Tuhan menciptakan alam semesta beserta hukum alam (sunnatullah) yang mengaturnya. Salah satu hukum alam adalah terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan suatu kesatuan yang lengkap, yang di dalamnya terdapat berbagai komunitas yang saling mempengaruhi (berinteraksi).
Interaksi dalam ekosistem dapat terjadi antar organisme maupun antara organisme dengan lingkungannya. Hubungan antar organisme dapat bersifat saling menguntungkan, merugikan, bahkan saling berkompetisi. Pola-pola interaksi dalam ekosistem dapat berupa interaksi antar faktor biotik maupun antara faktor biotik dengan faktor abiotik, baik dalam tingkat spesies, populasi, maupun komunitas.
Suatu contoh yang sangat nyata, di daerah-daerah yang curah hujannya tinggi mempunyal jenis tumbuhan yang berbeda dengan daerah yang curah hujannya rendah. Hewan dan tumbuhan yang hidup di hutan berbeda dengan hewan atau tumbuhan yang hidup di padang rumput atau di gurun.
Selain itu, faktor abiotik juga dapat mempengaruhi populasi organisme. Misalnya populasi nyamuk akan meningkat sangat drastis pada musim hujan, beberapa tumbuhan akan semakin cepat bertambah populasinya pada musim hujan. Sebaliknya, pada musim kemarau beberapa tumbuhan, misalnya rumput mengalami penurunan populasi.
Contoh:
a) Simbiosis mutualisme, jika kedua organisme mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut.
Contoh:
(1) Simbiosis antara Iebah dengan tanaman berbunga. Lebah mendapatkan makanan berup nektar, sebaliknya lebah membantu penyerbukan.
(2) Simbiosis antara tanaman Leguminosa dengan bakteri Rhizobium radicicolla. Rhizobium radicicolla mampu menambat oksigen bebas untuk sumber energi. Gas nitrogen akan mengalami oksidasi menjadi ion nitrat, yang dapat diserap oleh tumbuhan Leguminosa.
(3) Simbiosis antara rayap dengan sejenis Flagellata yang hidup di dalam usus rayap. Flagellata yang hidup dalam usus rayap membantu pencernaan selulosa, dalam rangka memenuhi kebutuhan makannya.
b) Simbiosis komensalisme, jika salah satu organisme mendapat keuntungan, sedang organisme yang lain tidak dirugikan.
Contoh:
(1) Simbiosis antara ikan remora dengan ikan hiu. Ikan remora mendapatkan sisa-sisa makanan dan ikan hiu.
(2) Simbiosis antara tanaman epifit dengan tumbuhan bertajuk tinggi. Tumbuhan menyediakan medium tumbuh atau tempat menempel bagi tanaman epifit.
(3) Simbiosis antara ikan badut dengan anemon laut. Anemon laut menyediakan persembunyian atau perangkap makanan bagi ikan badut.
c) Simbiosis parasitisme, jika salah satu organisme mendapat keuntungan, sedang organisme yang lain dirugikan. Organisme yang mendapat keuntungan dinamakan parasit, sedang yang mendapat kerugian dinamakan inang atau hospes. Organisme parasit mendapat keuntungan karena mendapat zat-zat makanan dan tubuh inang.
Contoh:
(1) Kutu rambut pada kepala manusia (ektoparasit).
(2) Pinjal pada kulit anjing (ektoparasit).
(3) Cacing perut (Ascaris lumbricoides) dan cacing pita dalam usus manusia (endoparasit).
d) Antibiosis
Antibiosis adalah hubungan antara dua organisme yang satu menghambat pertumbuhan organisme yang lainnya.
Contoh:
(1) Jamur Penicillium menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengeluarkan zat antibiotik penisilin.
(2) Jamur Aspergillus flavus menghasilkan aflatoksin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
e) Predasi
Predasi adalah hubungan antara pemangsa (predator) dengan mangsa. Predasi dapat dilihat dengan jelas pada rantai makanan atau jaring-jaring makanan, yaltu antara konsumen I dengan konsumen II atau antara konsumen II dengan konsumen III. Organisme yang memakan organisme lain disebut predator. Perhatikan peristiwa predasi pada rantai makanan di bawah ini.
Semoga dengan posts yang share kurikulum pelajarancg.blogspot.com, para pelajar dapat menguraikan pola interaksi dalam ekosistem yang diberikan guru dalam soal mata pelajaran Ipa Biologi.
Penulis : Pengelola blog kurikulum, pelajarancg.blogspot.com
Sumber : Pembelajaran 7: Modul Belajar Mandiri tentang Ekosistem, Tim GTK DIKDAS, Kemendikbud
Interaksi dalam ekosistem dapat terjadi antar organisme maupun antara organisme dengan lingkungannya. Hubungan antar organisme dapat bersifat saling menguntungkan, merugikan, bahkan saling berkompetisi. Pola-pola interaksi dalam ekosistem dapat berupa interaksi antar faktor biotik maupun antara faktor biotik dengan faktor abiotik, baik dalam tingkat spesies, populasi, maupun komunitas.
Interaksi dalam ekosistem
a. Interaksi Antara Faktor Biotik dengan Abiotik
Keberadaan faktor biotik atau organisme baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh faktor abiotik. Faktor abiotik yang mempengaruhi organisme antara lain berupa kondisi tanah, kandungan unsur hara, iklim (kelembaban, suhu), kandungan air, dan topografi.Suatu contoh yang sangat nyata, di daerah-daerah yang curah hujannya tinggi mempunyal jenis tumbuhan yang berbeda dengan daerah yang curah hujannya rendah. Hewan dan tumbuhan yang hidup di hutan berbeda dengan hewan atau tumbuhan yang hidup di padang rumput atau di gurun.
Selain itu, faktor abiotik juga dapat mempengaruhi populasi organisme. Misalnya populasi nyamuk akan meningkat sangat drastis pada musim hujan, beberapa tumbuhan akan semakin cepat bertambah populasinya pada musim hujan. Sebaliknya, pada musim kemarau beberapa tumbuhan, misalnya rumput mengalami penurunan populasi.
b. Interaksi Antar Faktor Biotik
Interaksi antar faktor biotik dapat terjadi pada tingkat individu atau spesies, populasi dan komunitas. lnteraksi tersebut dapat berupa kompetisi, predasi, dan simbiosis.1) Kompetisi
Kompetisi adalah bentuk hubungan antara spesies yang satu dengan yang lain jika terjadi persaingan di antara mereka. Persaingan dapat terjadi karena faktor makanan, tempat hidup, atau pasangan hidup.Contoh:
- Kompetisi antara kambing, kerbau, dan sapi dalam usaha memenuhi kebutuhan makan yang berupa rumput.
- Kompetisi antara tanaman jagung dengan rumput dalam memenuhi unsur hara dalam tanah.
2) Simbiosis
Simbiosis adalah hubungan erat antara dua organisme dan spesies yang berbeda yang hidup bersama di suatu daerah. Simbiosis dapat digolongkan menjadi tiga sebagai berikut.a) Simbiosis mutualisme, jika kedua organisme mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut.
Contoh:
(1) Simbiosis antara Iebah dengan tanaman berbunga. Lebah mendapatkan makanan berup nektar, sebaliknya lebah membantu penyerbukan.
(2) Simbiosis antara tanaman Leguminosa dengan bakteri Rhizobium radicicolla. Rhizobium radicicolla mampu menambat oksigen bebas untuk sumber energi. Gas nitrogen akan mengalami oksidasi menjadi ion nitrat, yang dapat diserap oleh tumbuhan Leguminosa.
(3) Simbiosis antara rayap dengan sejenis Flagellata yang hidup di dalam usus rayap. Flagellata yang hidup dalam usus rayap membantu pencernaan selulosa, dalam rangka memenuhi kebutuhan makannya.
b) Simbiosis komensalisme, jika salah satu organisme mendapat keuntungan, sedang organisme yang lain tidak dirugikan.
Contoh:
(1) Simbiosis antara ikan remora dengan ikan hiu. Ikan remora mendapatkan sisa-sisa makanan dan ikan hiu.
(2) Simbiosis antara tanaman epifit dengan tumbuhan bertajuk tinggi. Tumbuhan menyediakan medium tumbuh atau tempat menempel bagi tanaman epifit.
(3) Simbiosis antara ikan badut dengan anemon laut. Anemon laut menyediakan persembunyian atau perangkap makanan bagi ikan badut.
c) Simbiosis parasitisme, jika salah satu organisme mendapat keuntungan, sedang organisme yang lain dirugikan. Organisme yang mendapat keuntungan dinamakan parasit, sedang yang mendapat kerugian dinamakan inang atau hospes. Organisme parasit mendapat keuntungan karena mendapat zat-zat makanan dan tubuh inang.
Contoh:
(1) Kutu rambut pada kepala manusia (ektoparasit).
(2) Pinjal pada kulit anjing (ektoparasit).
(3) Cacing perut (Ascaris lumbricoides) dan cacing pita dalam usus manusia (endoparasit).
d) Antibiosis
Antibiosis adalah hubungan antara dua organisme yang satu menghambat pertumbuhan organisme yang lainnya.
Contoh:
(1) Jamur Penicillium menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengeluarkan zat antibiotik penisilin.
(2) Jamur Aspergillus flavus menghasilkan aflatoksin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
e) Predasi
Predasi adalah hubungan antara pemangsa (predator) dengan mangsa. Predasi dapat dilihat dengan jelas pada rantai makanan atau jaring-jaring makanan, yaltu antara konsumen I dengan konsumen II atau antara konsumen II dengan konsumen III. Organisme yang memakan organisme lain disebut predator. Perhatikan peristiwa predasi pada rantai makanan di bawah ini.
Semoga dengan posts yang share kurikulum pelajarancg.blogspot.com, para pelajar dapat menguraikan pola interaksi dalam ekosistem yang diberikan guru dalam soal mata pelajaran Ipa Biologi.
Penulis : Pengelola blog kurikulum, pelajarancg.blogspot.com
Sumber : Pembelajaran 7: Modul Belajar Mandiri tentang Ekosistem, Tim GTK DIKDAS, Kemendikbud
Post a Comment for "POLA INTERAKSI DALAM EKOSISTEM"