Pentingnya Menjaga Kerukunan Saat Perayaan Hari Raya di Era Digital (Panduan Pelajar 2025)

Ilustrasi menjaga kerukunan saat hari raya di era digital untuk pelajar

Di era digital seperti tahun 2025, perayaan Hari Raya tidak hanya terjadi di ruang fisik, tetapi juga di ruang digital seperti media sosial, grup kelas, dan platform komunikasi sekolah. Hal ini membawa peluang besar untuk memperkuat toleransi, tetapi juga potensi gesekan jika tidak bijak dalam berinteraksi.

Bagi pelajar, menjaga kerukunan di dunia digital sama pentingnya dengan menjaga hubungan baik secara langsung. Artikel ini membahas bagaimana pelajar dapat menerapkan etika digital, literasi informasi, dan sikap toleransi selama momen Hari Raya.

Peran Media Sosial dalam Kerukunan Antar Pelajar

Media sosial sering menjadi tempat berbagi ucapan, foto, dan cerita Hari Raya. Namun tanpa kesadaran akan perbedaan, unggahan dapat menyinggung teman yang merayakan hari raya berbeda.

Potensi konflik di media sosial:

  • Ucapan yang bernada superior atau merendahkan keyakinan lain.
  • Menyebarkan meme atau candaan yang mengandung stereotip agama.
  • Informasi tidak benar (hoaks) yang memicu salah paham.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan pentingnya etika digital untuk mengurangi risiko konflik sosial di kalangan remaja.

1. Menyebarkan Ucapan Hari Raya dengan Bahasa yang Inklusif

Gunakan kalimat netral yang tidak menyinggung keyakinan lain. Contoh:

  • "Selamat merayakan Hari Raya. Semoga membawa kedamaian dan kebaikan untukmu dan keluarga."
  • "Semoga hari rayamu penuh makna dan kebahagiaan."

Hindari ucapan yang bernada mengajak, menggurui, atau menyinggung perbedaan ajaran. singkat nya Anda dapat mempelajari beberapa tulisan kumpulan contoh ucapan Hari raya Natal 2025 Tahun Baru 2026, Ucapan Hari Raya Imlek, dan Ucapan Hari Raya Idul Fitri 2025

2. Bijak Mengunggah Konten Hari Raya

Berdasarkan panduan Digital Citizenship Education (UNESCO), pelajar perlu memahami bahwa unggahan harus mempertimbangkan:

  • Konteks budaya dan agama teman-teman.
  • Keterbukaan terhadap keberagaman.
  • Dampak psikologis pada teman yang tidak merayakan.

3. Mencegah Penyebaran Hoaks Terkait Agama

Hoaks keagamaan sering menyebar cepat saat hari raya. Kominfo dan Kementerian Agama RI telah berkali-kali mengingatkan agar generasi muda:

  • Memverifikasi informasi sebelum menyebarkan.
  • Menggunakan situs resmi agama dan pemerintah sebagai rujukan.
  • Menghindari judul provokatif.

Kemampuan ini termasuk dalam literasi digital tingkat lanjut menurut modul literasi digital Kemendikbudristek.

4. Menghindari Perdebatan Agama di Grup Kelas atau OSIS

Perdebatan agama secara online sering tidak berujung baik karena:

  • Teks mudah disalahartikan.
  • Emosi meningkat lebih cepat karena tidak bertatap muka.
  • Pelajar belum mampu memfasilitasi dialog sensitif dengan tepat.

Sebaiknya sekolah menyediakan kanal konsultasi atau diskusi terbimbing dengan guru PPKn atau Bimbingan Konseling.

5. Menggunakan Hari Raya sebagai Momen Penguatan Toleransi

Hari Raya dapat menjadi peluang untuk:

  • Belajar tentang perbedaan dari teman.
  • Berbagi cerita tradisi secara positif.
  • Mengirim ucapan suportif tanpa melanggar batas keyakinan.
  • Menghargai waktu ibadah teman.

6. Program Sekolah untuk Menguatkan Kerukunan Digital

Berikut program yang dapat diterapkan sekolah:

a. Edukasi Etika Media Sosial

Disampaikan melalui P5 atau seminar literasi digital bekerja sama dengan Kominfo.

b. Kampanye Online "Damai Saat Hari Raya"

Pelajar membuat poster digital, video pendek, atau infografik tentang toleransi.

c. Moderasi Grup Kelas

Guru wali kelas atau OSIS mengelola percakapan agar tetap sehat dan damai.

Kesimpulan

Era digital memberikan ruang besar bagi pelajar untuk berinteraksi lintas agama. Jika digunakan dengan bijak, media sosial dapat menjadi alat pemersatu dan memperkuat kerukunan saat Hari Raya. Toleransi bukan hanya tentang menghormati perbedaan saat bertemu langsung, tetapi juga saat berkomunikasi di dunia online.


Terus berinovasi. Terus berbagi. Artikel ini pertama kali diterbitkan di https://pelajarancg.blogspot.com sebagai bagian dari Blog Kurikulum Pelajaran.

Post a Comment for "Pentingnya Menjaga Kerukunan Saat Perayaan Hari Raya di Era Digital (Panduan Pelajar 2025)"