Pelajari juga Pengertian Sastra
Pelajarancg.blogspot.com - Kata “Sastra” dalam Bahasa Indonesia, sebenarnya mengambil istilah dari bahasa Sansekerta yaitu “shastra”. Kata “sas” memiliki makna instruksi atau pedoman, dan “tra” berarti alat atau sarana.
Dalam pemakaiannya, kata “sastra” sering ditambah awalan su sehingga menjadi susastra. Awalan su tersebut memiliki makna baik atau indah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kata “susastra” berarti hasil karya yang baik dan indah.
Sebelumnya, telah banyak ahli sastra yang menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian dari sastra, yakni sebagai berikut:
Menurut Plato, sastra merupakan hasil tiruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Hal tersebut karya sebuah karya sastra harus merupakan bentuk teladan alam semesta sekaligus menjadi model kenyataan kehidupan manusia sehari-hari.
Lalu, menurut Sapardi Djoko Damono (1979), sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium penyampaiannya. Sastra juga menampilkan gambaran kehidupan manusia dan kehidupan tersebut adalah suatu kenyataan sosial.
Kemudian, menurut Mursal Esten (1978), sastra merupakan pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai bentuk perwujudan (manifestasi) dari kehidupan manusia dan masyarakat. Dalam sastra, penyampaiannya menggunakan bahasa dan memiliki efek positif bagi kehidupan manusia.
Selanjutnya, menurut Taum (1997), sastra adalah bentuk karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif dan menggunakan bahasa yang indah serta keberadaannya dapat berguna untuk hal-hal lain.
Pelajari juga PENGERTIAN PUISI BESERTA CIRI-CIRI, JENIS, UNSUR DAN CONTOH PUISI
JENIS-JENIS SASTRA
Menurut Faruk (2014), keberadaan sastra memiliki beragam jenis, bergantung dari sudut pandang apa yang kita gunakan untuk menilai karya sastra tersebut. Sebelumnya telah disebutkan bukan bahwa sebuah karya sastra itu merupakan karya fiktif yang mengandalkan imajinasi manusia.Karya sastra dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan zaman pembuatan karya sastra tersebut, yakni karya sastra lama dan karya sastra baru.
1. Karya Sastra Lama
Karya sastra lama ini lahir dari masyarakat Indonesia secara turun-menurun. Dalam karya sastra lama ini biasanya berisi tentang nasihat, ajaran agama, hingga ajaran moral. Hal tersebut karena karya sastra lama diciptakan oleh nenek moyang dan disebarkan secara anonim.Contoh karya sastra lama misalnya pantun, gurindam, dongeng, mitos, legenda, syair, hikayat, dongeng, dan lain-lain.
2. Karya Sastra Baru
Sebuah karya sastra baru biasanya sudah berbeda dengan karya sastra lama dan tidak dipengaruhi oleh adat kebiasaan masyarakatnya. Karya sastra baru ini cenderung dipengaruhi oleh karya sastra Barat dan Eropa.Dalam karya sastra baru memiliki banyak genre sesuai dengan realitas sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Contoh karya sastra baru adalah novel romantis, komik, dan lain-lain. Terakhir, menurut Semi (1988), sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni secara kreatif yang menggunakan manusia dan kehidupannya sebagai objek sastra. Selain itu, dalam sastra juga menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
Melalui pengertian-pengertian sastra yang disampaikan oleh beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sastra adalah hasil karya manusia yang menceritakan mengenai kehidupan manusia dan disampaikan melalui bahasa.
Pelajari juga Pelajaran Bahasa Indonesia PENGERTIAN JENIS-JENIS, DAN FUNGSI KARYA SASTRA PANTUN
FUNGSI KARYA SASTRA
Karya sastra tidak hanya dapat dijadikan sebagai bahan bacaan ketika waktu senggang saja. Sebuah karya sastra mempunyai banyak fungsi yang secara tidak langsung dapat menampilkan kehidupan yang lain.Menurut Kosasih (2012), sastra mempunyai beberapa fungsi yang digolongkan dalam lima besar, yakni sebagai berikut:
1. Fungsi Rekreatif
Karya sastra selalu dapat memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur bagi beberapa orang yang menikmati isi bacaannya. Misalnya, melalui membaca sebuah cerita sastra, seseorang dapat melupakan sejenak masalah hidupnya.2. Fungsi Didaktif
Karya sastra tidak hanya melulu membahas fiksi yang menghibur, tetapi juga dapat mendidik pembacanya mengenai mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Melalui membaca sebuah karya sastra, pembaca juga dapat memperoleh pengetahuan baru karena setiap karya sastra selalu membahas mengenai realitas sosial yang terjadi.3. Fungsi Estetis
Fungsi estetis ini berarti sebuah karya sastra dapat memberikan nilai-nilai keindahan. Nilai-nilai keindahan tersebut dapat dilihat dari kata-kata yang digunakan dalam tulisan karya sastra.4. Fungsi Moralitas
Sebuah karya sastra pasti mengandung nilai moral yang tinggi dan diperuntukkan bagi pembacanya. Nilai-nilai moral tersebut dapat berupa keyakinan terhadap Tuhan, adil, menghargai sesama, tolong menolong, kasih sayang, dan lain-lain.Contoh karya sastra Indonesia yang mengandung nilai moral tinggi adalah sastra yang berjudul “Siti Nurbaya” karya Marah Rusli yang secara tidak langsung memberikan nilai moral mengenai cinta dan budaya masyarakat.
5. Fungsi Religiusitas
Karya sastra kerap kali memuat ajaran agama dan dapat dijadikan teladan bagi pembacanya. Seperti SobatPelajarancg.blogspot.com pelajari bahwa Bangsa Indonesia yang menganut Pancasila sebagai dasar negara, pada sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.Maka dari itu, pastilah setiap karya sastra akan ada muatan ajaran agama karena karya sastra adalah hasil budaya masyarakat yang beragama.
Demikian penjelasan mengenai sastra beserta jenis sastra, fungsi, ciri-ciri, dan contohnya dalam materi pelajaran bahasa Indonesia. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam memahami karya sastra Indonesia, SobatPelajarancg. (*)
*Penulis : Admin Blog Kurikulum Pelajarancg.blogspot.com**
*Sumber : Arisni Kholifatu Amalia S., M.Pd. dan Icha Fadhilasari, M.Pd. (2022). Buku Ajar Sastra Indonesia. Bandung: Penerbit PT. Indonesia Emas Group
Post a Comment for "PENGERTIAN SASTRA BESERTA JENIS-JENIS, DAN FUNGSI KARYA SASTRA"