RANGKUMAN MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Pada tulisan Kurikulum Pelajarancg ini berisi ringkasan materi SMA yang akan mempermudah belajar sehingga pelajar dapat mempelajari buku pelajaran dengan ringkas agar mempermudah para siswa menjawab soal berhubungan ujian maupun ulangan harian. Hari ini, mari bersama meringkas materi Rukun Iman. Dalam pembahasan kali ini, Rukun Iman yang akan kita pelajari adalah Rukun yang ke tiga, yakni beriman kepada kitab-kitab Allah Swt.


Beriman kepada kitab-kitab Allah adalah salah satu dari sekian rukun iman. Iman kepada kitab-kitab Allah ini mengandung maksud bahwa kita mempercayai serta meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah memang telah menurunkan kitab-kitab melalui nabi dan rasul dengan perantara Malaikat Jibril. Kitab-kitab tersebut berisi wahyu yang adalah pedoman hidup bagi manusia untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.


Menurut bahasa, iman adalah percaya atau membenarkan. Menurut istilah, iman adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Yuk, pelajari rangkuman selengkapnya Pada tulisan Kurikulum Pelajarancg.blogspot.com;

https://pelajarancg.blogspot.com/

BERIKUT ADALAH RANGKUMAN PELAJARAN MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT

Pengertian Iman Menurut bahasa, dan Menurut istilah

Menurut bahasa, iman adalah percaya atau membenarkan. Menurut istilah, iman adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.


Pengertian Kitab-Kitab Allah swt

Kitab-kitab Allah SWT adalah kitab yang diturunkan Allah pada nabi dan rasul pilihan-Nya yang berisi perintah, ketentuan, larangan dan lain sebagainya. Kitab-kitab ini kemudian menjadi pedoman hidup bagi manusia. Di dalam Al-Qur’an sendiri disebutkan terdapat 4 kitab yang diturunkan Allah yakni Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.


Selain keempat kitab yang diturunkan Allah Swt, sebelumnya terdapat suhuf yang disampaikan melalui para Nabi atau rasul penerimanya.


Pengertian Suhuf Allah swt

Suhuf adalah firman Allah swt yang diturunkan kepada para Nabi atau rasul-Nya yang masih dalam bentuk lembaran-lembaran yang terpisan (tidak dibukukan). Suhuf-suhuf tersebut berisi hukum-hukum dasar sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agama-Nya. Adapun suhuf-suhuf Allah SWT disampaikan kepada:
  • Nabi Idris menerima sebanyak 30 suhuf.
  • Nabi Syis menerima sejumlah 50 suhuf.
  • Nabi Ibrahim menerima 10 suhuf.
  • Nabi Musa menerima 10 suhuf.



Yuk, pelajari Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat al a'la Ayat 18 dan 19:


Ayat 18:


Bahasa Arab: إِنَّ هَٰذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ


Arab-Latin: inna haadzaa lafii alshshuhufi al-uulaa


Terjemahannya: Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,


Ayat 19:


Bahasa Arab: صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ


Arab-Latin: shuhufi ibraahiima wamuusaa


Terjemahannya: (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa


Suhuf apabila dikumpulkan menjadi satu kesatuan disebut Mushaf (kitab).


Perbedaan Antara kitab dan suhuf:

  • Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf.
  • Bentuk dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk lembaran-lembaran yang terpisah.
  • Kitab biasanya berlaku lebih lama daripada suhuf.


Persamaan Antara kitab dan suhuf:

Persamaannya adalah keduanya sama-sama firman Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya.



Dalil-dalil Naqli yang terkait dengan Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT merupakan rukun iman yang ketiga. Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat An-Nisa Ayat 136:


Bahasa Arab: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا


Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū āminụ billāhi wa rasụlihī wal-kitābillażī nazzala 'alā rasụlihī wal-kitābillażī anzala ming qabl, wa may yakfur billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulihī wal-yaumil-ākhiri fa qad ḍalla ḍalālam ba'īdā


Terjemahannya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.


Kitab-kitab Allah swt diturunkan pada masa yang berlainan, namun di dalamnya terkandung ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah swt. Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.


Nama-nama kitab Allah SWT dan Rasul yang menerimanya

Di antara kitab-kitab Allah SWT yang wajib kita Imani ada empat (4) yaitu:
  1. Kitab Taurat.


    Kitab Taurat diwahyukan Allah SWT kepada nabi Musa AS sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil.


    Kitab Taurat diturunkan pada abad ke-12 SM. Adapun bahasa yang adalah bahasa Ibrani. Taurat berarti hukum atau syariat.


    10 pokok ajaran yang ada dalam Kitab Taurat yang diturunkan di Bukit Sinai:
    1. Perintah untuk mengesakan Allah.
    2. Larangan menyembah patung/berhala.
    3. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia.
    4. Perintah menyucikan hari Sabtu.
    5. Perintah menghormati kedua orang tua.
    6. Larangan membunuh sesama manusia.
    7. Larangan berbuat zina.
    8. Larangan mencuri.
    9. Larangan menjadi saksi palsu.
    10. Larangan mengambil hak orang lain. (Pelajari: APAKAH HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB ITU?)



      Yuk, pelajari Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al-Ma’idah Ayat 44:


      Bahasa Arab: إِنَّآ أَنزَلْنَا ٱلتَّوْرَىٰةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ ۚ يَحْكُمُ بِهَا ٱلنَّبِيُّونَ ٱلَّذِينَ أَسْلَمُوا۟ لِلَّذِينَ هَادُوا۟ وَٱلرَّبَّٰنِيُّونَ وَٱلْأَحْبَارُ بِمَا ٱسْتُحْفِظُوا۟ مِن كِتَٰبِ ٱللَّهِ وَكَانُوا۟ عَلَيْهِ شُهَدَآءَ ۚ فَلَا تَخْشَوُا۟ ٱلنَّاسَ وَٱخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِى ثَمَنًا قَلِيلًا ۚ وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰفِرُونَ


      Arab-Latin: Innā anzalnat-taurāta fīhā hudaw wa nụr, yaḥkumu bihan-nabiyyụnallażīna aslamụ lillażīna hādụ war-rabbāniyyụna wal-aḥbāru bimastuḥfiẓụ ming kitābillāhi wa kānụ 'alaihi syuhadā`, fa lā takhsyawun-nāsa wakhsyauni wa lā tasytarụ bi`āyātī ṡamanang qalīlā, wa mal lam yaḥkum bimā anzalallāhu fa ulā`ika humul-kāfirụn


      Terjemahannya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.


      Taurat asli yang berisikan akidah dan hukum-hukum syariat sudah tidak ada lagi. Yang beredar di kalangan orang-orang Yahudi saat ini bukanlah Taurat asli, melainkan palsu. Sebab, mereka telah melakukan perubahan-perubahan isinya (ajarannya). Para ulama pun sepakat bahwa taurat yang murni sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar saat sekarang lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda.
  2. Kitab Zabur. Kitab zabur diwahyukan Allah SWT Kepada nabi Daud AS. Nabi Daud hanya diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengikuti syariat Nabi Musa. Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang zikir, nasehat dan hikmah tidak memuat syariat. Kitab Zabur diturunkan pada abad 10 SM di daerah Yerusalem. Kitab Zabur ditulis dengan bahasa Qibti. Adapun dalil naqli tentang kitab zabur:


    Yuk, pelajari Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al-Ma’idah Ayat 46:


    Bahasa Arab:
    وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ ٱلنَّبِيِّۦنَ عَلَىٰ بَعْضٍ ۖ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًا


    Arab-Latin: Wa rabbuka a'lamu biman fis-samāwāti wal-arḍ, wa laqad faḍḍalnā ba'ḍan-nabiyyīna 'alā ba'ḍiw wa ātainā dāwụda zabụrā


    Terjemahannya: Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.


  3. Kitab Injil. Kitab Injil diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa As.


    Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi yang terakhir.


    Kitab Injil yang beredar sekarang hanyalah hasil pikiran manusia bukan wahyu Allah Swt. Misalnya Kitab Injil matius, Injil lukas dan Injil Johanes. Antar Injil tersebut banyak terdapat perbedaan dan bahkan bertentangan. Menurut para ahi, isi dari kitab Injil adalah biografi Nabi isa a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan pikiran paulus, bukan pendapat orang-orang harawi (pengikut-pengikut nabi isa a.s.) . Ada juga yang dinamakan Injil Bernabas, oleh para ulama dianggap sesuai dengan ajaran tauhid. Namun Injil jenis ini tidak dipakai oleh orang-orang Kristen (Nasrani). Kitab Injil diturunkan pada permulaan abad ke-1 M. Kitab di daerah Yerusalem. Kitab ini ditulis dengan menggunakan bahasa Suryani. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa AS, yakni kaum Nasrani.


    Yuk, pelajari Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al-Ma’idah Ayat 46:


    Bahasa Arab: وَقَفَّيْنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ ٱلْإِنجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ


    Arab-Latin: Wa qaffainā 'alā āṡārihim bi'īsabni maryama muṣaddiqal limā baina yadaihi minat-taurāti wa ātaināhul-injīla fīhi hudaw wa nụruw wa muṣaddiqal limā baina yadaihi minat-taurāti wa hudaw wa mau'iẓatal lil-muttaqīn


    Terjemahannya: Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.


    Isi kitab injil secara umum:
    1. Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt.
    2. Membenarkan keberadaan Kitab Taurat.
    3. Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
    4. Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa AS, yaitu Nabi Muhammad saw.
    5. Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak (rakus).



  4. Kitab Suci Al-Qur’an. Kitab Al-Quran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW Melalui malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6236 ayat (menurut riwayat hafsh), 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Quran disebut Nuzulul Quran.


    Wahyu pertama berupa surat Al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 m (diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun 611-632 M). Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Pada saat itu pula Nabi Muhammad SAW dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 hijriyah di padang ‘Arafah ketika beliau sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan), karena beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad saw wafat.


    Kitab suci Al-Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebahagian isinya menghapus sebahagian syari’at yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum yang sesuai dengan hukum syariat yang sesuai dengan perkembangan zaman.


    Al-Quran merupakan kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa, berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia agar tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh karena itu, sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali.


    Yuk, pelajari Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al-Ma’idah Ayat 46:


    Bahasa Arab:
    وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ


    Arab-Latin: Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn


    Terjemahannya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,


    Isi pokok kandungan al-Quran adalah:
    1. aqidah atau keimanan
    2. Ibadah baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah
    3. Akhlak seorang hamba kepada khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya
    4. Mu’amalah yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia
    5. Wa’ad dan wa’id
    6. Kisah kisah nabi dan rasul, orang-orang shaleh dan orang-orang yang inkar
    7. Ilmu pengetahuan.



    Keistimewaan kitab suci al-Quran dibanding dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya adalah sebagai berikut:
    • Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurnian dan keasliannya oleh Allah SWT sampai akhir zaman.
    • Al-Quran memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna. Isi al-Quran mencakup segala aspek kehidupan manusia.
    • Al-Quran tidak dapat ditiru dan dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah SWT yang selalu memeliharanya.
    • Al-quran isinya sesuai dengan perkembangan zaman, berlaku sepanjang masa dan untuk seluruh umat manusia.
    • Membaca dan mempelajari isi al-Quran adalah ibadah.
    • Masih banyak keistimewaan al-Quran dibanding dengan kitab-kitab sebelumnya.
    • Isi kandungannya lengkap karena mencakup segala aspek kehidupan;
    • Memadukan antara ilmu, iman, dan amal-perbuatan.
    • Menjadi penawar penyakit;
    • Memuliakan akal pikiran manusia;



    Dengan membaca dan mempelajari dan menggali isi kandungan ilmu pengetahuan yang ada dalam al-Quran, akan:
    • Menghilangkan kegelisahan bathin, bahkan penyakit jiwa yang erat kaitannya dengan penyakit jasmani.
    • Meningkatkan kewaspadaan diri untuk selalu menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larang-Nya.
    • Meningkatkan kesadaran bahwa apa yang diperbuat di atas dunia ini akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.



    Dengan demikian, selaku seorang muslim haruslah kita:
    • Menjadikan al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup ini, dan jangan berpedoman dengan yang lainnya,
    • Berusaha untuk selalu menghormati, memuliakan dan menjunjung tinggi kitab suci al-Quran.
    • Senantiasa membaca al-Quran dalam segala kesempatan di kala suka maupun duka.
    • berusaha untuk memahami arti dan isi kandungannya
    • berusaha untuk mengamalkan isi kandungannya di dalam kehidupan sehari-hari.



    Cara beriman kepada Kitab-kitab Allah sebelum al-qur’an:
    1. Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan dari para rasul.
    2. Meyakini kebenaran isinya.



    Kedudukan-kedudukan al-Qur’an antara lain:
    • Sebagai wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
    • Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw
    • Sebagai pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
    • Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam.



    Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT antara lain:
    1. Mempertebal keimanan kepada Allah swt.
    2. Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad saw.
    3. Menambah ilmu pengetahuan.
    4. Menanamkan sikap toleransi terhadap agama lain.
    5. Membiasakan mengamalkan ajaran Allah dalam kitab suci al-Qurān dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.



    Ketika kita ditanya, Mengapa manusia memerlukan kitab Allah SWT?, maka jawabannya adalah Untuk dapat membedakan mana yang benar (haq) dan mana yang salah (batil), mana yang bermanfaat dan mana yang mengandung mudarat. Agar tidak melakukan penyembahan yang sesat dan tindakan-tindakan sesuka hati.



Rangkuman

Beriman kepada kitab-kitab Allah adalah salah satu dari sekian rukun iman. Iman kepada kitab-kitab Allah ini mengandung maksud bahwa kita mempercayai serta meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah memang telah menurunkan kitab-kitab melalui nabi dan rasul dengan perantara Malaikat Jibril. Kitab-kitab tersebut berisi wahyu yang adalah pedoman hidup bagi manusia untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.


Tujuan Allah menurunkan kitab-kitab itu agar digunakan sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia menuju jalan hidup yang benar dan diridhai-Nya. Jadi, iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia.


HUBUNGAN KITAB-KITAB ALLAH SWT DENGAN KITAB SUCI AL-QUR'AN

Hubungan Al-Qur’an dengan kitab-kitab Allah yang lain ini sangat erat sebab Al-Qur’an adalah PENYEMPURNA bagi kitab-kitab tersebut. Adapun hubungan yang dimaksud yakni.
  • Al-Qur’an berkaitan erat dengan kitab-kitab Allah yang lain (Taurat, Zabur, dan Injil).
  • Disebutkan bahwa Al-Qur’an merupakan kitab terakhir yang diturunkan Allah dan menjadi penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya.
  • Isi yang terkandung di dalam Al-Qur’an mencakup semua inti wahyu yang sebelumnya telah diturunkan bagi para nabi dan rasul.



Dari penjelasan Pada tulisan Kurikulum Pelajarancg.blogspot.com, dapat dirangkum bahwa hubungan kitab-kitab Allah SWT dengan Kitab Suci Al-Qur'an Adalah bahwa Al-Qur’an ditujukan pada semua umat manusia dan bukan hanya pada umat tertentu seperti kitab-kitab Allah sebelumnya.



Tentang Blog Kurikulum Pelajarancg.

Blog Informasi Berbagai Kurikulum Mata Pelajaran Agama Islam & Pendidikan Indonesia berbagai tingkatan dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan Perguruann Tinggi. Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin “curir” yang berarti palri dan “curere” yang berarti tempat berpacu. Sehingga kurikulum dapat diartikan sebagai trek atau lajur yang harus diikuti seseorang untuk mencapai tujuannya. Oleh sebab untuk mendukung Sekolah melancarkan proses pendidikan di Indonesia maka dibuatlah artikel Rukun Iman dan Rukun Islam atau Apa itu beriman pada kitab-kitan Allah yang dirangkum pada Blog Kurikulum pelajarancg.blogspot.com

Post a Comment for "RANGKUMAN MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH"