HARI KORPS WANITA TNI AL (KOWAL), KETAHUI SEJARAH DAN ASAL MULANYA

Ucapan Dirgahayu KOWAL ke 60 Tahun 2023.



Kurikulum, Pelajarancg.blogspot.com - Hari Korps Wanita TNI AL (Kowal) yang diperingati pada setiap tanggal 5 Januari menjadi sebuah momentum bagi berbagai pihak untuk mengapresiasi jasa dan perjuangan kaum wanita Indonesia yang memilih untuk menorehkan prestasinya di Angkatan Laut ini. Mengapresiasi dalam bentuk mendukung kesetaraan gender yang mengacu pada hak, tanggung jawab dan kesempatan yang sama antara perempuan dan laki-laki dalam hal ini untuk mengatasi permasalahan pemeberdayaan kaum wanita yang ada saat ini. Namun, belum banyak orang tahu bagaimana sejarah tercetusnya Hari Kowal?


SEJARAH HARI KORPS WANITA TNI AL (KOWAL)

Hari KOWAL di peringati sejak tahun 1950 ketika KSAL Laksamana Raden Eddy Martadinata menjadi Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia. Dipilihnya tanggal 5 Januari adalah untuk memperingati dimulainya pelantikan atas pembentukan Kowal (Perekrutan dari Jalur Pendidikan Sarjana terpilih 12 Calon Perwira Kowal).


Sejak diangkat menjadi KSAL, tahun 1959 Laksamana R.E. Martadinata memiliki program untuk mewujudkan Angkatan Laut yang Jaya, yakni Angkatan Laut yang handal dalam berbagai operasi tempur, memiliki peralatan material yang canggih dan personel yang profesional serta sistem organisasi yang baik sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas pokok Angkatan Laut. Dalam bidang organisasi upaya penyempurnaan terus dilaksanakan. Sesuai dengan surat pertimbangan Staf Angkatan Laut yang dipelopori oleh Komodor Yosaphat Sudarso kepada Menteri/Kepala Staf Angkatan Laut mengenai struktur perwira, bintara dan tamtama TNI Angkatan Laut pada bulan Mei 1961, bahwa untuk menyempurnakan sistem organisasi Angkatan Laut perlu ditinjau kembali struktur dan kualifikasi anggota militer sesuai Line System dan Korps Laut. Dalam surat peritmbangan tersebut juga diajukan gagasan untuk membentukan “Nurse Corps”, disamping korps-korps yang telah ada.


Surat pertimbangan tersebut dibicarakan dengan tokoh-tokoh senior TNI Angkatan Laut. Umumnya mereka menanggapi secara positif dan menyambut dengan baik gagasan pembentuk Nurse Corps. Banyak bidang pekerjaan yang dilakukan oleh pria ternyata juga dapat dilakukan oleh wanita, bahkan ada berbagai jenis pekerjaan yang menghendaki persyaratan-persyaratan khusus yang hanya dapat dilakukan oleh wanita, baik itu dibidang teknis maupun administrasi. Selain itu mereka juga membandingkan dengan organisasi angkatan perang di luar negeri yang telah mengikutsertakan kaum wanita. Misalnya di Amerika, untuk Angkatan Laut dibentuk “Women Accepted For Volenteer Emergency Service” (WAVES) dan untuk Angkatan Darat dibentuk “Women’s Army Corps” (WAC). Di Inggris, untuk Angkatan Laut dibentuk “Women’s Royal Naval Services” (WRNS) dan untuk Angkatan Udaranya dibentuk “Women’s Royal Air Force” (WRAF).


Sementara itu di Indonesia Polri telah mengikutsertakan kaum wanita dengan membentuk Polisi Wanita (Polwan) dan Angkatan Darat juga telah merencanakan pembentukan Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). Maka untuk meningkatkan efisiensi dalam perkembangan dan penyempurnaan organisasi TNI Angkatan Laut perlu memberikan kesempatan bagi wanita untuk berperan aktif dalam berbagai bidang penugasan di lingkungan TNI Angkatan Laut melalui pembentukan Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal).


Setelah Pembentukan Polwan, Kowad dan Kowal ini akhirnya disusul dengan pembentukan Wanita Angkatan Udara (Wara).


Gagasan Pimpinan TNI Angkatan Laut untuk membentuk Korps Wanita Angkatan Laut diperkenalkan pula kepada tokoh-tokoh wanita Indonesia. Ternyata sambutan tokoh-tokoh wanita tersebut sangat positif dan merupakan dukungan moral yang berharga. Para tokoh wanita menyetujui sepenuhnya gagasan pembentukan “Tentara Wanita” dengan permintaan agar Korps Wanita Angkatan Laut bertugas di bidang yang bukan tempur. Sebagai tindak lanjut dari gagasan tersebut dikirimlah beberapa perwira staf pendidikan ke Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat di Bandung pada bulan Juli 1961, guna mempelajari gagasan Angkatan Darat yang pada waktu itu sedang mempersiapkan pembentukan Korps Wanita Angkatan Darat. Setelah mempelajari, mempertimbangkan dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, Menteri/KSAL Laksamana Muda Laut R.E. Martadinata mengeluarkan Surat Keputusan No. 5401.24 tanggal 26 Juni 1962, tentang Pembentukan Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal).


Tujuan dibentuknya Korps Wanita Angkatan Laut adalah:
  1. Untuk memberikan hak, kewajiban dan kehormatan kepada wanita Indonesia untuk mengabdikan diri ke dalam bidang kemiliteran.
  2. Untuk mengisi jabatan atau kedudukan tertentu dalam organisasi TNI Angkatan Laut dengan tenaga wanita dalam rangka kesempurnaan dan efisiensi hasil organisasi. Sementara itu di Mabes TNI AL beberapa pejabat teras yang terkait telah mulai sibuk memikirkan dan merancang pakaian-pakaian seragam apa dan bagaimana yang baik dan cocok bagi Kowal yang akan segera lahir.



Dibentuknya Korps Wanita Angkatan Laut berarti membuka lembaran baru dalam sejarah TNI Angkatan Laut. TNI Angkatan Laut maju selangkah dalam memberikan hak dan kesempatan bagi kaum wanita Indonesia untuk turut serta dalam mendarmabaktikan dirinya di lingkungan TNI Angkatan Laut. Hal ini merupakan kehormatan yang sangat tinggi bagi wanita Indonesia.


Berita tentang pembentukan Kowal disebarluaskan ke seluruh pelosok tanah air khususnya ke Perguruan Tinggi dilengkapi dengan pengumuman penerimaan anggota Kowal. Dengan pengumuman tersebut teryata banyak wanita yang berminat untuk menjadi anggota Kowal, namun setelah diseleksi yang berhasil lulus sebanyak 12 orang. Angkatan pertama ini dikenal sebagai Kowal Inti dilantik menjadi anggota Kowal oleh Men/KSAL R.E. Martadinata di lapangan apel MBAL Jln. Gunung Sahari 67 Jakarta, pada tanggal 5 Januari 1963 sesuai Surat Keputusan Men/KSAL No. 1301.1 tanggal 4 Januari 1963 dengan TMT kepangkatan mulai 1 Desember 1962.


Kedua belas orang Kowal tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Kapten dr. Pinarti
  2. Kapten dr. Chrictina Logiani Semiartin
  3. Kapten dr. Siti Dahlia
  4. Letnan Syamsiar, S.H.
  5. Letnan Suryati Rasdan, S.H.
  6. Letnan An Go Lian Lie, S.H.
  7. Letnan Dra. Ide Rope Darina Tampubolon
  8. Letnan Elly Hanifah, S.H.
  9. Letnan Dra. Louise Elisabeth Coldenhoff
  10. Letnan Dra. Wayan Widja
  11. Letnan Sri Wiyati. S.H.
  12. Letnan Dra. Suprapti



Dengan didorong oleh keyakinan untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran sebagai pengabdian, keduabelas perwira KOWAL mulai menjejakkan kakinya dalam sejarah TNI Angkatan Laut yang makin lama makin bertambah pesat. Memang tak dapat dibantah bahwa hadirnya kaum wanita pada umumnya dan KOWAL khususnya dalam perjuangan dan dalam pembangunan adalah mutlak untuk memenuhi tuntutan perjuangan bangsa. Untuk mengubah wanita sipil menjadi militer dilakukan melalui Pendidikan Dasar Kemiliteran.


Pendidikan Dasar Kemiliteran Kowal adalah proses penyediaan tenaga militer wanita Angkatan Laut yang memiliki kemahiran dan keahlian untuk tugas-tugas tertentu pada tempat yang sesuai dengan kodrat dan sifat kewanitaannya, sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi kerja yang sebesar-besarnya. Dasar pendidikan Kowal berisikan mata pelajaran-mata pelajaran dasar keprajuritan yang disesuaikan untuk kebutuhan militer wanita, juga ditujukan untuk menghasilkan wanita yang memiliki sifat-sifat kemiliteran yang khas, yang memiliki disiplin untuk menjalankan pekerjaan serta tugas-tugasnya.


Siapakah KSAL, Laksamana Raden Eddy Martadinata?

Laksamana TNI (Anumerta) Raden Eddy Martadinata (29 Maret 1921 – 6 Oktober 1966), atau yang lebih dikenal dengan nama R. E. Martadinata, adalah salah satu pahlawan Angkatan Laut Republik Indonesia yang lahir di Bandung 29 Maret 1921. Pada tahun 1934, ia bersekolah di HIS DI Lahat. Pendidikannya kemudian dilanjutkan di MULO Bandung pada tahun 1938 dan di sekolah pelayaran. Ia tidak dapat merampungkan sekolah pelayarannya disebabkan Jepang telah menjajah Indonesia. RE Martadinata pernah bekerja sebagai calon dan penerjemah di sekolah tinggi pelayaran di Semarang selama kependudukan Jepang.


RE Martadinata ikut membentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat) Laut Jawa Barat di bawah pimpinan Aruji Kartawinata yang kemudian berganti nama ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia). Sepanjang karirnya, RE Martadinata pernah menjadi Kepala Staff Operasi pada Markas Besar ALRI di Yogyakarta. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staff Komando Daerah Maritim Surabaya. Martadinata jua pernah mengikuti pendidikan United States Navy Post Graduate School di AS pada tahun 1953.


Kurikulum Pelajaran merupakan blog berkualitas dengan beragam pambahasan meteri kurikulum merdeka buat anak wanita maupun pria dari berbagai jenjang pendidikan di Indonesia. Kunjungi ulasan menarik soal Kurikulum terbaru dalam mendukung pulihnya kegiatan sekolah dengan mengunjungi tiap hari Kurikulum Pelajaran di https://pelajarancg.blogspot.com/ dan terimakasih telah KunjungiPelajarancg.

Post a Comment for "HARI KORPS WANITA TNI AL (KOWAL), KETAHUI SEJARAH DAN ASAL MULANYA"