Pengertian Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur adalah jenis wawancara di mana pewawancara menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya. Semua responden mendapat pertanyaan yang sama dengan urutan dan redaksi serupa. Teknik ini lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif dan survei formal.
Ciri-ciri Wawancara Terstruktur
- Pertanyaan disiapkan secara sistematis sebelum wawancara.
- Format dan urutan pertanyaan sama untuk semua responden.
- Data mudah dibandingkan dan dianalisis secara statistik.
Kelebihan dan Kekurangan Wawancara Terstruktur
Kelebihan: hasil lebih objektif, mudah direkap, dan cocok untuk jumlah responden besar.
Kekurangan: kurang fleksibel dan tidak memberi ruang bagi jawaban mendalam dari narasumber.
Pengertian Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah percakapan terbuka antara pewawancara dan narasumber tanpa panduan pertanyaan tetap. Pewawancara bebas menggali informasi sesuai konteks dan situasi. Teknik ini sering digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memahami pandangan, pengalaman, atau perasaan seseorang secara mendalam.
Ciri-ciri Wawancara Tidak Terstruktur
- Tidak memiliki daftar pertanyaan baku.
- Percakapan berlangsung alami dan fleksibel.
- Pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan spontan.
Kelebihan dan Kekurangan Wawancara Tidak Terstruktur
Kelebihan: memperoleh data yang lebih kaya dan mendalam.
Kekurangan: sulit dianalisis dan membutuhkan keterampilan komunikasi tinggi.
Tabel Perbandingan Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur
| Aspek | Wawancara Terstruktur | Wawancara Tidak Terstruktur |
|---|---|---|
| Format Pertanyaan | Tetap dan baku | Fleksibel, menyesuaikan situasi |
| Metode Penelitian | Kuantitatif | Kualitatif |
| Hubungan Pewawancara-Narasumber | Formal dan kaku | Informal dan bebas |
| Jenis Data | Terukur dan ringkas | Mendalam dan deskriptif |
Contoh Penerapan di Kelas 10 SMA
Guru dapat menugaskan siswa melakukan dua jenis wawancara untuk membandingkan hasilnya. Misalnya, wawancara terstruktur dengan daftar pertanyaan tentang “Gaya Belajar Siswa”, dan wawancara tidak terstruktur mengenai “Motivasi Belajar di Masa Pandemi”. Hasil keduanya didiskusikan untuk melihat kelebihan tiap teknik.
Kesimpulan
Perbedaan utama antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur terletak pada tingkat fleksibilitas dan tujuan penggunaannya. Wawancara terstruktur cocok untuk data kuantitatif yang terukur, sedangkan wawancara tidak terstruktur efektif untuk menggali makna mendalam. Dengan memahami keduanya, siswa dapat memilih teknik yang sesuai kebutuhan penelitian maupun pembelajaran.
Penting memahami metode wawancara sebelum melaksanakannya. Pelajari jenis dan teknik wawancara dalam penelitian agar prosedur sesuai tujuan. Untuk memastikan wawancara berlandaskan teori, baca landasan teori wawancara penelitian. Prinsip etika juga krusial, cek etika wawancara dan langkah-langkahnya.
Terus berinovasi. Terus berbagi. Artikel ini pertama kali diterbitkan di https://pelajarancg.blogspot.com sebagai bagian dari Blog Kurikulum Pelajaran.
Referensi
- Sugiyono. (2023). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
- Effendy, O. U. (2020). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Keraf, G. (2022). Komposisi. Jakarta: Gramedia.
Post a Comment for "Perbedaan Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur: Panduan Lengkap Siswa SMA"