cukup mudah karena dapat diletakkan dimana saja dari bagian sebuah puisi. Sebagai contoh:


Lagu pekerja malam
Sesayup-sayup embun
Antara dynamo menderam
Pantun demi pantun.


Rima baris biasanya digunakan dalam puisi dua seuntai (Disticond), dan sajak empat seuntai (quatren). Tapi, yang paling banyak mengandung rima baris biasanya adalah Quatren.


Cara menentukan rima baris?

Ada beberapa bentuk rima baris yaitu: AAAA, AABB, ABAB dan ABBA. Rima dengan pola AAAA, disebut rima sama bunyi. Contohnya:


Purnama raya
Bulan bercahaya
Amat cuaca
Ke Mayapada


Rima dengan pola AABB disebut rima berangkai. Contoh penggunaan rima puisi sajak ini adalah:


Di malam suram
Aku mendendam
Di pagi berkabut
Hati berserabut.




Rima dengan pola ABAB disebut juga sebagai rima berselang. Contoh penggunaan rima puisi dan sajak yang berbeda adalah pantun. Beberapa puisi quatren zaman “Pujangga Baru” banyak menggunakan bentuk rima seperti ini. Sebagai contohnya:


Purnama raya
Pungguk merayu
Dinda berseloka
Ayahda beradu.


Rima yang mempunyai pola ABBA, dikenal sebagai rima berpeluk. Bentuk ini jarang sekali digunakan dalam puisi-puisi modern seperti sekarang ini. Salah satu contoh perbedaan polanya adalah:


Ketika hati dilanda kalut
Engkau datang mengisi jiwa
Kau hadir di saat duka
Menghibur hati yang berliput kabut.


Jangan dikira kalau menggunakan rima, berarti terutama rima baris semudah yang sahabat pelajarancg pikirkan. Kebanyakan puisi di zaman modern ini memang sudah menggunakan gaya bahasa yang lebih bebas, baik itu dalam pola struktur baris, maupun jumlah baris dalam bait puisi. Tetapi ada juga penyair yang masih menggunakan rima tersebut dalam persajakan untuk karya sastra di Indonesia juga dunia.


Demikianlah artikel Seni dan Sastra persajakan terkait Apa yang membedakan antara Puisi dengan Sajak dalam kesusastraan Indonesia? pada pembahasan Pelajarancg.blogspot.com, semoga bermanfaat!

Post a Comment for "PELAJARI PERBEDAAN PUISI DAN SAJAK"