PEMBELAJARAN SESUAI TAHAP CAPAIAN BELAJAR DI KURIKULUM MERDEKA

PEMBELAJARAN SESUAI TAHAP CAPAIAN BELAJAR DI KURIKULUM MERDEKA


Pembelajaran sesuai tahap capaian belajar murid (teaching at the right level) di Implementasi Kurikulum Merdeka adalah pendekatan belajar yang berpusat pada kesiapan belajar murid, bukan pada tingkatan kelas.


Adapun tujuan pembelajaran di Implementasi Kurikulum merdeka, yakni:
  • Sebagai bentuk implementasi filosofi ajar Ki Hadjar Dewantara yang berpusat pada murid
  • Menguatkan kompetensi numerasi dan literasi murid
  • Agar setiap murid mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan


Adapun cara Pembelajaran di Implementasi Kurikulum merdeka, yakni: Murid dalam fase perkembangan yang sama bisa memiliki tingkat pemahaman dan kesiapan yang berbeda. Karena itu, pada model pembelajaran ini, cara dan materi pembelajaran divariasikan berdasarkan tingkat pemahaman dan kesiapan murid.

Pelajari juga PERBEDAAN MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Fase Perkembangan

Fase atau tingkatan perkembangan adalah capaian pembelajaran yang harus dicapai murid, yang disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta kebutuhannya.


SD, SMP, SMA, SMK (MI, MTs, MA, MAK)

  • Fase A: SD/MI kelas 1–2
  • Fase B: SD/MI kelas 3–4
  • Fase C: SD/MI kelas 5–6
  • Fase D: SMP/MTs kelas 7–9
  • Fase E: SMA/MA, SMK/MAK kelas 10
  • Fase F: SMA/MA, SMK/MAK kelas 11–12



Sekolah Luar Biasa

  • Fase A: usia mental ≤ 7 tahun
  • Fase B: usia mental ± 8 tahun
  • Fase C: usia mental ± 8 tahun
  • Fase D: usia mental ± 9 tahun
  • Fase E: usia mental ± 10 tahun
  • Fase F: usia mental ± 10 tahun



Sinkronisasi Jenjang, Usia Mental, dan Usia Kronologis

Fase A

  • Jenjang/kelas: SD/MI (kelas 1–2)
  • Usia kronologis: ≤ 6–8 tahun
  • Usia mental: ≤ 7 tahun



Fase B

  • Jenjang/kelas: SD/MI (kelas 3–4)
  • Usia kronologis: 9–10 tahun
  • Usia mental: ± 8 tahun


Fase C

  • Jenjang/kelas: SD/MI (kelas 5–6)
  • Usia kronologis: 11–12 tahun
  • Usia mental: ± 8 tahun


Fase D

  • Jenjang/kelas: SMP/MTs (kelas 7–9)
  • Usia kronologis: 13–15 tahun
  • Usia mental: ± 9 tahun


Fase E

  • Jenjang/kelas: SMA/MA, SMK/MAK (kelas 10)
  • Usia kronologis: 16–17 tahun
  • Usia mental: ± 10 tahun


Fase F

  • Jenjang/kelas: SMA/MA, SMK/MAK (kelas 11–12)
  • Usia kronologis: 17–23 tahun
  • Usia mental: ± 10 tahun


Pelajari juga JENIS, TEKNIK, BESERTA CONTOH INSTRUMEN ASESMEN PADA PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA

Adapun cara menentukan kemajuan hasil belajar di Implementasi Kurikulum merdeka, yakni: Kemajuan hasil belajar murid dilakukan melalui evaluasi pembelajaran atau asesmen. Murid yang belum mencapai capaian pembelajaran akan mendapatkan pendampingan agar mencapai capaian pembelajarannya.


Adapun tahapan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen di Implementasi Kurikulum merdeka, yakni:

Tahap Perencanaan


Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, yang mencakup rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen sumatif di akhir pembelajaran.

Tahap Asesmen Awal Pembelajaran, diantaranya adalah:
  • Asesmen awal bertujuan untuk untuk menilai kesiapan masing-masing murid untuk mempelajari materi yang telah dirancang.
  • Dengan demikian, guru bisa melakukan pengelompokkan murid berdasarkan tingkat kesiapan yang sama.


Tahap Pembelajaran, diantaranya:
  • Selama proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen formatif secara berkala.
  • Di akhir proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini juga bisa digunakan sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya.


Pelajari juga: MENGENAL 3 JENIS ASESMEN BERIKUT CARA MENGGUNAKANNYA PADA PEMBELAJARAN SESUAI KURIKULUM MERDEKA

Tentang Kurikulum Merdeka:

Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:
  1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
  2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.


Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
  1. Pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.
  2. Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.
  3. Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.



Alokasi jam pelajarancg pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajarancg jika disampaikan secara reguler/mingguan.


Kurikulum Merdeka mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
  1. Asesmen diagnostik

    Guru melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan tahap pencapaian pembelajaran murid. Asesmen umumnya dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk melakukan perencanaan lebih lanjut terkait metode pembelajaran yang sebaiknya digunakan.

  2. Perencanaan

    Guru menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik, serta melakukan pengelompokan murid berdasarkan tingkat kemampuan.

  3. Pembelajaran

    Selama proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen formatif secara berkala, untuk mengetahui progres pembelajaran murid dan melakukan penyesuaian metode pembelajaran, jika diperlukan. Pada akhir proses pembelajaran, guru juga bisa melakukan asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.



Tentang Kurikulum Pelajarancg.blogspot.com:

Blog Informasi Berbagai Kurikulum pembelajaran di Indonesia berbagai tingkatan dari Paud/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan Perguruan Tinggi. Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin “curir” yang berarti palri dan “curere” yang berarti tempat berpacu. Sehingga kurikulum dapat diartikan sebagai trek atau lajur yang harus diikuti seseorang untuk mencapai tujuannya. Oleh sebab untuk mendukung Sekolah melancarkan proses pendidikan di Indonesia maka dibuatlah artikel Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila yang dirangkum pada Blog Kurikulum pelajarancg.blogspot.com

Post a Comment for "PEMBELAJARAN SESUAI TAHAP CAPAIAN BELAJAR DI KURIKULUM MERDEKA"