perbedaan rantai dengan jaring makanan dalam ekosistem (Gambar : pelajarancg/ipa) |
Pelajarancg.blogspot.com: Salah satu cabang biologi adalah Ekologi, yaitu pengkajian mengenai interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungannnya. Konsep ekologi berperan demikian penting tidak hanya pada masa lalu, namun juga pada masa sekarang dan masa akan datang. Singkatnya ekologi sangat dibutuhkan kehadirannya hampir di setiap pemecahan masalah kehidupan termasuk dalam penerapan manajemen lingkungan terkini. Pada saat ini dengan berbagai keperluan dan kepentingan, ekologi berkembang sebagai ilmu yang tidak hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam. Ekologi berkembang menjadi ilmu mengenai struktur dan fungsi ekosistem (alam), sehingga dapat menganalisis dan memberi jawaban terhadap berbagai kejadian alam. Sebagai contoh ekologi diharapkan dapat memberi jawaban terhadap terjadinya tsunami, banjir, tanah longsor, DBD, pencemaran lingkungan, pemanasan global, kerusakan hutan, dan lain-lain.
Pelajari: Materi Lingkungan dan Komponennya
Ekologi bersifat interdisipliner karena untuk mengerti dan memahami hubungan antar organisme dengan lingkungannnya, haruslah ditarik beberapa pengertian dari banyak bidang yang berkaitan. Ekologi secara khusus terkait erat dengan fisiologi, evolusi, genetika, dan tingkah laku hewan. Dalam berbagai kesempatan para ahli ekologi haruslah memanfaatkan informasi dari berbagai bidang erat kaitannya guna memecahkan masalah-masalah ekologis. Belajar ekologi tidak hanya mempelajari ekosistem tetapi juga otomatis mempelajari organisme pada tingkatan organisasi yang lebih kecil seperti individu, populasi dan komunitas.
Istilah Ekologi dipopulerkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1869. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani : Oekologie terdiri atas dua kata yaitu: Oikos berarti rumah (home) dan Logos berarti studi, pengkajian, ilmu (The study of). Jadi, secara sederhana ekologi berarti “The study of organism in their home, and their environment” atau studi mengenai masalah hidup di dalam lingkungannya.
Pelajari: Perbedaan antara Biotik dengan Abiotik
Menurut E. Haeckel, ekologi adalah suatu keseluruhan pengetahuan yang berkaitan dengan hubungan. Hubungan total atau organisme dengan lingkungannya, baik yang bersifat organik (biotik) maupun anorganik (abiotik). Pengertian lain dikemukakan oleh Andrewartha (1961) yang menyatakan, ekologi adalah studi ilmiah mengenai saling hubungan yang menentukan distribusi organisme dan kelimpahannya (abundance). Dalam Webster’s Unabridges Dictionary, ekologi diartikan sebagai “totalitas atau pola hubungan lingkungan (environment)”. Yang dimaksudkan dari definisi di atas yaitu “The summation of all biotic (living) and abiotic (non living) factors that surround and pottencially influence an organism (organism habitat)”. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah keseluruhan faktor biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) yang terdapat di sekeliling organisme (makhluk hidup) dan berpotensi memengaruhi organisme tertentu atau disebut juga habitat organisme.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan terdapat dua macam yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik adalah keseluruhan organisme yang berpotensi memengaruhi kehidupan organisme yang lain, sedangkan lingkungan abiotik adalah keseluruhan unsur tak hidup baik bersifat fisika maupun kimia (fisika-kimia) yang berpotensi mengenali kehidupan organisme tertentu. Faktor fisika antara lain suhu, cahaya, angin, gelombang air laut, arus air, tingkat kejernihan perairan, kelembaban udara dan sebagainya; sedangkan faktor kimia antara lain kandungan nutrisi tanah, keasaman (pH), kadar oksigen baik yang terdapat di udara maupun yang terdapat dalam air, kadar karbondioksida dan sebagainya. Faktor-faktor abiotik (sebagai contoh) yang disebutkan di atas akan memengaruhi distribusi dalam kelimpahan organisme.
Lingkungan organisme dapat juga dimaknai sebagai habitat, yaitu tempat hidup alamiah suatu organisme di alam. Jadi, habitat suatu organisme dapat dipandang sebagai “alamat” organisme tersebut di alam. Misalnya, habitat ikan mas adalah air tawar, habitat ikan bandeng adalah air payau, dan habitat harimau adalah hutan. Dalam ekologi dikenal pula istilah relung (niche:nisia), yakni sesuatu yang spesifik yang mendukung kehidupan suatu populasi organisme di dalam ekosistem. Dilihat dari segi tempat hidup, relung menyatakan tempat hidup yang spesifik dalam suatu habitat. Sebagai contoh, ikan lele dan ikan mujair sama-sama hidup dalam habitat kolam air tawar. Namun demikian, ikan lele cenderung hidup di dasar kolam sedangkan ikan mujair cenderung hidup di dekat permukaan air. Peluang juga dapat dikaitkan dengan status fungsional atau peran. Suatu organisme dalam suatu ekosistem, misalnya apakah sebagai produsen, konsumen tingkat tiga atau sebagai pengurai. Akhirnya, relung juga berkaitan dengan kebiasaan makan, perilaku reproduksi, dan lain-lainnya. Dengan demikian, relung suatu organisme menyangkut seluruh aspek biologi dari organisme yang bersangkutan.
Dalam ekologi dikenal prinsip “satu relung, satu spesies”. Berarti alam sedemikian rupa telah menjelaskan spesies-spesies ke dalam relung yang berbeda; dengan kata lain, dalam keadaan yang normal tidak ada dua atau lebih spesies yang menempati relung yang benar-benar jenisnya. Ini dimaksudkan untuk memperkecil kompetisi di antara spesies-spesies yang berbeda.
Berdasarkan pendekatannya, ekologi dibagi atas dua, yaitu pendekatan autekologi dan pendekatan synekalogi. Pendekatan autekologi (disebut juga ekologi spesies). Membagi masalah adaptasi dan perilaku spesies individu atau populasi dalam habitatnya terhadap lingkungan mereka.
Autekologiawan mencoba untuk menerangkan mengapa terjadi distribusi tersebut: bagaimana sifat tekologis, fisiologis, morfologis, perilaku atau sifat aquatik yang tampak dalam habitat tersebut. Mereka mencoba menjelaskan bagaimana pengaruh lingkungan pada level populasi, spesies, dan sub spesies. Jika seorang ekologiawan mempelajari bagaimana satu spesies beradaptasi terhadap lingkungan tersebut terhadap karakteristik organisme (misalnya : morfologi, fisiologis, dan tekologis) berarti ekologiawan tersebut sedang bekerja dengan pendekatan autekologi. Singkatnya autekologi memiliki beberapa bidang kajian ekologi populasi yang mencakup pertumbuhan dan ukuran populasi, ekofisiologi yang mencakup distribusi organisme, batas toleransi, interaksi biotik, femologi dan adaptasi.
Pendekatan synekologi mengkaji keseluruhan organisme (komunitas) dalam suatu ekosistem. Dalam synekologi, komunitas organisme dianggap mempunyai perilaku sebagai suatu individu yang utuh, karena itu maka komunitas dapat lahir, tumbuh, matang dan akhirnya mati. Bidang kajian synekologi antara lain palaeokalogi (ekologi jaman geologi purba), klasifikasi dan penetapan komunitas, dinamika komunitas. Jika seorang ekologiawan mempelajari perubahan komunitas setelah mengalami gangguan (baca : seleksi komunitas) berarti ekologiawan tersebut sedang bekerja dengan pendekatan synekologi.
Aplikasi ilmu ekologi dengan prinsip-prisip dasarnya apabila dipergunakan secara benar dan bertanggungjawab sebenarnya dapat memperbaiki segala kerusakan yang telah terjadi dan mencegah terulangnya peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan. Ekologi menganut prinsip keseimbangan dan keharmonisan semua komponen alam. Terjadinya bencana alam seperti tsunami di Aceh, Sumatra Utara, Pangandaran dan terakhir terjadinya banjir pasang di sebagian Jakarta, fenomena angin puting beliung di beberapa tempat di Indonesia dan lain-lain adalah merupakan salah satu contoh keseimbangan dan harmonisasi alam terganggu. Ketika ketimpangan sudah mencapai pada puncaknya maka alam akan mengatur kembali dirinya dalam keseimbangan baru.
Proses menuju keseimbangan baru tersebut sering kali menimbulkan perubahan yang drastis dan dianggap bencana bagi komponen alam yang lain (manusia). Terjadinya ledakan populasi belalang di Lampung, ledakan populasi hama wereng, kutu loncat, tikus, DBD, Flu burung dan lain-lain adalah merupakan salah satu bentuk terjadinya ketidak seimbangan dalam ekosistem dan komponen-komponen alam yang terlibat dalam sistem sedang mengatur strateginya masing-masing sesuai perannya untuk menuju kearah keseimbangan baru.
Pelajari: Pengertian dan Contoh Komponen Abiotik Ekosistem
Ekologi memandang mahluk hidup sesuai dengan perannya masing-masing dan memandang individu dalam species menjadi salah satu unsur terkecil di alam. Semua mahluk hidup di alam memiliki peran yang berbeda dalam menyusun keharmonisan irama keseimbangan. Pada suatu tempat populasi suatu tumbuhan mempengaruhi populasi tumbuhan lain. Populasi jenis tumbuhan pohon akan memepengaruhi populasi tumbuhan yang hidup pada pohon-pohon itu serta yang tumbuh di bawah naungannya, keseluruhan populasi di tempat tertentu membentuk komunitas. Dalam kelangsungan hidup komunitas selalu terjadi interaksi bukan hanya antar populasi dalam komunitas itu tetapi dengan faktor-faktor geologi, kimia serta fisika lingkungan. Interaksi ini terutama dalam aliran materi dan energi membentuk suatu sistem yang dikenal sebagai ekosistem.
Pelajari artikel baru lainnya di Kurikulum Pelajarancg terkait bahan ajar, soal, pembahasan maupun topik mata pelajaran IPA terkini. Kunjungi blog pendidikan Pelajarancg.blogspot.com, Dengan demikian Anda akan menemukan sumber belajar terkini dari berbagai materi pelajaran juga bahan ajar
Referensi materi Pelajarancg.blogspot.com: Ramlawati, Dkk. (2017). Sumber Belajar Penunjang PLGPG Mata Pelajaran IPA Bab VI Ekologi. Kemdikbud Dirjen Guru dan Tenaga Pendidik
Post a Comment for "PELAJARI MATERI EKOLOGI"