Pelajarancg : Wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu jenis penelitian. Adapun jenis penelitian adalah menurut para ahli sangat beragam bentuknya.
Wawancara sangat diperlukan dalam macam-macam metode pengumpulan data. Sebagaimana contoh pendapat pakar atau ahli dalam Mohammad Nazir (1988) bahwa pengertian wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Secara Umum, Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah aktivitas untuk mengumpulkan data mencakup pengertian baik itu dari narasumber oleh pewawancara dengan sebenar-benarnya. Kegiatan ini merupakan langkah penting dilakukan bertujuan memperoleh informasi yang valid. Langkah penting ini sebagai suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Kegiatan dalam wawancara minimal dilakukan oleh dua orang, baik itu dengan metode terstrukur ataupun tidak terstruktur, namun dialog harus berarti.
Untuk lebih mendalami kurikulum pelajaran bahasa Indonesia dibawah adalah contoh ciri-ciri wawancara dalam berbagai jenis metode ilmiah yang dilakukan melalui interview sebagai penelitian maupun tugas kelas di sekolah kamu.
Jadi silahkan simak penjelasan kurikulum pelajaran tentang wawancara berikut jenis macam contoh wawancara dalam metode penelitian
Sependapat dengan hal itu, Robert Kahn dan Charles Channel dalam jurnal online mendefinisikan wawancara sebagai “suatu pola yang dikhususkan dari interaksi verbal ini diprakarsai untuk suatu tujuan tertentu, dan difokuskan pada sejumlah bidang kandungan tertentu, dengan proses eliminasi materi yang tak ada kaitannya secara berkelanjutan”. Atas dasar tersebut penulis memilih untuk melakukan mendalam kepada masing-masing sample agar mendapatkan data yang maksimal.
Baca: 8 JENIS UTAMA WAWANCARA
Wawancara bertujuan agar responden memiliki kontrol atas proses wawancara. Dalam hal ini, responden memiliki kontrol yang signifikan terhadap materi, panjangnya jawaban, iklim wawancara, dan formalitas. Contoh pertanyaan cenderung terbuka dan netral untuk memberikan kesempatan maksimal pada responden dan kebebasan untuk merespon. Wawancara non direktif yang khas contohnya adalah jurnalistik, sejarah lisan, investigasi, konsultasi, ulasan kerja, dan pemecahan masalah.
Dalam wawancara bebas, fleksibilitas adalah sangat besar sehingga dibutuhkan kemampuan beradaptasi yang tinggi, kemampuan dalam membuat pertanyaan menyelidik, dan mendorong peserta agar bersedia memberikan informasi.
Wawancara terpimpin bertujuan agar pewawancara dapat mengontrol alur wawancara, iklim, formalitas, dan arah wawancara. Contoh pertanyaan kemungkinan akan ditutup dengan singkat,jawaban langsung. Meskipun kadang responden yang aktif tetap dapat mengambil kontrol atas wawancara yang dilakukan.
Lingkup wawancara terpimpin contohnya adalah wawancara untuk pemberian informasi, survei dan jajak pendapat, merekrut karyawan, serta wawacara disipliner dan persuasif (penjualan).
Dalam Wawancara terpimpin mudah dipelajari, membutuhkan waktu sedikit, membuat wawancara mudah dikontrol pewawancara, mudah ditiru dari satu wawancara ke wawancara selanjutnya.
Wawancara bebas terpimpin bertujuan untuk mendapatkan informasi dari responden, kemudian secara perlahan mengontrol wawancara sesuai dengan kontrol pewawancara. Sebagai contoh, hal ini misalnya terjadi ketika terjadi sesi wawancara tentang minat seorang responden, dalam hal ini mahasiswa, dalam mengambil jurusan kuliah, tetapi pewawancara perlu untuk memberikan informasi tentang kebijakan sekolah, universitas, dll. Dalam hal ini, pewawancara menggunakan pendekatan bebas di awal untuk membuat responden leluasa mengungkapkan keinginannya, kemudian beralih ke pendekatan terpimpin untuk memberikan informasi organisasi dalam tugas kelas di sekolah, dan kembali menggunakan pendekatan bebas dalam menjawab permasalahan yang dialami oleh responden untuk menjawab pertanyaan responden.
Keuntungan yang diperoleh dalam pendekatan kombinasi ini adalah wawancara diatur sesuai dengan peran masyarakat, sekolah namun pewawancara tetap memiliki peran. Namun demikian, dibutuhkan kemampuan fleksibilitas dalam memilih pendekatan yang paling tepat, serta memiliki kemampuan untuk mengetahui dengan tepat kapan harus beralih dari satu pendekatan kepada pendekatan lain.
Topik : ……………………….
Narasumber : …………………….(nama dan profil sekilas
Waktu : ……………………….
Tempat : ……………………….
Judul
Kalimat-kalimat pengantar sesuai topik
Pertanyaan 1:
Jawaban:
Pertanyaan 2:
Jawaban:
Dst.
Sebagai contoh; Selain wawancara kerja, kita dapat melakukan wawancara tentang peraturan lalu lintas dengan seorang polisi. Dalam hal ini tentu polisi adalah tokoh yang paling tepat untuk diwawancarai. Polisi akan lebih memahami berbagai peraturan lalu lintas karena polisi berkecimbung di dalamnya.
Kita dapat menanyakan berbagai hal tentang berbagai informasi ingin kita peroleh terkait dengan peraturan lalu lintas. Kita dapat melakukan wawancara di tempat kerja / kantor polisi yang ada di daerah kita. Kita harus tetap sopan ketika berada di kantor polisi juga menaati peraturan yang ada.
Kegiatan wawancara memerlukan berbagai persiapan, seperti daftar pertanyaan untuk narasumber dan berbagai perlatan yang diperlukan untuk wawancara. Sebelum melakukan wawancara hendaknya pewawancara membuat janji terlebih dahulu dengan narasumber. Hal ini untuk mencegah terjadinya bentrok jadwal yang dimiliki narasumber. Berikan salam sebelum wawancara dan sampaikan tujuan melakukan wawancara dengan baik. Ucapkan terimakasih setelah selesai melakukan wawancara sebagai bentuk penghargaan.
Lalu apa yang dimaksud dengan NaraSumber?
Narasumber adalah orang ahli atau mengetahui informasi sesuai dengan bidangnya. Seorang pewawancara hendaknya berlaku sopan terhadap narasumber. Ini artinya bahwa pertanyaan-pertanyaan yng diajukan oleh pewawancarapun hanya seputar informasi yang ingin digali.
Baca: WAWANCARA : JENIS-JENIS WAWANCARA DAN LANGKAH-LANGKAH WAWANCARA
DAFTAR PUSTAKA
Garg, Ankur. 2005. Devinisi Wawancara. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Stewart, Charles and Cash, W. B. 2010. Interviewing: Principles and Practices edisi ke-13.
Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research Jilid I & II. Yogyakarta : Andi Offset.
Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat - Metode. Wawancara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Moleong, Lexy J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Charles Stewart dan W. B. Cash dalam bukunya Interviewing: Principles and Practices edisi ke-13
Kurikulum pelajarancg.blogspot.com
Wawancara sangat diperlukan dalam macam-macam metode pengumpulan data. Sebagaimana contoh pendapat pakar atau ahli dalam Mohammad Nazir (1988) bahwa pengertian wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Secara Umum, Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah aktivitas untuk mengumpulkan data mencakup pengertian baik itu dari narasumber oleh pewawancara dengan sebenar-benarnya. Kegiatan ini merupakan langkah penting dilakukan bertujuan memperoleh informasi yang valid. Langkah penting ini sebagai suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Kegiatan dalam wawancara minimal dilakukan oleh dua orang, baik itu dengan metode terstrukur ataupun tidak terstruktur, namun dialog harus berarti.
Untuk lebih mendalami kurikulum pelajaran bahasa Indonesia dibawah adalah contoh ciri-ciri wawancara dalam berbagai jenis metode ilmiah yang dilakukan melalui interview sebagai penelitian maupun tugas kelas di sekolah kamu.
Jadi silahkan simak penjelasan kurikulum pelajaran tentang wawancara berikut jenis macam contoh wawancara dalam metode penelitian
Daftar Isi:
PENGERTIAN WAWANCARA MENURUT PARA AHLI
Dalam pengumpulan data, wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey sebagai langkah yang dilakukan bertujuan memperoleh informasi yang valid. Tanpa wawancara, pelajar atau peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden bahkan beberapa para ahli menjelaskan pengertian dari wawancara dalam pandangan yang berbeda seperti:1. KOENTJARANINGRAT (1997)
Menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa pengertian wawancara adalah metode yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk memperoleh informasi dan secara lisan pembentukan responden, dengan berkomunikasi secara langsung.2. SUGIYONO (2010)
Pengertian metode wawancara menurut Sugiyono, suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan bisa dilakukan dengan cara tatap muka atau secara langsung maupun dengan menggunakan jaringan telepon.3. Suharsimi Arikunto (2010)
Menurut Arikunto menyatakan bahwa pengertian wawancara adalah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber.4. Lexy J. Moleong (1991)
Sedangkan Lexy Mendefinisikan bahwa wawancara dengan tujuan percakapan tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden secara langsung (tatap muka) untuk memperoleh informasi secara lisan dengan mendapatkan data tujuan yang bisa menjelaskan masalah penelitian.5. Charles Stewart & W.B. Cash (2010)
Menurut Charles Stewart dan W. B. Cash dalam bukunya Interviewing: Principles and Practices edisi ke-13, mendefinisikannya sebagai “sebuah proses komunikasi berpasangan dengan suatu tujuan yang serius dan telah ditetapkan sebelumnya yang dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab”.Sependapat dengan hal itu, Robert Kahn dan Charles Channel dalam jurnal online mendefinisikan wawancara sebagai “suatu pola yang dikhususkan dari interaksi verbal ini diprakarsai untuk suatu tujuan tertentu, dan difokuskan pada sejumlah bidang kandungan tertentu, dengan proses eliminasi materi yang tak ada kaitannya secara berkelanjutan”. Atas dasar tersebut penulis memilih untuk melakukan mendalam kepada masing-masing sample agar mendapatkan data yang maksimal.
6. Ankur Garg (2005)
Menurut Grag menyatakan bahwa pengertian wawancara berarti dapat menjadi alat bila dilakukan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang mencari tahu mengenai kepribadian seseorang atau mencari informasi maupun data.Baca: 8 JENIS UTAMA WAWANCARA
7. Sutrisno Hadi (1989)
Sedangkan Menurut Sutrisno, wawancara adalah proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk menangani secara fisik, orang bisa melihat mukayang orang lain dan mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung alat pemgumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten) maupun manifest.JENIS-JENIS
Ditinjau dari segi pelaksanaan dalam metode pengumpulan data, secara umum dengan menyimpulkan pendapat para pakar maka wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:1. Wawancara bebas
Dalam wawancara bebas artinya pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.Wawancara bertujuan agar responden memiliki kontrol atas proses wawancara. Dalam hal ini, responden memiliki kontrol yang signifikan terhadap materi, panjangnya jawaban, iklim wawancara, dan formalitas. Contoh pertanyaan cenderung terbuka dan netral untuk memberikan kesempatan maksimal pada responden dan kebebasan untuk merespon. Wawancara non direktif yang khas contohnya adalah jurnalistik, sejarah lisan, investigasi, konsultasi, ulasan kerja, dan pemecahan masalah.
Dalam wawancara bebas, fleksibilitas adalah sangat besar sehingga dibutuhkan kemampuan beradaptasi yang tinggi, kemampuan dalam membuat pertanyaan menyelidik, dan mendorong peserta agar bersedia memberikan informasi.
2. Wawancara terpimpin
Dalam wawancara terpimpin artinya pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.Wawancara terpimpin bertujuan agar pewawancara dapat mengontrol alur wawancara, iklim, formalitas, dan arah wawancara. Contoh pertanyaan kemungkinan akan ditutup dengan singkat,jawaban langsung. Meskipun kadang responden yang aktif tetap dapat mengambil kontrol atas wawancara yang dilakukan.
Lingkup wawancara terpimpin contohnya adalah wawancara untuk pemberian informasi, survei dan jajak pendapat, merekrut karyawan, serta wawacara disipliner dan persuasif (penjualan).
Dalam Wawancara terpimpin mudah dipelajari, membutuhkan waktu sedikit, membuat wawancara mudah dikontrol pewawancara, mudah ditiru dari satu wawancara ke wawancara selanjutnya.
3. Wawancara bebas terpimpin
Dalam wawancara bebas terpimpin artinya pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.Wawancara bebas terpimpin bertujuan untuk mendapatkan informasi dari responden, kemudian secara perlahan mengontrol wawancara sesuai dengan kontrol pewawancara. Sebagai contoh, hal ini misalnya terjadi ketika terjadi sesi wawancara tentang minat seorang responden, dalam hal ini mahasiswa, dalam mengambil jurusan kuliah, tetapi pewawancara perlu untuk memberikan informasi tentang kebijakan sekolah, universitas, dll. Dalam hal ini, pewawancara menggunakan pendekatan bebas di awal untuk membuat responden leluasa mengungkapkan keinginannya, kemudian beralih ke pendekatan terpimpin untuk memberikan informasi organisasi dalam tugas kelas di sekolah, dan kembali menggunakan pendekatan bebas dalam menjawab permasalahan yang dialami oleh responden untuk menjawab pertanyaan responden.
Keuntungan yang diperoleh dalam pendekatan kombinasi ini adalah wawancara diatur sesuai dengan peran masyarakat, sekolah namun pewawancara tetap memiliki peran. Namun demikian, dibutuhkan kemampuan fleksibilitas dalam memilih pendekatan yang paling tepat, serta memiliki kemampuan untuk mengetahui dengan tepat kapan harus beralih dari satu pendekatan kepada pendekatan lain.
LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE PENELITIAN DALAM CARA MELAKUKAN WAWANCARA
Sebelum melakukan wawancara ada beberapa langkah supaya cara pengumpulan data dalam survey penelitian lebih efektif dan akurat. Adapun langkah-langkahnya:- Menentukan topik wawancara.
- Menentukan narasumber/ responden.
- Menyusun daftar pertanyaan (dengan memperhatikan kelengkapan isi (5W + 1H).
- Melakukan wawancara dengan bahasa yang santun, baik, dan benar.
- Mencatat pokok-pokok informasi berdasarkan jawaban narasumber. (Dapat menggunakan alat perekam sebagai alat bantu).
- Menulis laporan hasil wawancara.
LALU BAGAIMANA CONTOH FORMAT DALAM PENULISAN LAPORAN HASIL WAWANCARA DALAM METODE PENELITIAN?
Contoh format Laporan Hasil Wawancara:
Laporan Hasil Wawancara
Topik : ……………………….
Narasumber : …………………….(nama dan profil sekilas
Waktu : ……………………….
Tempat : ……………………….
Hasil wawancara
Judul
Kalimat-kalimat pengantar sesuai topik
Pertanyaan 1:
Jawaban:
Pertanyaan 2:
Jawaban:
Dst.
KESIMPULAN PENGERTIAN WAWANCARA JENIS MACAM CONTOHNYA DALAM METODE
Wawancara dapat dilakukan dimana saja. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan siapa yang kita ajak wawancara. Di dalam wawancara tentu terjadi dialog antara pewawancara bersama narasumber. Dialog tersebut hendaknya dilakukan sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Pewawancara dengan narasumber hendaknya dapat menjalin komunikasi dengan baik serta dapat mencipatakan suasana yang baik pula.Sebagai contoh; Selain wawancara kerja, kita dapat melakukan wawancara tentang peraturan lalu lintas dengan seorang polisi. Dalam hal ini tentu polisi adalah tokoh yang paling tepat untuk diwawancarai. Polisi akan lebih memahami berbagai peraturan lalu lintas karena polisi berkecimbung di dalamnya.
Kita dapat menanyakan berbagai hal tentang berbagai informasi ingin kita peroleh terkait dengan peraturan lalu lintas. Kita dapat melakukan wawancara di tempat kerja / kantor polisi yang ada di daerah kita. Kita harus tetap sopan ketika berada di kantor polisi juga menaati peraturan yang ada.
Kegiatan wawancara memerlukan berbagai persiapan, seperti daftar pertanyaan untuk narasumber dan berbagai perlatan yang diperlukan untuk wawancara. Sebelum melakukan wawancara hendaknya pewawancara membuat janji terlebih dahulu dengan narasumber. Hal ini untuk mencegah terjadinya bentrok jadwal yang dimiliki narasumber. Berikan salam sebelum wawancara dan sampaikan tujuan melakukan wawancara dengan baik. Ucapkan terimakasih setelah selesai melakukan wawancara sebagai bentuk penghargaan.
Lalu apa yang dimaksud dengan NaraSumber?
Narasumber adalah orang ahli atau mengetahui informasi sesuai dengan bidangnya. Seorang pewawancara hendaknya berlaku sopan terhadap narasumber. Ini artinya bahwa pertanyaan-pertanyaan yng diajukan oleh pewawancarapun hanya seputar informasi yang ingin digali.
Baca: WAWANCARA : JENIS-JENIS WAWANCARA DAN LANGKAH-LANGKAH WAWANCARA
DAFTAR PUSTAKA
Garg, Ankur. 2005. Devinisi Wawancara. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Stewart, Charles and Cash, W. B. 2010. Interviewing: Principles and Practices edisi ke-13.
Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research Jilid I & II. Yogyakarta : Andi Offset.
Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat - Metode. Wawancara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Moleong, Lexy J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Charles Stewart dan W. B. Cash dalam bukunya Interviewing: Principles and Practices edisi ke-13
Kurikulum pelajarancg.blogspot.com
Post a Comment for "PENGERTIAN WAWANCARA JENIS MACAM CONTOHNYA DALAM METODE"