Modul Ajar Kurikulum Sekolah penggerak adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Selain itu, Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna.
Ini memaknai, bahwa modul ajar Kurikulum Sekolah penggerak berarti perencanaan yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Dari penjelasan kurikulum pelajarancg.blogspot.com, dapat disimpulkan bahwa Modul ajar dikembangkan berdasarkan Alur dan Tujuan Pembelajaran.
Pelajari: LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Lalu apa saja Komponen Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Sekolah penggerak? Secara prinsip, guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik. Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan. Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajarancg dan kebutuhan. Komponen Modul Ajar Kurikulum Sekolah penggerak pada intinya terdiri dari 3, yakni Informasi Umum, Komponen Inti, dan Komponen Lampiran. Berikut pembahasan lengkap dari penjelasan artikel kurikulum pelajarancg.blogspot.com;
Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitan dan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran melalui (terlihat dengan jelas di dalam) materi / isi pelajaran, pedagogi, dan/ atau kegiatan projek atau asesmen. Setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur dimensi Profil Pelajar Pancasila yang telah ditetapkan.
Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumberdaya yang digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid, dan metode asesmen yang digunakan. Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk:
Contoh kalimat pemahaman bermakna:
Pertanyaan pemantik memandu siswa untuk memperoleh pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran. Contohnya pada pembelajaran menulis cerpen, guru dapat mendorong pertanyaan pemantik sebagai berikut:
Jenis-jenis asesmen:
Bentuk asesmen yang bisa dilakukan:
Refleksi adalah ungkapan jujur perasaan peserta didik untuk memberikan kesan dan pesan atas pembelajaran yang telah dilakukan bersama guru. Refleksi dapat berupa lisan maupun tulisan yang disampaikan murid kepada guru tanpa tekanan dari pihak manapun.
Tujuan pemberian refleksi adalah untuk mengekspresikan kesan konstruktif, pesan, harapan, dan kritik terhadap pembelajaran yang telah diterima siswa kepada guru dengan perasaan jujur dan tanpa tekanan.
Refleksi dapat membantu tenaga pengajar untuk mengukur kemampuan mengajar masing-masing guru. Dengan pemberian refleksi guru dapat mengintrospeksi diri untuk terus meningkatkan kemampuan mengajar hingga dapat mencapai tujuan yang ditetapkan lembaga sekolah.
Pelajari:
Kesimpulannya, Modul Ajar Kurikulum Sekolah penggerak adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran.
Ini memaknai, bahwa modul ajar Kurikulum Sekolah penggerak berarti perencanaan yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Dari penjelasan kurikulum pelajarancg.blogspot.com, dapat disimpulkan bahwa Modul ajar dikembangkan berdasarkan Alur dan Tujuan Pembelajaran.
Pelajari: LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Lalu apa saja Komponen Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Sekolah penggerak? Secara prinsip, guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik. Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan. Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajarancg dan kebutuhan. Komponen Modul Ajar Kurikulum Sekolah penggerak pada intinya terdiri dari 3, yakni Informasi Umum, Komponen Inti, dan Komponen Lampiran. Berikut pembahasan lengkap dari penjelasan artikel kurikulum pelajarancg.blogspot.com;
KOMPONEN MODUL AJAR KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK
Informasi Umum
Informasi Umum terdiri dari subkomponen, yakni 1) Identitas Modul, 2) Kompetensi Awal, 3) Profil Pelajar Pancasila, 4) Sarana dan Prasarana, 5) Target Peserta Didik dan 6) model pembelajaran.1) Identitas Modul
Identitas Modul yakni Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri dari:- Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar.
- Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)
- Kelas
- Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang digunakan adalah alokasi waktu sesuai denganjam pelajaran yang berlaku di unit kerja masing-masing)
2) Kompetensi Awal
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/ atau keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu. Kompetensi awal merupakan ukuran seberapa dalam modul ajar dirancang.3) Profil Pelajar Pancasila
Merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik. Profil Pelajar Pancasila (PPP dapat tercermin dalam konten dan/ atau metode pembelajaran. Di dalam modul pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila tidak perlu mencantumkan seluruhnya, namun dapat memilih Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam modul ajar.Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitan dan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran melalui (terlihat dengan jelas di dalam) materi / isi pelajaran, pedagogi, dan/ atau kegiatan projek atau asesmen. Setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur dimensi Profil Pelajar Pancasila yang telah ditetapkan.
4) Sarana dan Prasarana
Merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sarana merujuk pada alat dan bahan yang digunakan, sementara prasarana di dalamnya termasuk materi dan sumber bahan ajar lain yang relevan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan atau kelebihan. Teknologi, termasuk sarana dan prasarana yang penting untuk diperhatikan, dan juga dimanfaatkan agar pembelajaran lebih dalam dan bermakna.5) Target Peserta Didik
Peserta didik yang menjadi target yaitu:- Peserta didik reguler / tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencernadan memahami materi ajar.
- Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.
6) model pembelajaran
Merupakan model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.Komponen Inti
Komponen Inti terdiri dari subkomponen: 1) Tujuan Pembelajaran, 2) Pemahaman Bermakna, 3) Pertanyaan Pemantik, 4) Kegiatan Pembelajaran, 5) Asesmen, 6) Pengayaan dan Remedial, 7) Refleksi Peserta Didik dan Guru1) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman.Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumberdaya yang digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid, dan metode asesmen yang digunakan. Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk:
- pengetahuan yang berupa fakta dan informasi, dan juga prosedural,
- pemahaman konseptual,
- pemikiran dan penalaran keterampilan, dan
- kolaboratif dan strategi komunikasi.
2) Pemahaman Bermakna
Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan peserta didik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalam kehidupan sehari-hari.Contoh kalimat pemahaman bermakna:
- Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.
- Makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan habitat.
3) Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritisdalam diri peserta didik.Pertanyaan pemantik memandu siswa untuk memperoleh pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran. Contohnya pada pembelajaran menulis cerpen, guru dapat mendorong pertanyaan pemantik sebagai berikut:
- Apa yang membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca?
- Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda, apa yang akan kamu usulkan?
4) Kegiatan Pembelajaran
Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dituangkan secara konkret, disertakan opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa. Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan, meliputi tiga tahap, yakni pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.5) Asesmen
Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan. Kriteria pencapaian harus ditentukan denganjelas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.Jenis-jenis asesmen:
- Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
- Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
- Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif).
Bentuk asesmen yang bisa dilakukan:
- Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan anekdotal.
- Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb.)
- Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah).
6) Pengayaan dan Remedial
Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. Saat merancang kegiatan pengayaan, perlu diperhatikan mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.7) Refleksi Peserta Didik dan Guru
Refleksi adalah kegiatan pemberian umpan balik atau penilaian dari siswa terhadap guru setelah mengikuti serangkaian proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.Refleksi adalah ungkapan jujur perasaan peserta didik untuk memberikan kesan dan pesan atas pembelajaran yang telah dilakukan bersama guru. Refleksi dapat berupa lisan maupun tulisan yang disampaikan murid kepada guru tanpa tekanan dari pihak manapun.
Tujuan pemberian refleksi adalah untuk mengekspresikan kesan konstruktif, pesan, harapan, dan kritik terhadap pembelajaran yang telah diterima siswa kepada guru dengan perasaan jujur dan tanpa tekanan.
Refleksi dapat membantu tenaga pengajar untuk mengukur kemampuan mengajar masing-masing guru. Dengan pemberian refleksi guru dapat mengintrospeksi diri untuk terus meningkatkan kemampuan mengajar hingga dapat mencapai tujuan yang ditetapkan lembaga sekolah.
Komponen Lampiran
Komponen Lampiran dengan subkomponen: 1) Lembar Kerja Peserta Didik, 2) Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik, 3) Glosarium dan 4) Daftar Pustaka1) Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar kerjasiswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru) dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada peserta didik termasuk peserta didik non reguler.2) Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik digunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan dimulai atau untuk memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan pembelajaran.3) Glosarium
Glosariummerupakan kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal yang dilengkapi dengan definisi dan artinya. Glosarium diperlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.4) Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan dalam pengembangan modul ajar. Referensi yang dimaksud adalah semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.)PENUTUP
Sebagai penutup pembahasan lengkap dari penjelasan artikel kurikulum pelajarancg.blogspot.com, bahwa tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh guru. Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.Pelajari:
- PRINSIP DAN PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL AJAR KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK
- SURAT EDARAN BSKAP KEMENDIKBUDRISTEK NOMOR 2774/H.H1/KR.00.01/2022 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA SECARA MANDIRI TAHUN AJARAN 2022/2023
Kesimpulannya, Modul Ajar Kurikulum Sekolah penggerak adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran.
Post a Comment for "3 KOMPONEN MODUL AJAR KURIKULUM SEKOLAH PENGGERAK"