Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran. Pelajarancg.blogspot.com - Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai 4 ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode pembelajaran, diantaranya adalah :
Pelajari: TEMATIK: PENGERTIAN, LANDASAN, KARAKTERISTIK, IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK
Langkah-langkah implementasi Examples Non Examples:
Pelajari: PANDUAN UJI KOMPETENSI
Langkah-langkah implementasi NHT:
Langkah-langkah implementasi Cooperative Script:
Langkah-langkah implementasi Kepala Bernomor Struktur:
Langkah-langkah implementasi STAD:
Langkah-langkah implementasi STAD:
Langkah-langkah implementasi PBI:
Langkah-langkah implementasi Artikulasi:
Pelajari: 8 JENIS UTAMA WAWANCARA
Langkah-langkah implementasi Mind Mapping:
Langkah-langkah implementasi Mind Mapping:
Langkah-langkah implementasi Think Pair and Share:
Selain beragam macam model-model yang di sebutkan pelajarancg.blogspot.com tentu masih banyak terdapat metode lainnya dalam pengertian macam-macamnya.
- Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh pendidik.
- Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Langkah-langkah mengajar yang duperlukan agar model pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal.
- Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Pelajari: TEMATIK: PENGERTIAN, LANDASAN, KARAKTERISTIK, IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK
10 MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN
1. Examples Non Examples
Persiapkan gambar, diagram, atau tabel sesuai materi bahan ajar dan kompetensi, sajikan gambar ditempel atau pakai OHP, dengan petunjuk guru siswa mencermati sajian, diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, presentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, valuasi dan refleksi. Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan Kompetensi dasar (KD).Langkah-langkah implementasi Examples Non Examples:
- Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP.
- Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar.
- Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
- Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
- Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
- Kesimpulan.
Pelajari: PANDUAN UJI KOMPETENSI
2. Numbered Heads Together
Numbered Heads Together (NHT) adalah salah satu tipe dari pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiasp siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama) kemudian bekerja kelompok, presentasi kelompok dengan nomnor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri reward.Langkah-langkah implementasi NHT:
- Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
- Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
- Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya.
- Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkanhasil kerjasama mereka.
- Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
- Kesimpulan.
3. Cooperative Script
Cooperative Script adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari (Danserau cs., 1985).Langkah-langkah implementasi Cooperative Script:
- Guru membagi siswa untuk berpasangan.
- Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
- Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar:
- Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
- Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
- Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru.
- Penutup.
4. Kepala Bernomor Struktur
Kepala Bernomor Struktur adalah Modifikasi dari numbered heads together (nht).Langkah-langkah implementasi Kepala Bernomor Struktur:
- Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
- Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai. Misalnya: siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
- Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka.
- Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain.
- Kesimpulan.
5. Student Teams Achievement – Divisions (STAD)
STAD adalah salah sati model pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward. Kooperatif Tim Siswa Kelompok Prestasi (Slavin, 1995)Langkah-langkah implementasi STAD:
- Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll).
- Guru menyajikan pelajaran.
- Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
- Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
- Memberi evaluasi.
- Kesimpulan.
6. Jigsaw
Model pembeajaran ini termasuk pembelajaran koperatif dengan sintaks seperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok bertugas membahasa bagian tertentu, tuiap kelompok bahan belajar sama, buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi, kembali ke kelompok aasal, pelaksnaa tutorial pada kelompok asal oleh anggotan kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi. Kooperatif Model Tim Ahli (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978)Langkah-langkah implementasi STAD:
- Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim.
- Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
- Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
- Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
- Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
- Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
- Guru memberi evaluasi.
- Penutup.
7. Problem Based Indtroduction (PBI)
PBI adalah Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dap[at berpikir optimal. Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri.Langkah-langkah implementasi PBI:
- Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
- Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
- Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
- Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
- Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
8. Artikulasi
Artikulasi adalah mode pembelajaran dengan sintaks: penyampaian konpetensi, sajian materi, bentuk kelompok berpasangan sebangku, salah satu siswa menyampaikan materi yang baru diterima kepada pasangannya kemudian bergantian, presentasi di depan hasil diskusinya, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan.Langkah-langkah implementasi Artikulasi:
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
- Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
- Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
- Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
- Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
- Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
- Kesimpulan/penutup.
Pelajari: 8 JENIS UTAMA WAWANCARA
9. Mind Mapping
Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa. Sintaknya adalah: informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatiu jawababn, presentasi hasuil diskusi kelompok, siswa membuat ksimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi.Langkah-langkah implementasi Mind Mapping:
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
- Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.
- Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
- Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.
- Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
- Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
10. Make a Match
Make a Match dalam model pembelajaran ini memiliki pengertian Mencari Pasangan (Lorna Curran, 1994) dimana Guru menyiapkan kartu yang berisi persoalan-permasalahan dan kartu yang berisi jawabannya, setiap siswa mencari dan mendapatkan sebuah kartu soal dan berusaha menjawabnya, setiap siswa mencari kartu jawaban yang cocok dengan persoalannya siswa yang benar mendapat nilai-reward, kartu dikumpul lagi dan dikocok, untuk badak berikutnya pembelaarn seperti babak pertama, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.Langkah-langkah implementasi Mind Mapping:
- Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
- Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
- Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
- Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban).
- Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
- Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.
- Demikian seterusnya.
- Kesimpulan/penutup.
11. Think Pair and Share (Frank Lyman, 1985)
Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks: Guru menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku (think-pairs), presentasi kelompok (share), kuis individual, buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.Langkah-langkah implementasi Think Pair and Share:
- Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
- Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru.
- Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
- Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
- Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa.
- Guru memberi kesimpulan.
- penutup.
Selain beragam macam model-model yang di sebutkan pelajarancg.blogspot.com tentu masih banyak terdapat metode lainnya dalam pengertian macam-macamnya.
Post a Comment for "PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN DAN MACAM-MACAMNYA"