Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter (SK): Pengertian dan Tujuan Kebijakan Pendidikan 2025

Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter: Pengertian dan Tujuan Kebijakan Pendidikan 2025.

Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter 2025
Ilustrasi siswa mengikuti asesmen nasional berbasis komputer.

Pengertian AKM & SK

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang harus dimiliki setiap peserta didik agar dapat mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi secara produktif di masyarakat. AKM berfokus pada dua kompetensi utama: literasi membaca dan numerasi, yang dikembangkan lintas mata pelajaran. (Sumber: Pusmendik Kemdikbudristek)

Survei Karakter (SK) adalah asesmen yang mengukur perkembangan karakter peserta didik berdasarkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila seperti gotong royong, nalar kritis, kemandirian, kebhinekaan global, dan kreativitas. (Sumber: Pusmendik Kemdikbudristek)

Tujuan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

  • Menetapkan standar minimum kompetensi literasi dan numerasi yang harus dimiliki peserta didik.
  • Memetakan kualitas pembelajaran dan mutu satuan pendidikan untuk perbaikan berkelanjutan.
  • Mendorong perubahan paradigma belajar dari hafalan menuju kompetensi berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Tujuan Survei Karakter (SK)

  • Mengukur nilai, keyakinan, dan kebiasaan peserta didik yang mencerminkan karakter bangsa.
  • Memberikan umpan balik bagi guru dan sekolah untuk pengembangan karakter dan budaya positif.
  • Menjadi acuan penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka.

AKM & SK dalam Konteks Kurikulum Merdeka

Dalam kebijakan Kurikulum Merdeka, AKM dan SK menjadi bagian integral dari Asesmen Nasional yang menggantikan Ujian Nasional. Tujuan utamanya bukan menilai individu, melainkan memetakan mutu pendidikan secara nasional.

Guru dapat memanfaatkan hasil AKM dan SK untuk memperbaiki strategi pembelajaran dan merancang asesmen sumatif. Contohnya dapat dilihat dalam artikel Asesmen Sumatif Akhir Semester 2025: Panduan Guru Menilai Hasil Belajar Secara Kurikulum Merdeka.

Pendekatan berbasis karakter dan proyek juga bisa diterapkan agar asesmen lebih bermakna. Pelajari selengkapnya di Ciri-Ciri Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) Menurut Para Ahli 2025.

Hubungan AKM dan SK dengan Kurikulum Merdeka

Langkah Pelaksanaan AKM & SK di Sekolah

  1. Menyiapkan instrumen AKM (literasi, numerasi) dan SK (karakter).
  2. Melaksanakan asesmen secara daring atau luring sesuai panduan Pusmendik.
  3. Menganalisis hasil asesmen untuk menemukan area penguatan kompetensi siswa.
  4. Mengintegrasikan hasil asesmen ke dalam perencanaan pembelajaran dan tindak lanjut perbaikan.

Perbedaan AKM dan Survei Karakter

AspekAKMSurvei Karakter
Fokus utamaLiterasi & NumerasiNilai & Sikap Peserta Didik
Sifat asesmenKognitifAfektif dan sosial
TujuanMenilai kemampuan dasar siswaMengukur perkembangan karakter
HasilData mutu pembelajaranData budaya sekolah & karakter siswa

Kesimpulan

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter (SK) merupakan komponen penting dalam Asesmen Nasional yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Keduanya membantu guru, sekolah, dan pemerintah memetakan kualitas pendidikan, sekaligus menumbuhkan budaya belajar dan karakter peserta didik.

Ditulis oleh tim Kurikulum Pelajaran (pelajarancg.blogspot.com). Dilarang menyalin atau mempublikasikan ulang tanpa mencantumkan sumber asli dan tautan lengkap.

Referensi Resmi

  1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemdikbudristek. kurikulum.kemdikbud.go.id
  2. Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmendik). (2024). Kebijakan Asesmen Nasional 2024. Jakarta: Kemdikbudristek.
  3. Direktorat Sekolah Dasar. (2023). Panduan AKM dan Survei Karakter di Sekolah Dasar. Jakarta: Kemdikbudristek.

1 comment for "Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter (SK): Pengertian dan Tujuan Kebijakan Pendidikan 2025"