Wawancara merupakan salah satu metode utama dalam penelitian sosial dan pendidikan. Namun keberhasilan wawancara tidak hanya ditentukan oleh teknik bertanya, tetapi juga oleh sikap etis dan langkah sistematis pewawancara. Artikel ini membahas secara komprehensif prinsip-prinsip etika serta tahapan wawancara agar hasil penelitian tetap objektif, valid, dan berintegritas.
Etika dalam Wawancara Penelitian
Etika adalah fondasi wawancara yang valid. Untuk praktik dan teknik, pelajari panduan jenis dan teknik wawancara. Pertanyaan yang efektif dibuat melalui menyusun instrumen wawancara. Landasan teori dapat dipelajari di teori wawancara penelitian.
Etika wawancara adalah seperangkat norma yang mengatur perilaku pewawancara terhadap responden. Prinsip ini menuntun bagaimana data dikumpulkan tanpa menimbulkan kerugian, tekanan, atau manipulasi informasi.1. Menghormati Hak dan Privasi Responden
Sebelum wawancara dimulai, pewawancara wajib menjelaskan tujuan penelitian, durasi, serta bagaimana data akan digunakan. Responden berhak menolak menjawab pertanyaan sensitif.2. Menjaga Kerahasiaan Informasi
Semua data pribadi dan hasil wawancara harus dijaga kerahasiaannya. Dalam laporan, gunakan kode atau inisial jika responden tidak ingin identitasnya disebutkan.3. Tidak Mengarahkan Jawaban
Wawancara yang baik menuntut netralitas. Hindari pertanyaan yang menuntun, menghakimi, atau memberi penilaian moral terhadap responden.4. Menunjukkan Sikap Profesional
Gunakan bahasa sopan, berpakaian rapi, dan fokus mendengarkan. Pewawancara adalah representasi etika akademik yang harus mampu membangun kepercayaan.5. Memberikan Hak Informasi (Informed Consent)
Responden harus tahu bahwa partisipasi mereka bersifat sukarela. Pewawancara wajib menyediakan surat persetujuan atau pernyataan lisan sebelum wawancara dimulai.Langkah-Langkah Melakukan Wawancara Penelitian
Agar proses wawancara berjalan efektif, pewawancara perlu mengikuti tahapan berikut:1. Perencanaan
Tentukan tujuan wawancara, pilih responden yang relevan, dan rancang pedoman pertanyaan berdasarkan fokus penelitian.2. Persiapan Teknis
Pastikan alat perekam, daftar pertanyaan, serta lokasi wawancara sudah disiapkan. Lingkungan yang tenang akan meningkatkan kualitas jawaban.3. Pembukaan dan Pembangunan Keakraban
Mulailah dengan perkenalan singkat dan percakapan ringan agar responden merasa nyaman. Hindari langsung bertanya hal inti di awal.4. Pelaksanaan Inti Wawancara
Ajukan pertanyaan sesuai pedoman namun tetap fleksibel terhadap dinamika percakapan. Gunakan probing (pertanyaan penggali) untuk memperoleh data yang lebih mendalam.5. Penutupan
Ucapkan terima kasih dan konfirmasi kemungkinan tindak lanjut, seperti verifikasi data atau wawancara tambahan bila diperlukan.6. Evaluasi Pasca Wawancara
Segera setelah sesi selesai, catat kesan, konteks, dan ekspresi nonverbal responden. Dokumentasi ini sangat penting untuk tahap analisis.Kesalahan Umum dalam Wawancara
Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain:- Tidak menyiapkan pedoman pertanyaan.
- Terlalu sering memotong pembicaraan responden.
- Mengabaikan faktor nonverbal.
- Tidak segera menulis hasil wawancara setelah sesi berakhir.
Menghindari kesalahan ini membantu peneliti menjaga validitas dan reliabilitas data.
Kesimpulan
Etika dan langkah-langkah wawancara adalah fondasi utama yang menentukan kualitas penelitian sosial. Peneliti yang memahami prinsip moral dan tahapan teknis wawancara akan mampu menghasilkan data yang tidak hanya akurat, tetapi juga berintegritas akademik.Sumber Bacaan dan Referensi
- DeVito, J. A. (2021). The Interview as a Communicative Process.
- Creswell, J. W. (2023). Qualitative Inquiry and Research Design.
- Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.
- Zenius Blog. (2025). Panduan Etika Penelitian dan Komunikasi Akademik.
Post a Comment for "Etika dan Langkah-Langkah Wawancara: Panduan Lengkap untuk Peneliti dan Mahasiswa"