Tujuan Manajemen Kurikulum 2025: Mengelola Pembelajaran untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

Guru membahas tujuan manajemen kurikulum 2025 di sekolah

Manajemen kurikulum merupakan proses strategis dalam mengatur, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran agar mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Pada era Kurikulum Merdeka 2025, peran manajemen kurikulum menjadi semakin penting karena berfungsi sebagai jembatan antara kebijakan pendidikan nasional dengan implementasi nyata di satuan pendidikan.

Artikel ini membahas tujuan manajemen kurikulum 2025 berdasarkan panduan resmi Kemdikbudristek dan literatur akademik, serta bagaimana guru dan kepala sekolah dapat mengelolanya secara efektif.

Pengertian Manajemen Kurikulum

Menurut Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK, 2023), manajemen kurikulum adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan seluruh kegiatan pembelajaran untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP) secara efektif dan efisien.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, manajemen kurikulum menuntut fleksibilitas dan kolaborasi antar guru agar pembelajaran berpusat pada peserta didik serta relevan dengan profil Pelajar Pancasila.

Tujuan Manajemen Kurikulum 2025

Meningkatkan Mutu Pendidikan: Manajemen kurikulum membantu satuan pendidikan mengoptimalkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Menjamin Efektivitas Pembelajaran: Dengan manajemen yang baik, setiap program kurikulum dapat berjalan sesuai jadwal dan capaian yang telah ditetapkan.
Mengembangkan Profesionalisme Guru: Guru terlibat aktif dalam pengelolaan kurikulum, terutama pada tahap perencanaan dan refleksi hasil belajar.
Menyesuaikan Kurikulum dengan Kebutuhan Lokal: Satuan pendidikan diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum dengan potensi daerah dan karakteristik peserta didik.
Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka: Manajemen kurikulum memastikan seluruh elemen sekolah memahami dan menjalankan prinsip merdeka belajar secara terintegrasi.

Prinsip-Prinsip Manajemen Kurikulum

Efektivitas dan Efisiensi: Semua kegiatan diarahkan untuk mencapai hasil maksimal dengan sumber daya minimal.
Fleksibilitas: Kurikulum disusun sesuai kebutuhan dan konteks lokal tanpa meninggalkan standar nasional.
Partisipatif: Melibatkan guru, siswa, dan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan.
Kontinuitas: Manajemen dilakukan berkelanjutan melalui evaluasi dan pembaruan setiap tahun.

Implementasi Manajemen Kurikulum di Sekolah

Implementasi manajemen kurikulum di sekolah mencakup penyusunan program tahunan, modul ajar, serta kegiatan asesmen sumatif dan formatif. Kepala sekolah dan tim kurikulum perlu memastikan bahwa setiap rencana pembelajaran mendukung pencapaian Capaian Pembelajaran (CP).

Guru juga harus mampu menganalisis hasil asesmen untuk memperbaiki proses belajar. Sebagai referensi, Anda dapat membaca artikel terkait berikut:

📚 Baca juga artikel terkait:

Seri lengkap: Manajemen Kurikulum 2025 – Kurikulum Pelajaran

Kesimpulan

Tujuan manajemen kurikulum 2025 adalah mengoptimalkan seluruh aspek pembelajaran agar lebih efektif, efisien, relevan, dan berkelanjutan. Dengan manajemen kurikulum yang baik, sekolah dapat mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik serta mendukung visi pendidikan nasional.

Ditulis oleh tim Kurikulum Pelajaran (pelajarancg.blogspot.com). Dilarang menyalin atau mempublikasikan ulang tanpa menyertakan sumber dan tautan ke https://pelajarancg.blogspot.com.

Referensi Resmi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemdikbudristek. kurikulum.kemdikbud.go.id
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. (2023). Panduan Pengelolaan Pembelajaran di Satuan Pendidikan. Jakarta: Kemdikbudristek.
Universitas Negeri Yogyakarta. (2021). Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.