TRI-TUNGGAL PERJUANGAN KI HADJAR DEWANTARA

Penetapan Hari Pendidikan Nasional dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa di dunia pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantara, yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889.
Ilustrasi Foto Kemendikbudristek



Pelajarancg.blogspot.com - Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan pada setiap tanggal 2 Mei tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk kembali menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan.


Insan pendidikan diharapkan mengingat kembali filosofi dari nilai perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam menegakkan pondasi pendidikan di Indonesia.

Ilustrasi Tri-Tunggal Perjuangan.
Ilustrasi Tri-Tunggal Perjuangan. Foto Kemendikbudristek


Tri-Tunggal Perjuangan

Tri-Tunggal Perjuangan Ki Hadjar Dewantara yaitu Perjuangan Kemerdekaan (Wartawan, Politikus), Perjuangan Pendidikan (Pendidik), dan Perjuangan Kebudayaan (Budayawan).


Ki Hadjar Dewantara pernah bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara lain: Sedyotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, Poesara.

Pelajari : BAGAIMANA 7 ELEMEN SENI MEMBENTUK KREATIVITAS

Selain menjadi wartawan, Ki Hadjar Dewantara juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Salah satunya aktif pada organisasi Budi Utomo, juga ikut mendirikan Indische Partij.


Surat kabar De Expres milik Indische Partij (IP) memuat catatan panjang yang isinya membuat pemerintah kolonial naik darah. “Als ik een Nederlander was” atau “Seandainya Aku Seorang Belanda,” begitu judul tulisan atas nama Soewardi Soerjaningrat (kemudian dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara) yang terpampang pada edisi 13 Juli.


Dalam rangkaian kalimat dengan selipan bergaya satire tersebut, ia dengan tajam menyindir kehendak pemerintah kolonial yang ingin merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Prancis secara besar-besaran di Hindia alias Indonesia.


Akibat tulisan tersebut, Ki Hadjar Dewantara ditangkap Pemerintah Hindia Belanda dan dibuang ke Pulau Bangka. Namun, Ki Hadjar Dewantara memilih untuk dibuang ke Belanda dan diizinkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.


Selama menjalani masa pembuangan di Belanda, Ki Hadjar Dewantara memanfaatkannya dengan banyak belajar. Dirinya mempelajari masalah pendidikan dan pengajaran.


Pada 1918, Ki Hadjar Dewantara kembali ke Indonesia. Sekembalinya ke tanah air, ia bertekad untuk membebaskan rakyat Indonesia dari kebodohan untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Dirinya mendirikan Lembaga Pendidikan Nasional Taman Siswa pada 3 Juli 1922.


Ki Hadjar percaya bahwa pendidikan bertujuan menanamkan rasa kebangsaan mencintai tanah air untuk berjuang memperoleh kemerdekaan.


Ki Hadjar Dewantara juga aktif menulis dengan tema pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Melalui tulisannya tersebut, dia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.


Pendidikan Karakter melalui Seni Tari

Pendidikan karakter di Taman Siswa dititikberatkan pada bidang kesenian. Pendidikan kesenian dipercaya dapat memperhalus budi anak. Maka setidaknya seminggu sekali anak-anak didorong untuk berlatih kesenian, salah satunya seni tari.


Setiap hari Rabu, anak-anak berkumpul di sebuah pendopo di dalam area sekolah untuk berlatih tari. Kegiatan ini biasanya disaksikan langsung oleh para pangeran sekaligus tokoh kesenian Keraton Yogyakarta, di antaranya Pangeran Suryadiningrat dan Pangeran Tejakusuma. Mereka jugalah yang membantu Taman Siswa memperbaiki sistem pendidikan karakter siswa melalui kesenian.

Pelajari : PENGERTIAN SENI JENIS MACAM CONTOHNYA DALAM KESENIAN

Penting diketahui guru dalam perspektif Merdeka Belajar: mendidik secara holistik. Mendidik secara holistik dalam artian melakukan olah cipta, olah rasa, olah karsa, olah raga.

Penulis : Admin Kurikulum Pelajarancg.blogspot.com


Sumber : Sumber : Hardiknas 2021 "SERENTAK BERGERAK, WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR", Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Rebublik Indonesia (Kemendikbudristek RI).

Pendidikan itu meminjam diksi Ki Hadjar Dewantara, menajamkan pikiran, menghaluskan perasaan, dan menguatkan kemauan.

Post a Comment for "TRI-TUNGGAL PERJUANGAN KI HADJAR DEWANTARA"