HARI PENDIDIKAN NASIONAL: MENGENANG LAHIRNYA PAHLAWAN NASIONAL DAN PERINTIS PENDIDIKAN NASIONAL KI HAJAR DEWANTARA




Setiap tanggal 2 Mei selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Tahukah Sobat Pelajarancg mengenai peringatan ini? Lalu, apakah Sobat Pelajarancg juga mengetahui latar belakang dari Hari Pendidikan Nasional? Yuk pelajari artikel ini untuk lebih jelasnya!

Pelajari juga HARI KARTINI: MENGENANG LAHIRNYA PAHLAWAN NASIONAL DAN PELOPOR KEBANGKITAN PEREMPUAN INDONESIA RA KARTINI

Hari Pendidikan Nasional dirayakan bertepatan dengan peringatan hari lahirnya Bapak perintis juga pelopor pendidikan nasioanal di Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Menurut Sri Kartini dalam buku Jiwa Patriotisme (2020), Ki Hajar Dewantara berjuang memerdekakan bangsa Indonesia dengan menjadikan pendidikan sebagai alat perjuangannya. Berkat dedikasinya di bidang Pendidikan, Ki Hajar Dewantara dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasinal.


Kiprah Ki Hajar Dewantara memang telah mewarnai dunia pendidikan di Indonesia. Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat. Beliau berasal dan keluarga keturunan Keraton Yogyakarta. Beliau mengganti namanya tanpa gelar bangsawan agar dapat lebih dekat dengan rakyat. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau belajar di STOVIA, tetapi tidak menamatkannya karena sakit. Beliau kemudian bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara lain De Express, Utusan Hindia,dan Kaum Muda. Sebagai penulis yang handal, tulisannya mampu membangkitkan semangat antikolonialisme rakyat Indonesia.

Pelajari juga HARI PUISI NASIONAL: MENGENANG WAFATNYA PENYAIR CHAIRIL ANWAR

Ki Hajar Dewantara juga aktif di bidang politik dengan bergabung ke dalam Budi Utomo, lalu mendirikan Indische Partij sebagai partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia pada tanggai 25 Desember 1912 bersama kedua rekannya, Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo . Ki Hajar Dewantara juga ikut membidani terbentuknya Komite Bumiputra di tahun 1913 sebagai bentuk protes terhadap rencana Belanda memeringati kemerdekaannyaa dan Perancis. Beliau kemudian membuat sebuah tulisan pedas di harian De Express yang berjudui “Als lk een Nederlander” (Seandainya Aku Seorang Belanda). Melalui tulisan ini, beliau menyindir Belanda yang hendak merayakan 100 tahun kemerdekaannyaa dan Perancis di negeri jajahan dengan menggunakan uang rakyat indonesia. Berikut ini kutipannya.

Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh Si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. ide untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya



Akibatnya, Belanda pun langsung menjatuhkan hukuman pengasingan. Bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesomo, beliau dibuang ke Belanda. Di Belanda, Ki Hajar Dewantara memanfaatkan kesempatan mendalami masalah pendidikan dan pengajaran. Setelah kembali ke tanah air, Ki Hajar Dewantara memusatkan perjuangan melalui pendidikan dengan mendirikan perguruan Taman Siswa pada tanggal 3 JuIi 1922. Perguruan ini merupakan wadah untuk menanamkan rasa kebangsaaan kepada anak didik. Ajaran Ki Hajar Dewantara yang terkenal adalah ing ngarsa sung tulodo, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Artinya adalah di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan. Berkat jasanya yang besar di bidang pendidikan maka pemerintah menetapkan beliau sebagai Bapak Pendidikan dan tanggal lahirnya, 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional. Pada tahun 1957, beliau mendapat gelar Doctor Honoris Causa dan UniversitaS Gadjah Mada. Dua tahun setelah mendapat gelar tersebut, beliau meninggal dunia pada tanggat 26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata.

Biografi singkat
Tempat/TgI. Lahir : Yogyakarta, 2 Mei 1889
Tempat/TgI. Wafat : Yogyakarta, 26 April 1959
SK Presiden : Keppres No. 305 Tahun 1959, Tgl. 28 November 1959
Gelar : Pahlawan Nasional


Selain ajarannya di bidang pendidikan, Ki Hadjar juga meninggalkan pesan yang sangat balk diteladani. Pesan tersebut kini dapat dilihat pada Museum Sumpah Pemuda di JI. Kramat Raya, Jakarta. “Aku hanya orang biasa yang Bekerja untuk bangsa Indonesia dengan cara Indonesia. Namun, yang penting untuk kalian yakini, sesaat pun aku tak pernah mengkhianati tanah air dan bangsaku, lahir maupun batin aku tak pernah mengkorup kekayaan negara.


Selamat Hari Pendidikan Nasional Sobat Pelajarancg! semoga pendidikan di Indonesia semakin berkualitas, kesejahteraan guru honorer meningkat. Semoga guru honorer yang menjadi PPKN semakin meningkat kesejahteraannya, semakin profesional dan berkualitas dalam menceraskan anak bangsa.


Untuk menambah referensi Sobat Pelajarancg tentang Pendidikan, Kurikulum Pelajarancg juga memiliki materi Kurikulum Merdeka beragam mata pelajaran yang bertema Verifikasi dan Validasi Data dalam Dunia Pendidikan. Materi tersebut bisa dipelajari di laman web Kurikulum Pelajarancg.blogspot.com.


Sumber: Berbagai Sumber

Penulis: Pengelola Blog Kurikulum Pelajarancg

Post a Comment for "HARI PENDIDIKAN NASIONAL: MENGENANG LAHIRNYA PAHLAWAN NASIONAL DAN PERINTIS PENDIDIKAN NASIONAL KI HAJAR DEWANTARA"