Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL) merupakan salah satu pendekatan utama dalam Kurikulum Merdeka. Melalui PjBL, peserta didik didorong untuk aktif memecahkan masalah nyata, berkolaborasi, dan menghasilkan karya autentik. Untuk itu, penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) perlu disesuaikan dengan karakteristik proyek agar proses belajar tetap terarah dan bermakna.
Artikel ini membahas cara menyusun ATP berbasis proyek (PjBL) tahun 2025 berdasarkan panduan resmi Kemdikbudristek dan contoh praktik terbaik dari guru penggerak.
1. Landasan Penyusunan ATP Berbasis Proyek
Menurut Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka (Kemdikbudristek, 2022), ATP harus memuat urutan tujuan pembelajaran yang mengarah pada capaian pembelajaran (CP). Pada pembelajaran proyek, urutan tersebut diadaptasi agar mendukung proses penyelidikan dan pembuatan produk nyata.
- ATP disusun dari hasil analisis CP pada fase tertentu.
- Setiap TP (Tujuan Pembelajaran) mengarah pada tahapan proyek.
- Penilaian difokuskan pada proses dan hasil proyek.
2. Langkah-Langkah Menyusun ATP Berbasis PjBL
- Analisis CP dan tema proyek. Tentukan CP yang ingin dicapai, lalu pilih tema proyek yang relevan, misalnya “Pengelolaan Sampah Sekolah”.
- Tentukan tujuan pembelajaran (TP). Rumuskan TP secara bertahap dari eksplorasi masalah hingga pembuatan solusi.
- Susun urutan ATP. Atur TP agar membentuk alur logis proyek — mulai dari investigasi, perancangan, pelaksanaan, hingga refleksi.
- Tentukan asesmen formatif dan sumatif. Gunakan rubrik proyek dan portofolio sebagai alat ukur perkembangan peserta didik.
- Integrasikan Profil Pelajar Pancasila. Pastikan proyek menumbuhkan nilai gotong royong, kemandirian, dan kreativitas.
3. Contoh ATP Berbasis Proyek (PjBL) Fase D – SMP
| Tahapan Proyek | Tujuan Pembelajaran (TP) | Asesmen yang Digunakan |
|---|---|---|
| Identifikasi Masalah | Menganalisis masalah kebersihan lingkungan sekolah. | Diskusi dan peta konsep. |
| Perencanaan Proyek | Merancang solusi kreatif untuk mengurangi sampah plastik. | Proposal proyek dan lembar observasi. |
| Pelaksanaan | Membuat karya berupa poster digital kampanye lingkungan. | Rubrik produk dan kolaborasi kelompok. |
| Refleksi | Mengevaluasi hasil proyek dan menyampaikan pembelajaran yang diperoleh. | Jurnal refleksi dan presentasi. |
4. Keterkaitan ATP Berbasis Proyek dengan Asesmen Sumatif
ATP yang dirancang melalui pendekatan proyek tetap terhubung dengan Asesmen Sumatif Akhir Semester. Guru dapat menggunakan hasil proyek sebagai bagian dari asesmen sumatif dengan menilai keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi.
Baca juga: Asesmen Sumatif Akhir Semester 2025: Panduan Guru Menilai Hasil Belajar dan Ciri-Ciri Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) Menurut Para Ahli 2025.
Kesimpulan
Penyusunan ATP berbasis proyek (PjBL) menuntut guru untuk kreatif, reflektif, dan kolaboratif. Dengan langkah sistematis dan mengacu pada CP, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna sesuai semangat Kurikulum Merdeka 2025.
Post a Comment for "Cara Menyusun ATP Berbasis Proyek (PjBL) dalam Kurikulum Merdeka 2025"