pelajarancg.blogspot.com - Untuk mengatasi krisis pembelajaran, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Merdeka Belajar.
Pelajari: KERANGKA & STRUKTUR KURIKULUM BARU KEMENDIKBUD TAHUN 2021
Merdeka Belajar yang artinya konsep yang dibuat agar siswa dapat mendalami minat dan bakat masing-masing, guru dibebaskan birokrasi yang berbelit dan otonomi bagi satuan pendidikan.
Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan. Perubahan struktur mata pelajaran akibat penerapan Kurikulum Merdeka tidak akan merugikan guru. Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Lalu mengapa kita memerlukan Kurikulum Merdeka Belajar? Menurut Nadiem berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.
Temuan itu juga juga memperlihatkan kesenjangan pendidikan yang curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dunia pendidikan di Indonesia alami.
Ada dua tujuan utama yang mendasari kebijakan Untuk mengatasi krisis pembelajaran ini. Pertama, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ingin menegaskan bahwa sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah. Kedua, dengan kebijakan opsi kurikulum ini, proses perubahan kurikulum nasional harapannya dapat terjadi secara lancar dan bertahap.
Kemendikbudristek mengemban tugas untuk menyusun kerangka kurikulum. Sedangkan, operasionalisasinya, bagaimana kurikulum tersebut diterapkan, merupakan tugas sekolah dan otonomi bagi guru. Guru sebagai pekerja profesional yang memiliki kewenangan untuk bekerja secara otonom, berlandaskan ilmu pendidikan. Sehingga, kurikulum antar sekolah bisa dan seharusnya berbeda, sesuai dengan karakteristik murid dan kondisi sekolah, dengan tetap mengacu pada kerangka kurikulum yang sama.
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penerapan Kurikulum Merdeka belajar di antaranya adalah:
Dukungan dari orang tua merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar. Dengan demikian, secara konkret orang tua bisa menjadi teman dan pendamping belajar bagi anak. Memahami kompetensi yang perlu dicapai anak pada fasenya. Orang tua dapat pula mempelajari buku-buku teks yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka melalui buku.kemdikbud.go.id. Kemendikbudristek terus berupaya untuk menghadirkan dan menyediakan buku-buku yang lebih asik, tidak terlalu padat, dan lebih banyak ilustrasi menarik dengan tema yang lebih menyentuh dan relevan.
Pelajari: APA ITU ASESMEN NASIONAL: ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM)
Dengan komitmen bersama untuk menyambut perubahan kurikulum Merdeka Belajar dan doa harus seiring sejalan demi sukses kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka. Semoga kesehatan, kelancaran, kemudahan dan keberkahan senantiasa tercurah untuk Kepala Sekolah, semua Guru, Staf Administrasi dan seluruh siswa pengunjung kurikulum pelajarancg.blogspot.com!!!
Pelajari: KERANGKA & STRUKTUR KURIKULUM BARU KEMENDIKBUD TAHUN 2021
Merdeka Belajar yang artinya konsep yang dibuat agar siswa dapat mendalami minat dan bakat masing-masing, guru dibebaskan birokrasi yang berbelit dan otonomi bagi satuan pendidikan.
Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan. Perubahan struktur mata pelajaran akibat penerapan Kurikulum Merdeka tidak akan merugikan guru. Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Lalu mengapa kita memerlukan Kurikulum Merdeka Belajar? Menurut Nadiem berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.
Temuan itu juga juga memperlihatkan kesenjangan pendidikan yang curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dunia pendidikan di Indonesia alami.
Ada dua tujuan utama yang mendasari kebijakan Untuk mengatasi krisis pembelajaran ini. Pertama, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ingin menegaskan bahwa sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah. Kedua, dengan kebijakan opsi kurikulum ini, proses perubahan kurikulum nasional harapannya dapat terjadi secara lancar dan bertahap.
Kemendikbudristek mengemban tugas untuk menyusun kerangka kurikulum. Sedangkan, operasionalisasinya, bagaimana kurikulum tersebut diterapkan, merupakan tugas sekolah dan otonomi bagi guru. Guru sebagai pekerja profesional yang memiliki kewenangan untuk bekerja secara otonom, berlandaskan ilmu pendidikan. Sehingga, kurikulum antar sekolah bisa dan seharusnya berbeda, sesuai dengan karakteristik murid dan kondisi sekolah, dengan tetap mengacu pada kerangka kurikulum yang sama.
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penerapan Kurikulum Merdeka belajar di antaranya adalah:
- Upaya Memulihkan Pembelajaran dari Krisis setelah Pandemi, krisis ini ditandai dengan rendah hasil belajar peserta didik dan ketimpangan kualitas belajar yang LEBAR antar wilayah antar kelompok sosial –ekonomi
- Mewujudkan perubahan sistemik pembelajaran misalnya medium yang mudah diakses yaitu paltform merdeka mengajar sebagai sarana edukasi.
- Menciptakan Sumber daya Manusia unggul melalui kebijakan yang menguatkan peran seluruh insan pendidikan.
- Penguatan guru, kepala sekolah dan staf administrasi.
APAKAH KEUNGGULAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DIBANDINGKAN KURIKULUM SEBELUMNYA?
Keunggulan-keunggulannya adalah:- Lebih sederhana dan Mendalam karena kurikulum ini fokus pada materi esensial dan pengembangan Kompetensi peserta didik.
- Lebih relevansi dan interaktif dimana pembelajaran melalui projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik mengembangkan (Soft Skills dan Karakter) untuk mengeksplorasi isu-isu aktual seperti lingkungan, kesehatan, akhlak karakter dan kompetensi profil pelajar Pancasila yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
- Pembelajaran berorentasi holistik untuk mencakup akademis, non akademis, kompetensi kognetif, sosial, emosional dan spiritual.
- Kontektual dan personalisasi dalam arti kurikulum dirancang sesuai dengan konteks (budaya, visi dan misi sekolah, lingkungan sekolah) dan kebutuhan peserta didik.
- Tenaga Pendidik dan peserta didik lebih Merdeka karena tidak ada program peminatan di SMA , peserta didik memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakat serta aspirasinya.
- Raport kurikulum merdeka simple banget.
- Fleksibilitas Bagi guru akan mengajar sesuai tahapan capaian pembelajaran dan pengembangan peserta didik.
- Sekolah berwewenang mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai karakteristik satuan pendidikan.
Dukungan dari orang tua merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar. Dengan demikian, secara konkret orang tua bisa menjadi teman dan pendamping belajar bagi anak. Memahami kompetensi yang perlu dicapai anak pada fasenya. Orang tua dapat pula mempelajari buku-buku teks yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka melalui buku.kemdikbud.go.id. Kemendikbudristek terus berupaya untuk menghadirkan dan menyediakan buku-buku yang lebih asik, tidak terlalu padat, dan lebih banyak ilustrasi menarik dengan tema yang lebih menyentuh dan relevan.
Pelajari: APA ITU ASESMEN NASIONAL: ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM)
Dengan komitmen bersama untuk menyambut perubahan kurikulum Merdeka Belajar dan doa harus seiring sejalan demi sukses kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka. Semoga kesehatan, kelancaran, kemudahan dan keberkahan senantiasa tercurah untuk Kepala Sekolah, semua Guru, Staf Administrasi dan seluruh siswa pengunjung kurikulum pelajarancg.blogspot.com!!!
Post a Comment for "KURIKULUM MERDEKA BELAJAR"