MENGENAL 4 KELOMPOK MAJAS MENURUT PARA AHLI BAHASA

Majas merupakan salah satu ciri estetis suatu karya sastra yang berfungsi untuk menciptakan efek imajinatif dan kesan tertentu pada pembaca. Para ahli bahasa telah menemukan enam puluh macam majas yang diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yakni majas perbandingan, majas pertentangan, majas pertautan, dan majas perulangan. Untuk mengenal lebih jauh keempat kelompok majas-majas tersebut, berikut uraiannya di kurikulum Pelajarancg.blogspot.com:

Pelajar juga : PENGERTIAN MAJAS HIPERBOLA: PENJELASAN, CIRI-CIRI DAN CONTOHNYA

4 KELOMPOK MAJAS MENURUT PARA AHLI BAHASA INDONESIA

Majas merupakan salah satu ciri estetis suatu karya sastra yang berfungsi untuk menciptakan efek imajinatif dan kesan tertentu pada pembaca. Para ahli bahasa telah menemukan enam puluh macam majas yang diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yakni majas perbandingan, majas pertentangan, majas pertautan, dan majas perulangan. Untuk mengenal lebih jauh keempat kelompok majas-majas tersebut, berikut uraiannya di kurikulum Pelajarancg.blogspot.com:


A. Majas Perbandingan

Majas perbandingan terdiri dari:
  1. Majas Perumpamaan


    Majas perumpamaan atau simile adalah majas yang membandingkan dua benda atau hal yang hakikatnya berbeda tapi dianggap sama. Majas ini diungkapkan secara eksplisit dengan menggunakan kata-kata pembanding seperti bagai, bagaikan, laksana, umpama, bak, dll. Contoh:
    • Bibirnya merah bagaikan delima merekah
    • Wajahnya pucat seperti bulan kesiangan
  2. Majas metafora

    Majas metafora merupakan majas perbandingan secara langsung, singkat, dan padat. Metafora membandingkan dua bena atau hal yang dinyatakan secara implisit tanpa kata kata-kata pembanding seperti umpama, laksana, bagaikan, dll. Contoh:
    • Dia menjadi tulang punggung keluarganya.
    • Dewinta adalah bunga desa di kampungnya.
  3. Majas Personifikasi


    Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia. Contoh:
    • Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
    • Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
  4. Majas Alegri


    Alegori adalah majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral. Contoh: Cerita Kancil dengan Buaya dan Kancil dengan Burung Gagak.
  5. Majas Simbolik


    Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang. Contoh:
    • Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian,
    • Melati, lambang kesucian
    • Teratai, lambang pengabdian
  6. Majas Metonimia

    Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Contoh:
    • Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
    • Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
  7. Sinekdokhe


    Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
    1. Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Contoh:
      • Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
      • Per kepala mendapat Rp. 300.000.
    2. Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh:
      • Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
      • Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.



Pelajar juga : PENGERTIAN PERIBAHASA: PENJELASAN, CIRI-CIRI DAN CONTOHNYA


B. Majas Sindiran

1. Ironi


Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir. Contoh:
  • Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
  • Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.



2. Sinisme


Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh :
  • Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
  • Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.



3. Sarkasme


Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah. Contoh:
  • Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
  • Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!



Pelajar juga : MENJELASKAN PERBEDAAN UNGKAPAN, PERIBAHASA DAN GAYA BAHASA BESERTA CONTOHNYA


C. Majas Penegasan

Yang termasuk majas Penegasan adalah


1. Pleonasme


Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata. Contoh: a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah. b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.


2. Repetisi


Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Contoh: a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap. b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.


3. Paralelisme


Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi. Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban


Pelajari juga : PELAJARI PERBEDAAN ANTARA PUISI BALADA DAN ODE

4. Tautologi


Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim. Contoh: a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja. b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.


5. Klimaks


Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut- turut dan makin lama makin meningkat. Contoh: a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak. b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.


6. Antiklimaks


Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut- turut yang makin lama menurun. a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu. b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -78.


7. Retorik Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah. Contoh: Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?


D. Majas Pertentangan

Majas pertentangan terdiri atas empat bentuk berikut.


1. Antitesis


Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya. Contoh: a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu. b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.


2. Paradoks


Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Contoh; a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini. b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.


3. Hiperbola


Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian. Contoh: a) Suaranya menggelegar membelah angkasa. b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.


Pelajari juga : MENGENAL 10 PENGERTIAN PROSA MENURUT PARA AHLI

4. Litotes


Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri. Contoh: a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja. b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?


Demikian pengenalan "4 Kelompok Majas Menurut Para Ahli Bahasa Indonesia" yang bisa dipelajari juga dapatkan informasi implementasi Kurikulum terbaru dengan ikuti akun instagram: https://www.instagram.com/pelajarancg/ ***

Post a Comment for "MENGENAL 4 KELOMPOK MAJAS MENURUT PARA AHLI BAHASA"